Logo
>

BUMI Catat Lonjakan Laba 110 Persen saat Pendapatan Drop

Ditulis oleh Syahrianto
BUMI Catat Lonjakan Laba 110 Persen saat Pendapatan Drop

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, melaporkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal ketiga 2024.

    Laba bersih perusahaan mencapai Rp1,86 triliun, meningkat 110 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp904,6 miliar. Kenaikan laba bersih ini membuat laba per saham (EPS) tercatat sebesar Rp5,01 per lembar.

    Meskipun mencatat penurunan pendapatan tahunan (yoy) sebesar 23,1 persen dari Rp18,2 triliun pada periode Januari–September 2023 menjadi Rp14 triliun di periode yang sama tahun ini, BUMI berhasil meningkatkan laba bersihnya. Penurunan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh tantangan harga komoditas dan permintaan pasar global.

    Namun, BUMI menunjukkan efisiensi operasional yang signifikan. Gross margin meningkat menjadi 10 persen, lebih tinggi dari rata-rata industri tambang. EBITDA tumbuh 39,1 persen secara tahunan menjadi Rp593,8 miliar, dengan EBITDA margin sebesar 4,2 persen

    BUMI juga melaporkan posisi keuangan yang relatif stabil. Total aset perusahaan mencapai Rp64,68 triliun, dengan kas sebesar Rp854,8 miliar. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt-to-Equity Ratio) berada di level 0,47, menunjukkan tingkat leverage yang cukup sehat.

    Namun, rasio Debt-to-EBITDA yang tinggi, yakni 34,8 kali, menandakan adanya tantangan dalam manajemen utang jangka panjang terhadap arus kas operasional. BUMI mencatat beban bunga sebesar Rp190,7 miliar pada kuartal ketiga ini, tetapi rasio EBITDA terhadap beban bunga tetap positif di angka 3,11, mengindikasikan kemampuan membayar bunga masih terjaga.

    Dari segi valuasi, BUMI saat ini diperdagangkan pada price-to-earnings ratio (PER) sebesar 27,54 kali, sementara price-to-book value (PBV) tercatat di angka 1,16 kali. Dengan nilai buku per saham (BVPS) sebesar Rp118,55, saham BUMI menunjukkan minat investor yang stabil di pasar modal.

    Market capitalization BUMI berada di Rp51,24 triliun, dengan harga saham terakhir tercatat di Rp138 per lembar. Meski demikian, perusahaan belum membagikan dividen, kemungkinan sebagai langkah konservatif dalam mengelola arus kas dan ekspansi di masa depan.

    Meskipun hasil kuartal ini menunjukkan kinerja keuangan yang kuat, BUMI tetap menghadapi tantangan besar di sektor tambang. Fluktuasi harga komoditas, tekanan regulasi, serta dinamika pasar global menjadi risiko yang harus diantisipasi.

    Namun, langkah efisiensi yang diambil BUMI menunjukkan potensi pertumbuhan di masa mendatang. Dengan rasio return on assets (ROA) sebesar 2,88 persen dan return on equity (ROE) sebesar 4,23 persen, perusahaan ini masih memiliki ruang untuk meningkatkan profitabilitas.

    Kinerja kuartal ketiga 2024 menunjukkan kemampuan BUMI untuk mengatasi tantangan pasar dan memaksimalkan efisiensi. Meski pendapatan turun, laba bersih melonjak signifikan, menunjukkan manajemen yang efektif.

    Investor akan terus memantau langkah strategis perusahaan dalam mempertahankan momentum positif ini di tengah kondisi pasar yang dinamis.

    Kinerja BRMS, Anak Usaha BUMI

    PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menunjukkan kinerja gemilang pada sembilan bulan pertama tahun 2024.

    Pada periode kuartal III 2024 tersebut, pendapatan, laba usaha, laba sebelum pajak, dan laba neto (setelah pajak) BRMS, meningkat masing-masing sebesar 231 persen, 189 persen, 143 persen , dan 54 persen dari periode yang sama ditahun lalu.

    Direktur Utama BRMS Agus Projosasmito mengatakan terdapat dua faktor utama yang menyebabkan kenaikan kinerja keuangan BRMS di tahun ini.

    “Pertama, produksi emas kami terus meningkat dikarenakan kandungan emas yang diproses lebih tinggi di tahun 2024. Kedua, kenaikan harga jual emas ditahun 2024 juga berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perusahaan,” ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.

    Direktur Keuangan BRMS, Charles Gobel menjelaskan pihaknya saat ini tengah dalam proses mendapatkan fasilitas pinjaman untuk mendanai konstruksi penambangan bawah tanah di Palu.

    “Kami berharap untuk dapat memproses bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi dari tambang bawah tanah kami di Palu di akhir tahun 2027.” ungkap dia.

    Sementara itu Herwin Hidayat, Direktur & Investor Relations BRMS, menambahkan, pihaknya juga akan menyampaikan laporan mengenai data cadangan mineral dengan standar JORC (Joint Ore Reserves Committee) pada bulan depan.

    “Laporan tersebut juga memuat informasi terkait cadangan mineral dengan kandungan emas yang lebih tinggi dari prospek tambang bawah tanah di lokasi tambang River Reef (Poboya, Palu).” pungkasnya.

    Harga Saham BUMI

    Saham BUMI mengalami penurunan signifikan sebesar 6 persen pada penutupan perdagangan hari ini. Harga saham BUMI ditutup di level Rp138 per lembar, setelah sempat dibuka pada harga Rp148. Penurunan ini berlanjut dari sesi sebelumnya dan menambah tekanan pada performa saham BUMI di pasar.

    Pada perdagangan hari ini, saham BUMI mencatatkan harga tertinggi di Rp150 dan terendah di Rp138. Dengan volume perdagangan sebanyak 13.874.705 lembar saham, nilai transaksi BUMI mencapai Rp197,6 miliar. Frekuensi transaksi pun cukup tinggi, dengan 15.797 kali pergerakan saham.

    Meskipun saham BUMI mengalami penurunan, kapitalisasi pasar perusahaan tetap berada di angka Rp51,24 triliun. Namun, rasio price-to-earnings (PE) yang tercatat di angka 608,696 kali menunjukkan tingginya valuasi saham ini. Rasio PE yang sangat tinggi ini mengindikasikan bahwa saham BUMI mungkin dinilai overvalued oleh pasar, atau investor memperhitungkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.