KABARBURSA.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dengan tegas meminta kepada Perum Bulog untuk menyerap jagung dari para petani dengan harga di atas Rp5.000 per kilogram. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesejahteraan para petani melalui penjualan hasil produksi mereka.
“Demi kesejahteraan petani kita, kami telah meminta Bulog untuk menyerap jagung dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berada di atas angka Rp5.000 per kilogram. Saya mengharapkan agar Bulog segera mengambil tindakan,” kata Menteri Amran dalam keterangannya kepada pers, Kamis, 30 Mei 2024.
Dia juga menginginkan agar para pengusaha dan pemerintah daerah tetap memberikan dukungan kepada para petani jagung yang sedang mengalami masa panen raya saat ini. Hal ini bertujuan agar harga jagung di tingkat petani tidak mengalami penurunan yang signifikan.
“Kami mengharapkan agar para pengusaha dan pemerintah daerah tetap memberikan pendampingan kepada para petani jagung kita yang saat ini tengah menghadapi masa panen raya. Kami tidak ingin melihat harga jagung jatuh di bawah standar yang layak bagi petani,” tegasnya.
Amran juga menegaskan bahwa tidak boleh ada petani yang terpinggirkan dengan adanya penurunan harga jagung hingga titik yang memprihatinkan, seperti yang disebutkan,
“Tolong jangan biarkan petani jalan sendirian dengan harga Rp3.800 itu dibawa HPP. HPP kita adalah Rp5.000 sekarang. Artinya kita jangan menzalimi petani kita. Kita sendiri sengaja ingin mendzolimi dan membiarkan pangan kita impor. Itu secara tidak langsung dzolim terhadap petani,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi telah menjelaskan bahwa pemerintah telah beberapa kali menaikkan harga acuan pembelian (HAP) jagung dari Rp3.500 per kg menjadi Rp4.200 per kg, dan saat ini menjadi Rp5.000 per kg.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa para petani mendapatkan harga yang pantas atas hasil produksi jagung mereka.
“Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang layak atas hasil produksi jagung mereka. Saya mengimbau kepada para petani jagung untuk segera melaporkan jika harga jagung mengalami penurunan akibat panen raya, sehingga pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk menyerap dengan harga yang sudah ditetapkan," ungkap Arief Prasetyo Adi di Jakarta pada Jumat, 17 Mei 2024.
Cadangan Jagung Pemerintah di Gudang Bulog 46.955 Ton
Sebagai informasi, ketersediaan cadangan jagung pemerintah (CJP) di gudang Perum Bulog per 17 Mei 2024 mencapai 46.955 ton.
Stok CJP siap digunakan sewaktu-waktu untuk operasi pasar (stabilisasi pasokan dan harga pangan/SPHP) apabila di pasaran terjadi kelangkaan, sehingga para peternak kecil bisa mendapatkan jagung dengan harga terjangkau.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari, menyebutkan bahwa stok jagung yang dikuasai Bulog per 17 Mei 2024 mencapai 47.480 ton, dengan 46.955 ton di antaranya berupa CJP yang dibeli dengan skema PSO (public service obligation) dan sisanya 525 ton melalui mekanisme komersial.
Stok ini termasuk hasil penyerapan jagung dalam negeri yang dilakukan saat panen raya sekarang ini.
“Stok CJP telah kami sebarkan ke seluruh daerah yang memang menjadi target sasaran peternak penerima jagung SPHP,” jelas Epi dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta baru-baru ini.
Tahun lalu Bulog mendapatkan penugasan untuk menyalurkan jagung SPHP sebanyak 391.150 ton kepada peternak dengan sumber dari pengadaan luar negeri (impor).
Hingga Mei 2024, penyaluran jagung SPHP oleh Bulog mencapai 303.253 ton (distribusi di 2023 sebesar 27.632 ton dan 275.622 ton pada 2024) yang setara dengan 78 persen dari target penyaluran 391.150 ton atau masih ada sisa pagu 87.897 ton.
“Untuk SPHP jagung, kami mendapat tugas menyalurkan 391.150 ton di 18 provinsi. Ada 12.089 peternak mandiri layer sebagai penerima, yakni 10.947 peternak mikro kecil dan 1.142 peternak menengah-besar, yang sudah dilayani dengan sekitar 303.000 ton jagung SPHP,” papar Epi.
Epi menuturkan bahwa seiring dengan masuknya masa panen raya jagung, kegiatan SPHP per 30 April 2024 dihentikan sementara. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan kepada para peternak penerima jagung SPHP untuk membeli dan memenuhi kebutuhan komoditas pakan tersebut dari dalam negeri yang harganya masih terjangkau atau lebih murah dari CJP.
“Dan untuk CJP, kami siap menyalurkannya saat nanti harga jagung pakan di pasaran meningkat lagi demi membantu peternak kecil mendapatkan komoditas itu dengan harga lebih terjangkau atau murah,” ujarnya.
Optimalisasi Penyerapan Jagung dan Beras Dalam Negeri
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Perekonomian, Edy Priyono, menegaskan bahwa Bulog perlu segera mengoptimalkan penyerapan jagung dalam negeri untuk melindungi petani dari jatuhnya harga saat panen raya.
“Upaya ini harus terus dilakukan,” katanya.
Selain itu, stok jagung impor yang ada perlu segera dilepas, terutama di daerah-daerah yang harganya masih tinggi, agar dapat membantu peternak di daerah tersebut dan gudang Bulog dapat dioptimalkan untuk menyimpan stok komoditas dalam negeri.
Perum Bulog juga melaporkan pengadaan gabah/beras dalam negeri terus dilakukan guna memacu stok. Per 19 Mei 2024, realisasi pengadaan domestik Bulog mencapai 533.319 ton, dengan skema PSO untuk cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 461.849 ton (76,97 persen dari target penyerapan PSO 600.000 ton) dan mekanisme komersial sebesar 71.470 ton (23,82 persen dari target penyerapan komersial 300.000 ton).
“Kami terus menyerap beras dari dalam negeri. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, penyerapan pada April dan Mei 2024 sudah lebih tinggi dari periode yang sama pada 2022 dan 2023, baik melalui PSO maupun komersial untuk memenuhi kebutuhan CBP,” tandas Epi.
Penyerapan domestik Bulog pada Januari 2024 sebesar 6.203 ton, Februari 9.161 ton, Maret 19.676 ton, April 224.986 ton, dan Mei 273.343 ton.
Penyerapan pada April dan Mei 2022 masing-masing sebesar 201.222 ton dan 138.684 ton, sedangkan pada April dan Mei 2023 masing-masing sebesar 202.000 ton dan 268.417 ton.
Bulog berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah yang telah memberikan informasi data panen dan harga gabah/beras kepada Bulog sehingga BUMN tersebut bersama para petugas bisa langsung meluncur ke lokasi untuk bertransaksi menyerap panen dalam negeri.