Logo
>

BSI Catatkan Pembiayaan Tumbuh hingga 30 Persen

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BSI Catatkan Pembiayaan Tumbuh hingga 30 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan performa yang kokoh hingga empat bulan pertama tahun 2024. Kinerja yang solid ini berdampak positif pada minat investor asing, yang terbukti dari peningkatan kepemilikan saham BSI oleh investor dari luar negeri.

    Rizky Budinanda, Group Head Investor Relations BSI, mengungkapkan melalui laporan keuangan bulanan yang diterbitkan, laba BSI pada April 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 15,05 persen YoY menjadi Rp2,24 triliun (belum diaudit). Pertumbuhan ini didorong oleh pembiayaan yang meningkat hingga 18 persen (YoY) mencapai Rp251,6 triliun, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga dengan NPF Net sebesar 0,57 persen.

    Tak hanya dari segi pembiayaan, pendapatan berbasis fee juga mengalami kenaikan signifikan hingga 30 persen (YoY), terutama melalui transaksi e-channel dan treasury.

    Total Dana Pihak Ketiga BSI juga mengalami peningkatan sekitar 9,41 persen menjadi Rp293,25 triliun pada periode yang sama. Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya rasio CASA menjadi 61,21 persen, yang dipicu oleh kenaikan tabungan wadiah, sehingga menjaga Cost of Fund (CoF) relatif stabil secara bulanan.

    Sementara itu, beban operasional BSI turun sebesar 0,63 persen (YoY) dan rasio cost to income membaik menjadi 47,51 dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2024.

    Kinerja solid ini mendapat apresiasi dari investor asing, tercermin dari kenaikan harga saham dan market cap BSI yang mencapai Rp131 triliun, menjadikan BSI masuk dalam jajaran Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada bulan April 2024.

    Rizky menyatakan, "Kami bersyukur bahwa performa perusahaan yang semakin solid mendapatkan respons positif dari investor, baik domestik maupun asing. Kegiatan pemasaran yang intens terus membangun kepercayaan publik terhadap BSI."

    Minat investor terhadap BSI semakin meningkat, tercermin dari peningkatan jumlah investor institusi asing dalam kepemilikan saham BSI, mencapai 53 persen per April 2024 dibandingkan dengan posisi April 2023 yang sebesar 44,3 persen.

    Rencana Pembagian Dividen

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan rencananya untuk membagikan dividen tunai sebesar 15 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2023. Jumlah dividen tersebut mencapai Rp855,56 miliar, setara dengan Rp18,54 per saham.

    Keputusan ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 17 Mei 2024.

    Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa jumlah dividen ini mengalami peningkatan signifikan, naik 100 persen dibandingkan dengan dividen tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp9,24 per saham.

    “Ini adalah peningkatan dua kali lipat dibandingkan dengan dividen tunai sebelumnya,” kata Hery dalam konferensi pers di  Jakarta.

    Selain pembagian dividen, laba perusahaan juga akan dialokasikan untuk cadangan wajib perseroan sebesar 20 persen, sementara sisanya, sekitar 65 persen, akan ditahan sebagai laba ditahan.

    Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan pada tahun 2024, termasuk dalam upaya ekspansi yang lebih baik.

    Terbitkan Sustainability Sukuk

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menerbitkan instrumen environmentsocialgovernance (ESG) sukuk pertama di Indonesia berupa Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan.

    Penerbitan ESG syariah merupakan bentuk komitmen BSI untuk terus terlibat aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan melalui program dan pembiayaan sustainable financing.

    Efek syariah dengan aset (kegiatan usaha) yang menjadi dasar (underlying sukuk) ini adalah pembiayaan dengan kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS).  Instrumen tersebut akan memberikan values berbeda bagi investor, yakni memberikan manfaat besar dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan nasabah BSI.

    Sementara itu, BSI juga mencatat kinerja positif per Maret 2024 dengan membukukan pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp59,19 triliun yang terbagi atas kategori KUBL sebesar Rp12,57 triliun dan KUBS sebesar Rp46,62 triliun.

    Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, BSI telah mendapatkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No. 18 Tahun 2023 untuk menerbitkan sukuk sebanyak-banyaknya sebesar Rp3 Triliun.

    Sustainability Sukuk dalam mata uang rupiah ini ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dan diharapkan dapat memberikan kisaran imbal hasil 6,40 persen hingga 7,20 persen untuk jangka waktu 1,2 dan 3 tahun.

    “Kehadiran Sukuk Sustainability ini merupakan inovasi yang dapat memperkaya instrumen keuangan syariah di Indonesia,” kata Hery dalam keterangannya.

    Terlebih inovasi ini terkategori instrumen yang mengedepankan keberlanjutan ekonomi sekaligus kontribusi BSI pada upaya mitigasi perubahan iklim dan mewujudkan pembangunan ekonomi hijau, serta senantiasa memberikan manfaat kepada umat.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.