Logo
>

Bulog Kirim Stok Pengganti 40 Ton Beras Basah Kapal Karam

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Bulog Kirim Stok Pengganti 40 Ton Beras Basah Kapal Karam

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa Bulog akan segera mengirim stok pengganti untuk 40 ton beras yang basah setelah kapal pengangkutnya karam di Pantai Beting Beras, Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

    "Saya kira itu adalah bagian dari risiko yang sudah kami perhitungkan. Jadi, segera kami ganti, segera kami kirimkan beras penggantinya," ujar Bayu di sela peluncuran D'GAT55 Mini Boss Food Perum Bulog di Jakarta, Senin 27 Mei 2024.

    Bayu menegaskan bahwa insiden ini sudah masuk dalam perhitungan Perum Bulog, sehingga pihaknya memastikan akan mengganti beras yang telah basah tersebut sebanyak 40 ton.

    Dia tidak merinci waktu pengiriman beras, namun memastikan bahwa beras yang rusak akan segera diganti. "Untuk kebutuhan masyarakat segera kami ganti dan kami kirim," tegas Bayu.

    Menurutnya, beras tersebut tidak dapat digunakan karena telah terpapar air laut. Bulog segera menyusun berita acara terkait penanganan lebih lanjut terhadap kejadian ini.

    "Beras yang sudah terendam tidak bisa terpakai. Kami akan berita acarakan bagaimana penanganan selanjutnya. Kemungkinan besar beras 40 ton tersebut tidak terpakai, sudah tenggelam, jadi sudah rusak," tambah Bayu.

    Sebelumnya, sebanyak 40 ton beras Bulog basah dan harus dievakuasi ke daratan setelah kapal yang membawa kebutuhan pangan masyarakat Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, karam di Pantai Beting Beras.

    "Beras itu semua basah, setelah kapal bermuatan beras tersebut karam. Beras di kapal harus dievakuasi secara manual ke daratan," kata Pj Kepala Desa Tanjung Bunga, Toni Anuar, seperti disampaikan Humas Pemprov Riau, Heru, di Pekanbaru, Jumat.

    Irwin (30), seorang anak buah kapal, menyatakan kapal pengangkut beras Bulog itu karam di perairan Desa Kuala Merbau, di Pantai Beting Beras, Kamis, pukul 23.00 WIB.

    "Beras itu sesuai program Bulog akan disalurkan kepada masyarakat di Desa Kuala Merbau, Desa Tanjung Bunga, Desa Renak Dungun, Desa Baran Melintang, dan Desa Pangkalan Balai," katanya.

    Kebutuhan Beras Indonesia

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa impor beras melalui Perum Bulog belum mencapai 5 persen dari keseluruhan kebutuhan beras di Indonesia.

    Saat kunjungan ke Kompleks Pergudangan Bulog Laende di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa impor beras diperlukan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

    “Kita belum sampai lima persen harus impor. Ada dari Vietnam, Thailand, ada dari mana lagi? Kamboja, Pakistan, harus impor dari sana. Karena penduduk kita sekarang 280 juta orang, semuanya menginginkan. Itu tidak mudah,” ungkap Presiden Jokowi di Jakarta, Senin 13 Mei 2024.

    Dalam kunjungannya itu, Presiden memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan nasional, sambil menyalurkan bantuan cadangan pangan kepada keluarga penerima manfaat.

    Beliau memastikan bahwa penyaluran bantuan beras seberat 10 kilogram setiap bulan untuk keluarga penerima manfaat akan terus dilanjutkan hingga Juni, dengan harapan dapat diperpanjang hingga Desember, tergantung pada ketersediaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

    Presiden menjelaskan bahwa program bantuan beras ini merupakan tanggapan pemerintah terhadap kenaikan harga beras akibat inflasi pangan global.

    Meski begitu, harga beras di Indonesia tetap terjaga dengan baik, mengingat beberapa negara mengalami kenaikan harga beras hingga 50 persen.

    Namun, menjaga harga beras tetap terjangkau di Indonesia bukanlah tugas yang mudah, karena harus mempertimbangkan kesejahteraan petani dan harga yang terjangkau bagi konsumen.

    “Dalam menjaga harga beras, bukan hal yang mudah. Jika harga tinggi, masyarakat pasti protes, tetapi petani senang karena harga naik. Namun jika harga ditekan dengan banyak impor agar harganya murah, petani akan merugi,” jelas Presiden.

    Oleh karena itu, penyaluran bantuan beras seberat 10 kilogram diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang merasakan dampak kenaikan harga.

    Hingga awal Mei 2024, realisasi impor beras mencapai 1,3 juta ton dari total kuota impor sebesar 3,6 juta ton.

    Berdasarkan data dari Perum Bulog, kebutuhan beras di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 31,2 juta ton, sesuai dengan perhitungan neraca pangan nasional yang disusun oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Dengan demikian, impor beras yang sudah dilakukan baru mencapai 4,1 persen dari total kebutuhan beras di Indonesia.

    Kecam Kebijakan Impor

     Perum Bulog akan tetap mengimpor beras meski sudah memasuki panen raya pada Maret-Mei 2024.

    Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurth mengatakan beras impor tersebut difokuskan untuk wilayah yang bukan menjadi sentra produksi.

    “Kita mengelola impor, kita tengah memperhatikan daerah yang non sentra produksi, yang jauh dari sentra produksi itu kita fokuskan,” jelas dia beberapa waktu lalu.

    Di sisi lain, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa mengatakan seharusnya impor beras dilakukan pada bulan Agustus.

    “Sering saya sampaikan impor itu sebaiknya diputuskan di bulan Agustus,” ujar dia kepada  Kabar Bursa.

    Andreas lalu membeberkan alasan harus impor beras pada Agustus. Menurutnya di bulan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) telah memiliki data yang memadai.

    “Karena di bulan Agustus BPS sudah memiliki data yang memadai terkait produksi pada tahun yang sedang berjalan,” katanya.

    Lalu kemudian penting juga untuk dilakukan disurvei terkait stok beras nasional. Kata Andreas, kalau produksi turun atau stok beras nasionalnya rendah, pada bulan yang  bersangkutan tidak masalah untuk impor.

    “Kalau memang produksi turun memangnya mau didatangkan dari mana? Kan harus impor, ga bisa turun dari langit sendiri. Kalau seperti itu, petani bisa lah untuk memahami itu,” terangnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.