Logo
>

Bos BlackRock Ramal Bitcoin Berpotensi Capai Harga USD700.000

Ditulis oleh Yunila Wati
Bos BlackRock Ramal Bitcoin Berpotensi Capai Harga USD700.000

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bitcoin semakin menarik perhatian para investor global, seiring dengan prediksi terbaru yang diungkapkan oleh Larry Fink, CEO BlackRock, yang semakin menguatkan keyakinan akan potensi besar aset digital ini.

    Menurut Fink, harga Bitcoin berpotensi mencapai angka yang sangat fantastis, yaitu USD700.000 (setara Rp11,3 miliar dengan asumsi kurs Rp16.250 per dolar AS). Keyakinan ini datang dari beberapa faktor yang mendorong harga Bitcoin untuk terus meningkat, serta semakin pentingnya aset digital dalam menjaga nilai dalam kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

    Fink mengidentifikasi bahwa meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi global dan ketidakstabilan ekonomi merupakan faktor utama yang dapat mendorong permintaan untuk Bitcoin. Dengan adanya kecenderungan devaluasi mata uang fiat, banyak investor mencari alternatif yang lebih stabil dan dapat bertindak sebagai lindung nilai, dan Bitcoin semakin populer sebagai pilihan utama.

    Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, Bitcoin menawarkan daya tarik karena sifatnya yang terdesentralisasi dan tidak terikat dengan kebijakan pemerintah atau bank sentral.

    Selain itu, kehadiran investor institusional yang semakin masif juga berkontribusi pada pertumbuhan Bitcoin. Perusahaan-perusahaan besar dari berbagai sektor telah mulai mengalokasikan dana yang signifikan untuk berinvestasi dalam Bitcoin, yang menjadi indikasi kuat akan kepercayaan mereka terhadap masa depan cryptocurrency ini. Investasi besar dari institusi terkemuka tersebut memberikan sinyal positif kepada pasar dan mendorong adopsi lebih lanjut.

    Lingkungan regulasi yang semakin mendukung juga menjadi salah satu pendorong utama dalam memastikan masa depan Bitcoin yang lebih stabil. Semakin banyak negara yang mengakui Bitcoin sebagai aset yang sah dan memberikan kerangka hukum yang lebih jelas bagi pemanfaatannya. Langkah ini membantu menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi perkembangan Bitcoin dan membuka peluang bagi lebih banyak investor, baik individu maupun institusi, untuk terlibat dalam pasar cryptocurrency.

    Memantau Sikap Trump

    Pemerintahan Donald Trump dan sikap pro-kripto yang berkembang semakin menarik perhatian para pelaku pasar, meskipun hingga kini belum ada kebijakan spesifik yang diumumkan. Namun, optimisme tentang lingkungan regulasi yang lebih ramah terhadap cryptocurrency telah menciptakan sentimen positif di kalangan investor.

    Dalam hal ini, Bitcoin dianggap semakin relevan sebagai aset yang dapat melindungi nilai dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Keyakinan ini didukung oleh anggapan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi solusi atas kekhawatiran terhadap devaluasi mata uang dan ketidakstabilan politik, meskipun penting untuk dicatat bahwa meski mendukung potensi tersebut, Larry Fink menyatakan dirinya tidak secara aktif mendukung cryptocurrency.

    Dalam kesempatan berbicara di World Economic Forum di Davos, Fink menjelaskan bahwa bahkan dengan investasi kecil, antara 2 hingga 5 persen, dari dana kekayaan negara dan manajer aset dapat berkontribusi secara signifikan pada lonjakan nilai Bitcoin. Pandangan ini memperkuat klaim bahwa Bitcoin bisa menjadi bagian penting dari portofolio investasi untuk diversifikasi risiko di tengah ketegangan ekonomi dan politik.

    BlackRock sendiri, sebagai salah satu manajer aset terbesar dunia, telah secara aktif meningkatkan eksposurnya terhadap Bitcoin. Melalui iShares Bitcoin Trust, BlackRock kini mengelola 559.262 BTC yang bernilai sekitar USD58,51 miliar.

    Selain itu, perusahaan baru-baru ini melakukan pembelian sebesar USD600 juta dalam Bitcoin. Tindakan ini menandakan kepercayaan yang tinggi terhadap masa depan cryptocurrency tersebut.

    Ada spekulasi yang berkembang di kalangan analis bahwa negara kaya, yang biasanya mengelola dana besar dan berfokus pada diversifikasi, juga sedang mempertimbangkan Bitcoin sebagai alat diversifikasi portofolio yang menarik. Dengan semakin tingginya eksposur terhadap Bitcoin, pasar mengalami sentimen yang sangat positif, terutama di kalangan investor institusional yang mulai memasuki pasar kripto dengan serius.

    Menurut 10x Research, sebuah perusahaan riset, mereka memprediksi bahwa tren bullish Bitcoin akan terus berlanjut. Mereka memperkirakan harga Bitcoin dapat melonjak hingga USD 122.000 pada Februari, didorong oleh minat investor ritel dan institusional yang terus berkembang, serta perkembangan positif lainnya dalam ekosistem Bitcoin.

    Kenaikan harga Bitcoin yang signifikan ini memang didorong oleh beberapa faktor fundamental yang kuat, terutama peningkatan adopsi institusional setelah disetujuinya ETF Bitcoin di Amerika Serikat. Hal ini memberikan tanda bahwa Bitcoin semakin mendapat pengakuan di dunia keuangan tradisional. Indikator teknis, seperti pola grafik yang menunjukkan arah bullish, semakin menguatkan keyakinan bahwa harga Bitcoin akan terus menguat.

    Namun, investor harus tetap waspada karena pasar cryptocurrency terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Harga Bitcoin, seperti halnya aset kripto lainnya, bisa mengalami fluktuasi drastis dalam waktu yang sangat singkat. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk selalu melakukan diversifikasi portofolio mereka, agar dapat mengelola risiko yang mungkin timbul dari volatilitas pasar yang tajam.

    Dalam konteks ini, meskipun potensi besar Bitcoin jelas terlihat, sikap hati-hati dan analisis yang mendalam tetap sangat diperlukan bagi siapa pun yang ingin terlibat di pasar ini.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79