Logo
>

BREN Pimpin Market Cap, Siap-siap Bertabur Deviden

Ditulis oleh Yunila Wati
BREN Pimpin Market Cap, Siap-siap Bertabur Deviden

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai kapitalisasi pasar atau market cap PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali memimpin posisi pertama setelah keluar dari papan pemantauan khusus (PPK) full call auction (FCA) pada Jumat, 21 Juni 2024. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini nilai kapitalisasi pasar saham milik taipan Prajogo Pangestu mencapai Rp1.217,45 triliun, menggeser posisi market cap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang kini berada di posisi kedua dengan nilai Rp1.183,44 triliun.

    Di posisi ketiga terbesar adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan nilai market cap mencapai Rp797,7 triliun. BRPT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), emiten lain milik Prajogo Pangestu, menempati posisi keempat dengan market cap sebesar Rp746 triliun.

    Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berada di posisi kelima dengan market cap sebesar Rp666 triliun.

    Dua hari lalu, Saham BREN mengalami kenaikan sebesar 575 poin atau sekitar 6,80 persen, mencapai harga Rp9.025 per saham pada pukul 10.45 pagi.

    Penguatan ini sudah terlihat sejak awal perdagangan, dimana saham BREN dibuka pada level Rp8.700 per saham, naik sebanyak 250 poin.

    Total nilai transaksi saham BREN mencapai Rp218,03 miliar setelah diperdagangkan sebanyak 24,17 juta saham, dengan frekuensi transaksi mencapai 11.394 kali.

    Setelah keluar dari FCA, saham BREN langsung mengalami kenaikan harga sebesar 575 poin atau sekitar 6,80 persen, mencapai level Rp9.025 per saham pada pukul 10.45 WIB. Ini menunjukkan respon positif dari pasar terhadap keputusan keluarnya BREN dari FCA.

    Keluarnya sebuah saham dari FCA dapat mempengaruhi sentimen investor. Di kasus BREN, pasar menilai bahwa keputusan ini dapat membuka peluang lebih besar bagi likuiditas dan aksesibilitas saham bagi investor.

    FCA sering kali dikritik karena dampaknya terhadap likuiditas pasar dan transparansi harga saham. Dengan keluarnya BREN dari FCA, diharapkan likuiditas pasar saham ini dapat meningkat, memungkinkan para investor untuk melakukan transaksi dengan lebih efisien.

    Kenaikan harga yang signifikan menunjukkan bahwa pasar mengantisipasi potensi pertumbuhan BREN di masa mendatang. Ini memberikan sinyal positif bagi pemegang saham dan calon investor tentang prospek perusahaan ini di sektor energi terbarukan.

    Pengawasan yang ketat dari otoritas pasar modal sangat penting untuk memastikan bahwa perubahan dalam status saham dari dan ke FCA dilakukan secara transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Tindak lanjut dari keluarnya saham-saham ini dari daftar pemantauan khusus FCA menunjukkan variasi yang signifikan dalam respons pasar terhadap setiap emiten. Saham BREN, sebagai contoh, menunjukkan reaksi positif yang kuat dengan lonjakan harga yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan di masa mendatang.

    Hal ini juga mengindikasikan bahwa pasar saham Indonesia terus mengalami pergerakan dinamis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi internal perusahaan dan sentimen pasar secara keseluruhan.

    Bagi investor dan pelaku pasar, pemahaman mendalam mengenai setiap saham yang keluar dari FCA adalah krusial untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Analisis lebih lanjut mengenai kinerja keuangan, strategi perusahaan, dan prospek industri dapat memberikan wawasan yang lebih baik untuk mengambil langkah yang sesuai dalam pasar yang kompetitif ini.

    Dampak kenaikan saham BREN bagi pemegang saham bisa mencakup beberapa hal berikut:

    1. Peningkatan Nilai Portofolio: Pemegang saham BREN akan mengalami peningkatan nilai portofolio mereka seiring dengan kenaikan harga saham perusahaan. Ini berarti nilai investasi mereka dalam BREN meningkat, memberikan potensi keuntungan yang signifikan jika mereka memilih untuk menjual saham tersebut di masa depan.
    2. Dividen yang Lebih Tinggi: Kenaikan harga saham BREN biasanya mencerminkan kinerja yang lebih baik atau prospek yang lebih cerah bagi perusahaan. Hal ini dapat mendorong peningkatan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, karena perusahaan memiliki lebih banyak keuntungan yang dapat didistribusikan.
    3. Kepercayaan dan Kepuasan: Kenaikan saham juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap manajemen perusahaan dan strategi bisnisnya. Hal ini bisa menghasilkan kepuasan yang lebih besar di antara investor, serta meningkatkan loyalitas mereka terhadap BREN sebagai pilihan investasi jangka panjang.
    4. Peningkatan Likuiditas: Kenaikan harga saham BREN dapat meningkatkan likuiditas saham, yang membuat lebih mudah bagi pemegang saham untuk menjual saham mereka jika mereka membutuhkan likuiditas atau ingin merealisasikan keuntungan mereka.

    Pemegang saham yang menggunakan strategi diversifikasi portofolio mereka dapat melihat kenaikan saham BREN sebagai peluang untuk menyeimbangkan risiko dan potensi keuntungan dalam portofolio mereka secara keseluruhan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79