KABARBURSA.COM - Bitcoin mendominasi pasar Kripto. Bitcoin awalnya diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, yang merilis whitepaper berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" pada 31 Oktober 2008.
Dalam dokumen tersebut, Nakamoto mengusulkan sebuah sistem mata uang digital yang memungkinkan transaksi secara langsung antara pengguna tanpa memerlukan perantara seperti bank. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem uang yang terdesentralisasi dan aman.
Bitcoin resmi diluncurkan pada 3 Januari 2009 ketika Nakamoto menambang blok pertama, yang dikenal sebagai "Genesis Block" atau blok 0. Dalam blok ini terdapat pesan yang merujuk pada berita tentang bailout bank yang diterbitkan oleh The Times, yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap sistem keuangan tradisional.
Saat itu pula Bitcoin secara resmi memasuki pasar kripto pada 3 Januari 2009, ketika Satoshi Nakamoto menambang blok pertama, yang dikenal sebagai "Genesis Block" atau "Block 0." Setelah peluncuran tersebut, Bitcoin mulai diperkenalkan kepada publik dan mulai diperdagangkan di antara komunitas pengembang dan penggemar teknologi.
Transaksi pertama yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran terjadi pada 22 Mei 2010, ketika seorang programmer bernama Laszlo Hanyecz membeli dua pizza seharga 10.000 BTC. Ini menjadi momen penting dalam sejarah Bitcoin dan penggunaan cryptocurrency secara umum. Seiring berjalannya waktu, Bitcoin semakin dikenal dan mulai diperdagangkan secara lebih luas, membentuk dasar bagi pasar kripto yang kita kenal sekarang.
Pertumbuhan dan Penerimaan
Pada tahun 2010, Bitcoin mulai mendapatkan perhatian dari kalangan pengembang dan pengguna. Pada Mei 2010, transaksi pertama menggunakan Bitcoin terjadi ketika seorang programmer bernama Laszlo Hanyecz membeli dua pizza seharga 10.000 BTC. Ini menjadi momen bersejarah yang menandai penggunaan Bitcoin sebagai alat tukar untuk barang dan jasa.
Seiring waktu, semakin banyak bisnis yang mulai menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran. Tahun 2011 adalah tahun penting bagi Bitcoin, ketika nilai BTC mulai meningkat dan cryptocurrency lainnya, seperti Litecoin dan Namecoin, muncul sebagai alternatif.
Skandal dan Krisis
Namun, perjalanan Bitcoin tidak selalu mulus. Pada tahun 2013, pertukaran Bitcoin terbesar saat itu, Mt. Gox, mengalami peretasan besar yang mengakibatkan hilangnya sekitar 850.000 BTC. Kejadian ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor dan pengguna tentang keamanan cryptocurrency.
Pada tahun 2014, berbagai pemerintah di seluruh dunia mulai mengawasi dan mengatur penggunaan Bitcoin. Negara-negara seperti AS dan Cina mulai menetapkan regulasi yang ketat terhadap perdagangan dan penggunaan cryptocurrency. Ini juga memicu perdebatan mengenai legalitas dan sifat desentralisasi Bitcoin.
Melonjaknya Popularitas
Dari 2015 hingga 2017, Bitcoin mengalami lonjakan nilai yang luar biasa. Pada Desember 2017, harga Bitcoin mencapai hampir USD20.000, menarik perhatian media global dan investor. Peristiwa ini juga mengarah pada munculnya banyak ICO (Initial Coin Offerings) yang berusaha memanfaatkan popularitas Bitcoin dan cryptocurrency lainnya.
Bitcoin Saat Ini
Setelah mengalami penurunan harga yang signifikan pada tahun 2018, Bitcoin mulai pulih secara perlahan. Hingga saat ini, Bitcoin tetap menjadi cryptocurrency terkemuka di dunia dengan kapitalisasi pasar yang sangat besar. Munculnya teknologi blockchain telah memberikan kontribusi pada perkembangan banyak aplikasi di luar mata uang digital, termasuk dalam bidang keuangan, rantai pasokan, dan identitas digital.
Pasar Kripto
Selain Bitcoin, pasar kripto mencakup banyak cryptocurrency dan token lainnya. Berikut adalah beberapa kategori dan contoh aset digital yang terkenal di pasar kripto:
1. Altcoin
Altcoin adalah istilah umum untuk semua cryptocurrency selain Bitcoin. Beberapa contoh altcoin yang populer meliputi:
- Ethereum (ETH): Platform yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan smart contracts.
- Litecoin (LTC): Dikenal sebagai "perak" dibandingkan Bitcoin yang dianggap sebagai "emas," Litecoin menawarkan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.
- Ripple (XRP): Dirancang untuk memfasilitasi transfer uang antar bank dengan cepat dan murah.
2. Token DeFi (Decentralized Finance)
Token yang digunakan dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi, seperti peminjaman dan pertukaran tanpa perantara. Beberapa contohnya adalah:
- Uniswap (UNI): Token dari protokol pertukaran terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk menukar cryptocurrency tanpa perantara.
- Aave (AAVE): Platform peminjaman dan pinjaman terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna meminjam dan meminjamkan aset kripto.
3. Token NFT (Non-Fungible Token)
Token yang mewakili kepemilikan atas item unik, seperti seni digital dan barang koleksi. Beberapa contoh termasuk:
- CryptoPunks: Salah satu proyek NFT paling awal dan terkenal, terdiri dari 10.000 karakter unik yang dibangun di atas Ethereum.
- Bored Ape Yacht Club (BAYC): Koleksi NFT yang populer yang memberikan akses ke klub eksklusif bagi pemegangnya.
4. Stablecoin
Cryptocurrency yang dirancang untuk memiliki nilai stabil, sering kali dipatok ke aset fiat seperti dolar AS. Contohnya termasuk:
- Tether (USDT): Stablecoin yang paling banyak digunakan, dipatok 1:1 terhadap dolar AS.
- USD Coin (USDC): Stablecoin lain yang dipatok terhadap dolar AS dan didukung oleh cadangan uang fiat.
5. Platform Blockchain Lainnya
Proyek yang menyediakan platform untuk pengembangan aplikasi dan kontrak pintar:
- Cardano (ADA): Platform blockchain yang menggunakan metode pengembangan yang berbasis penelitian, dengan fokus pada keamanan dan keberlanjutan.
- Polkadot (DOT): Proyek yang memungkinkan berbagai blockchain untuk berinteraksi dan bertukar informasi.
6. Token Utility
Token yang digunakan dalam ekosistem tertentu untuk memberikan akses ke layanan atau produk:
- Binance Coin (BNB): Token asli dari bursa Binance, yang digunakan untuk membayar biaya perdagangan dan mendapatkan diskon.
- Chainlink (LINK): Token yang digunakan dalam jaringan oracle yang menghubungkan smart contracts dengan data dunia nyata.
7. Proyek Blockchain Khusus
Berbagai proyek yang bertujuan untuk memecahkan masalah spesifik dalam industri tertentu:
- VeChain (VET): Berfokus pada manajemen rantai pasokan dan penggunaan teknologi blockchain untuk melacak produk.
- Tezos (XTZ): Proyek blockchain yang memungkinkan pembaruan dan peningkatan tanpa perlu fork.
Pasar kripto sangat luas dan mencakup ribuan cryptocurrency dan token yang menawarkan berbagai fungsi dan kegunaan. Setiap aset digital memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, memberikan banyak pilihan bagi investor dan pengguna untuk mengeksplorasi potensi teknologi blockchain.(*)