KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan pertumbuhan bisnis emas sebesar 21,38 persen (year-on-year/yoy) per Desember 2023, dengan generasi milenial berkontribusi sekitar 47,47 persen dari pertumbuhan tersebut.
"Dalam kurun waktu hingga Desember 2023, bisnis emas di BSI mencapai Rp7,2 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 21,38 persen secara tahunan, dengan generasi milenial memberikan kontribusi signifikan sekitar 47,47 persen," ujar Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna di Jakarta. Selasa 6 Februari 2024.
BSI meramalkan bahwa bisnis emas akan terus berkembang seiring dengan kenaikan harga emas global, tingginya permintaan masyarakat, dan peran aktif bank/jasa keuangan dalam memperkenalkan investasi emas.
Tren ini mengindikasikan minat generasi muda dalam berinvestasi melalui emas. Oleh karena itu, BSI berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan terkait pembiayaan dan investasi emas.
Upaya ini termasuk penyediaan layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI di seluruh Indonesia. Selain itu, layanan digital melalui BSI Mobile turut diperkenalkan untuk pembelian cicilan emas, tabungan emas, dan gadai emas. Produk cicilan emas dengan margin yang kompetitif dan jangka waktu angsuran hingga 5 tahun juga tersedia.
BSI Mobile menyediakan menu E-mas yang memungkinkan nasabah menabung emas sesuai dengan saldo rupiah yang dikonversi ke emas. Fitur tersebut juga memfasilitasi pembayaran cicilan emas sesuai dengan jangka waktu yang dipilih serta penawaran gadai emas untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan solusi dana yang cepat dan terjangkau.
"Peningkatan inklusi keuangan syariah menjadi tantangan besar bagi BSI untuk memberikan literasi kepada masyarakat, terutama terkait investasi emas yang sudah menjadi bagian umum dari budaya masyarakat Indonesia," tambah Anton.
Sebelumnya, BSI melaporkan laba bersih sebesar Rp5,7 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 33,88 persen secara tahunan (yoy) pada tahun 2023. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan dana murah yang tumbuh dua digit menjadi kontributor utama kesuksesan BSI, didukung oleh strategi yang tepat dan model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.