Logo
>

Bukan Dividen, ini Imbal Hasil Jangka Panjang MDKA

Sentimen positif terhadap saham MDKA saat ini tak lepas dari lonjakan harga emas dan tembaga global.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bukan Dividen, ini Imbal Hasil Jangka Panjang MDKA
Tambang emas Merdeka Copper Gold Tbk. Foto: Dokumentasi Perusahaan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus mendapatkan sorotan positif dari pelaku pasar, terutama berkat dukungan harga komoditas yang tengah mengalami penguatan. 

    Dalam riset terbarunya, analis BRI Danareksa Sekuritas Timothy Wijaya dan Naura Reyhan Muchlis, menegaskan bahwa sentimen positif terhadap saham MDKA saat ini tak lepas dari lonjakan harga emas dan tembaga global. Kedua komoditas ini menjadi penopang utama bisnis MDKA yang terintegrasi dari hulu ke hilir dalam sektor pertambangan mineral.

    Prospek cerah MDKA juga terlihat dari perbaikan kinerja perusahaan yang mulai menampakkan hasil pada kuartal akhir tahun 2024. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli untuk saham MDKA, sekaligus menetapkan target harga di level Rp 2.400 per saham. 

    Target ini tidak hanya didasarkan pada tren komoditas, tetapi juga memperhitungkan estimasi laba bersih perusahaan yang diproyeksikan mencapai USD62 juta tahun ini, serta pendapatan sekitar USD2,10 miliar.

    Salah satu faktor fundamental yang turut memperkuat prospek MDKA ke depan adalah perkembangan proyek tambang Tujuh Bukit dan Pani. Proyek Tujuh Bukit, yang dikenal sebagai salah satu aset tembaga dan emas terbesar perusahaan, menunjukkan sinyal positif dengan adanya perpanjangan masa operasional hingga tahun 2030. 

    Perpanjangan ini memberikan peluang bagi MDKA untuk meraih arus kas jangka panjang, sebelum memasuki fase eksploitasi lebih dalam seperti metode sub-level cave (SLC) dan block cave (BC) yang membutuhkan investasi modal besar.

    Sementara itu, proyek emas Pani juga mencatat kemajuan signifikan. Hingga kuartal I-2025, proyek ini telah mencapai progres konstruksi sebesar 46% dan diperkirakan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025. 

    Pencapaian ini sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh manajemen, menunjukkan bahwa MDKA mampu menjalankan ekspansi secara terukur dan disiplin.

    Dengan gabungan antara faktor eksternal berupa tren kenaikan harga komoditas dan faktor internal melalui kinerja operasional yang solid, MDKA berada pada jalur yang kuat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Kombinasi ini membuat saham MDKA tetap menarik bagi para investor yang mencari eksposur di sektor pertambangan dengan fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.

    Jangan Terlena Kilau Saham

    Dari perkembangan terbaru terkait PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), terdapat beberapa hal penting yang perlu dicermati oleh investor, terutama mereka yang baru mulai berinvestasi di pasar saham. Kenaikan rekomendasi beli dari analis BRI Danareksa Sekuritas memang memberi angin segar, namun bukan berarti investor bisa langsung masuk tanpa pertimbangan matang.

    Pertama, investor pemula perlu memahami bahwa lonjakan harga komoditas seperti emas dan tembaga memang bisa menjadi pendorong utama kinerja perusahaan tambang seperti MDKA. Namun, harga komoditas bersifat fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh kondisi global, termasuk gejolak geopolitik, inflasi, serta kebijakan suku bunga bank sentral dunia. Artinya, prospek cerah saat ini bisa berubah seiring dinamika global yang tidak menentu.

    Kedua, meski target harga Rp2.400 per saham terlihat menarik, investor sebaiknya tidak hanya terpaku pada angka tersebut. Lebih penting adalah memahami dasar dari valuasi itu, termasuk proyeksi laba dan pendapatan perusahaan. BRI Danareksa memperkirakan laba bersih MDKA akan mencapai USD62 juta dengan pendapatan USD2,10 miliar pada tahun ini. Angka-angka ini mencerminkan optimisme, namun tetap perlu diuji seiring realisasi kinerja kuartalan perusahaan ke depan.

    Ketiga, proyek-proyek strategis seperti tambang Tujuh Bukit dan proyek emas Pani memang menjadi katalis penting. Tapi, perlu dicatat bahwa proyek tambang memerlukan waktu dan modal besar, serta menghadapi risiko teknis dan lingkungan. 

    Misalnya, proyek Pani yang diproyeksikan mulai beroperasi akhir 2025 masih dalam tahap konstruksi, dan progresnya baru mencapai 46 persen hingga kuartal pertama 2025. Ini berarti ada kemungkinan tantangan atau keterlambatan yang perlu diantisipasi.

    Akhirnya, bagi investor pemula, penting untuk tidak hanya terpancing oleh sentimen jangka pendek atau target harga analis. Langkah bijak adalah melakukan diversifikasi portofolio, mempelajari prospektus dan laporan keuangan perusahaan, serta mengikuti perkembangan sektor komoditas secara berkala. Memahami risiko dan potensi secara seimbang adalah kunci untuk membangun investasi yang sehat dan berkelanjutan.

    Kinerja Keuangan yang Penuh Dinamika

    Yang juga perlu mendapat perhatian dari investor adalah kinerja keuangan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang penuh dinamika menarik di tengah tekanan industri dan kebutuhan belanja modal yang tinggi. 

    Dari laporan terkini, MDKA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD571,49 juta, tumbuh sebesar 6,50 persen secara tahunan. Ini menandakan stabilnya aktivitas operasional perusahaan, meski pasar komoditas global menghadapi fluktuasi harga dan permintaan.

    Salah satu sorotan utama dalam laporan keuangan MDKA adalah lonjakan laba bersih yang mencapai USD11,26 juta, atau tumbuh signifikan sebesar 261,42 persen. Peningkatan ini juga tercermin dalam margin laba bersih yang melejit hingga 1,97 persen, mencerminkan efisiensi yang mulai membaik di tengah biaya operasional yang masih terkendali. 

    Operating expense tercatat sebesar USD19,44 juta, naik 53,46 persen, namun masih dalam batas wajar mengingat ekspansi proyek dan peningkatan skala operasional.

    EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi juga mengalami pertumbuhan solid sebesar 62,43 persen menjadi USD105,42 juta. Hal ini memberikan sinyal positif atas kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas dari aktivitas inti meskipun tantangan makroekonomi dan belanja modal yang besar masih membayangi. 

    Namun, kenaikan ini diiringi oleh tingkat pajak efektif yang cukup tinggi, mencapai 30,81 persen, yang turut menekan potensi laba bersih lebih lanjut.

    Dari sisi neraca, MDKA menunjukkan struktur keuangan yang masih sehat. Total aset meningkat 5,50 persen menjadi USD5,24 miliar, dengan total liabilitas mencapai USD2,32 miliar. Keseimbangan ini memberikan ruang yang cukup bagi perusahaan untuk melanjutkan proyek ekspansi strategisnya, termasuk tambang Tujuh Bukit dan proyek emas Pani. 

    Di sisi lain, total ekuitas tercatat sebesar USD2,92 miliar, menunjukkan kekuatan modal sendiri yang cukup untuk menanggung sebagian besar kebutuhan pembiayaan jangka panjang.

    Namun demikian, likuiditas menjadi salah satu aspek yang patut diperhatikan lebih dalam. Kas dan setara kas jangka pendek tercatat turun 15,88 persen menjadi USD472,10 juta.

    Penurunan ini dipicu oleh arus kas keluar dari aktivitas investasi yang cukup besar, yakni USD129,01 juta, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pengembangan aset dan infrastruktur tambang. 

    Arus kas dari aktivitas operasi tercatat USD46,65 juta, naik hampir dua kali lipat, menjadi penopang utama kelangsungan operasional perusahaan. Namun, arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan mengalami penurunan 45,35 persen, menjadi USD99,48 juta.

    Sementara itu, free cash flow masih berada di zona negatif sebesar USD100,55 juta, yang menandakan kebutuhan pendanaan eksternal atau efisiensi operasional yang masih harus terus dioptimalkan.

    Secara keseluruhan, MDKA menunjukkan arah pertumbuhan yang positif meski masih menghadapi tantangan likuiditas dan belanja modal besar. Peningkatan laba dan EBITDA menunjukkan bahwa strategi operasional mulai menuai hasil, namun perusahaan tetap perlu menjaga efisiensi dan mengelola cash flow dengan ketat. 

    Bagi investor, kinerja ini memberi sinyal optimisme jangka menengah hingga panjang, terutama jika proyek-proyek strategis berjalan sesuai rencana dan pasar komoditas tetap mendukung. Namun, risiko dari sisi pendanaan dan fluktuasi harga tetap menjadi faktor yang harus dipantau secara cermat.

    Fokus Kekuatan Internal

    Sejak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) belum pernah membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. 

    Keputusan ini bukan tanpa alasan. Dalam setiap Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), manajemen MDKA secara konsisten memilih untuk menahan laba yang dihasilkan dan mengalokasikannya kembali ke dalam bisnis, sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang.

    Pada tahun buku 2022, misalnya, MDKA membukukan lonjakan laba bersih sebesar 61 persen menjadi USD58 juta. Namun, alih-alih mengalokasikan sebagian dari laba tersebut sebagai dividen, perusahaan memutuskan untuk menempatkannya sepenuhnya sebagai saldo laba ditahan. 

    Kebijakan serupa juga kembali diambil untuk tahun buku 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memperkuat struktur modal internal guna mendukung sejumlah proyek strategis yang tengah digenjot, seperti pengembangan tambang emas dan tembaga Tujuh Bukit serta proyek emas Pani.

    Presiden Direktur MDKA Albert Saputro, menegaskan bahwa keputusan tidak membagikan dividen merupakan bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan yang diusung perseroan. Menurutnya, fokus perusahaan saat ini adalah memastikan seluruh proyek berjalan sesuai rencana dan dapat menghasilkan arus kas yang kuat dalam jangka panjang. 

    Dengan kata lain, perusahaan memilih mengutamakan nilai tambah jangka panjang ketimbang imbal hasil tunai jangka pendek bagi pemegang saham.

    Bagi sebagian investor, khususnya mereka yang mengandalkan pendapatan dari dividen, pendekatan MDKA mungkin terasa kurang menguntungkan. Namun, bagi investor yang memiliki orientasi pertumbuhan, keputusan perusahaan ini dapat dipahami sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan. 

    Selama proyek-proyek utama MDKA dapat dikembangkan dengan sukses dan menghasilkan kinerja yang solid, potensi apresiasi nilai saham dalam beberapa tahun mendatang bisa menjadi kompensasi yang jauh lebih besar dibandingkan dividen tahunan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79