KABARBURSA.COM - Pasar aset kripto mengalami tekanan pada hari ini Jumat 12 Juli 2024, terutama Bitcoin dan Ethereum yang mengalami penurunan harga lebih dari 1 persen. Bitcoin terus bergerak menjauhi level resistance potensialnya di USD58.000.
Menurut data dari CoinMarketcap pada Jumat 12 Juli 2024, mayoritas aset kripto utama berada dalam zona merah. Ini terjadi seiring dengan laporan perlambatan inflasi inti Amerika Serikat yang mencapai 3,3 persen pada bulan Juni, pertumbuhan paling lambat dalam lebih dari tiga tahun.
Inflasi AS, yang tercermin dari Indeks Harga Konsumen inti, hanya mengalami kenaikan 0,1 persen dari bulan sebelumnya Mei, yang merupakan kenaikan terendah sejak Agustus 2021.
Solana (SOL) mengalami koreksi terdalam dengan penurunan 4,04 persen dalam 24 jam, meskipun masih mampu menguat 8 persen dalam sepekan dengan harga USD135,99. Sementara itu, Polkadot (DOT) juga turun 4,01 persen dalam 24 jam namun tetap menguat 10 persen dalam sepekan dengan harga USD5,87.
Bitcoin terus menunjukkan penurunan harga, diperdagangkan pada level USD57.021 (Rp922 Juta) atau melemah 1,7 persen dalam 24 jam, dengan kenaikan sepekan tersisa 5 persen. Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan 1,1 persen menjadi USD3.084,45 dalam 24 jam, meskipun masih menguat 7 persen dalam sepekan.
Altcoin lainnya seperti BNB Coin, Dogecoin, Shiba Inu, Avalanche, Polygon, dan Uniswap juga mengalami tekanan harga dalam 24 jam terakhir. Sentimen pasar saat ini dipengaruhi oleh data inflasi AS yang melambat, mempengaruhi ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Analis pasar aset kripto, Panji Yudha dari Ajaib Kripto, menyatakan bahwa pasar saat ini menunggu laporan inflasi selanjutnya yang dapat mempengaruhi pergerakan Bitcoin.
Performa Bitcoin 12 Juli 2024
Secara keseluruhan, Bitcoin mengalami tahun yang bergejolak di tahun 2024, ditandai dengan kenaikan dan penurunan harga yang signifikan. Berikut beberapa poin penting:
Kenaikan:
- Februari: Bitcoin mencatatkan kenaikan harga tertinggi di antara instrumen investasi, melonjak lebih dari 40 persen dalam sebulan.
- Mei: Harga Bitcoin mencapai puncak di sekitar USD70.000, didorong oleh adopsi institusional yang terus berkembang dan sentimen positif pasar.
- Juli: Secara historis, Juli menunjukkan tren bullish untuk Bitcoin, dengan potensi lonjakan dan pemulihan dari penurunan sebelumnya.
Penurunan:
- Juni: Bitcoin mengalami penurunan sebesar -9,85 persen.
- Juli: Saat ini, Bitcoin turun ke zona merah, meskipun masih stabil dibandingkan dengan penurunan suku bunga The Fed.
Faktor yang Mempengaruhi:
- Adopsi Institusional: Meningkatnya minat investor institusional terhadap Bitcoin mendorong kenaikan harga.
- Sentimen Pasar: Sikap positif terhadap pasar kripto secara keseluruhan turut berkontribusi pada kenaikan harga Bitcoin.
- Peraturan: Ketidakpastian regulasi di beberapa negara dapat berdampak negatif pada harga Bitcoin.
- Teknologi: Perkembangan teknologi blockchain dan aplikasi Bitcoin baru dapat meningkatkan nilai dan kegunaannya, sehingga mendorong harga.
Prediksi:
- Analis memprediksikan bahwa Bitcoin berpotensi naik menuju USD70.000 di bulan Mei 2024.
- Pergerakan harga Bitcoin di sisa tahun 2024 sulit diprediksi dan akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, sentimen pasar, dan regulasi. (*)
Disclaimer:
Investasi di Bitcoin mengandung risiko tinggi karena volatilitasnya yang tinggi. Kabar Bursa mengimbau agar kamu melakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi dan hanya investasikan dana yang Anda rela kehilangan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.