Logo
>

BTPS Naik 2,96 Persen usai Cetak Laba Rp644 Miliar di Semester I

Saham BTPS menguat ke Rp1.565 didorong laba bersih Rp644 miliar di semester I 2025 dan pembiayaan Rp10,14 triliun

Ditulis oleh Syahrianto
BTPS Naik 2,96 Persen usai Cetak Laba Rp644 Miliar di Semester I
Ilustrasi: BTPS Syariah (Foto: Dok. BTPS Syariah)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) melonjak 2,96 persen ke level Rp1.565 pada perdagangan sesi I, Jumat, 25 Juli 2025, di tengah sentimen positif dari laporan kinerja semester I yang menunjukkan pertumbuhan laba bersih dua digit. 

    Harga saham naik Rp45 dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp1.520, dengan nilai transaksi mencapai Rp26 miliar dan volume 163.860 lot.

    Sepanjang sesi pagi, harga saham BTPS sempat menyentuh titik tertinggi harian di Rp1.630 sebelum terkoreksi. Dibuka di level Rp1.545, saham ini tetap berada dalam rentang kuat, hanya sempat menyentuh level terendah Rp1.540. Rata-rata harga per saham selama perdagangan hari itu tercatat Rp1.587.

    Kinerja positif emiten syariah ini bukan tanpa dasar. Berdasarkan laporan resmi yang dipublikasikan pada 24 Juli 2025, BTPS membukukan laba bersih sebesar Rp644 miliar pada semester I 2025. 

    Angka ini tumbuh 16,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran pembiayaan juga naik ke angka Rp10,14 triliun, menegaskan keberhasilan bank dalam mempertahankan kualitas kredit di segmen ultra mikro.

    Direktur BTPS, Fachmy Achmad, menyatakan bahwa pertumbuhan laba didorong oleh kualitas pembiayaan yang membaik berkat perilaku unggul nasabah. 

    “Pertumbuhan laba ini merupakan cerminan dari membaiknya kualitas pembiayaan yang ditopang oleh perilaku unggul nasabah yang dibangun oleh Bank,” ujar Fachmy dalam siaran pers resmi, dikutip Jumat, 25 Juli 2025.

    Pendekatan BTPS dalam mendampingi nasabah ultra mikro tetap konsisten. Melalui program Community Officer (CO), BTPS membina nasabah dengan empat perilaku utama: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).

    Tidak hanya pendampingan, insentif diberikan bagi nasabah disiplin, termasuk penghargaan seperti Program Umrah Satu Pesawat yang tahun ini memberangkatkan 18 sentra nasabah, naik dari 10 sentra pada 2024.

    Secara fundamental, valuasi saham BTPS tergolong atraktif dengan rasio price-to-earnings (PE) TTM sebesar 10,46 kali dan forward PE di 9,10 kali. Bandingkan dengan median PE IHSG yang berada di 8,38 kali. Sementara itu, earnings yield BTPS tercatat 9,56 persen, mencerminkan potensi imbal hasil yang relatif kompetitif di pasar saat ini.

    Di sisi lain, harga saham BTPS selama 10 hari terakhir menunjukkan volatilitas yang dinamis. Setelah menyentuh level Rp1.365 pada 10 Juli, harga saham terus menguat, bahkan mencatat kenaikan harian signifikan sebesar 65 poin pada 15 dan 22 Juli. Momentum ini sempat terhenti pada 21 Juli ketika harga turun 30 poin ke Rp1.460, namun berhasil rebound kembali dalam tiga hari berturut-turut sebelum mencapai puncak harian pada 25 Juli.

    Faktor lain yang turut menopang sentimen pasar adalah kekuatan rasio keuangan BTPS. Return on Asset (RoA) bank ini berada di level 7,6 persen, sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 54,5 persen, dua kali lipat lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan nasional. Hal ini menunjukkan resiliensi BTPS dalam menjaga stabilitas permodalan dan efisiensi asetnya.

    Bank yang kini mengelola lebih dari 3,8 juta nasabah aktif ini tercatat memiliki 14.700 karyawan, mayoritas perempuan lulusan SMA yang bertugas langsung di lapangan sebagai CO. 

    Dengan jaringan yang tersebar di lebih dari 2.650 kecamatan di 26 provinsi, BTPS menempati posisi unik sebagai satu-satunya bank syariah yang fokus pada segmen inklusi keuangan masyarakat ultra mikro.

    Dalam konteks keberlanjutan, BTPS mengantongi peringkat kredit AAA (idn) dari Fitch dengan prospek stabil yang dikonfirmasi pada Februari 2025. Status ini mengukuhkan persepsi risiko yang rendah terhadap bank, sekaligus mempertegas daya tarik fundamentalnya di mata investor institusional.

    Dengan latar belakang kuat dari sisi profitabilitas, rasio keuangan, dan pendekatan sosial yang terukur, saham BTPS dinilai memiliki fondasi yang solid di tengah pasar yang volatil. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.