Logo
>

Bursa Saham AS: Nasdaq Turun hingga Salesforce Terpuruk

Ditulis oleh Syahrianto
Bursa Saham AS: Nasdaq Turun hingga Salesforce Terpuruk

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Di penutupan perdagangan pada Kamis, 30 Mei 2024, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street, mengalami penurunan, dengan indeks Nasdaq turun lebih dari 1 persen dan saham-saham teknologi menjadi yang paling terdampak.

    Investor sedang menyerap data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama di bawah perkiraan sebelumnya. Selain itu, laporan terpisah menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari yang diantisipasi.

    Saham perusahaan Salesforce (CRM.N) merosot 19,7 persen setelah memproyeksikan laba dan pendapatan kuartal kedua di bawah perkiraan analis keuangan, karena pengeluaran klien yang rendah untuk produk bisnis cloud dan enterprise mereka.

    Saham dalam sektor teknologi S&P 500 (.SPLRCT) turun 2,5 persen, menjadi penekan terbesar pada indeks acuan tersebut. Sementara itu, sektor jasa komunikasi (.SPLRCL) mengalami penurunan sebesar 1,1 persen, sementara sektor lainnya dari S&P 500 mengalami kenaikan.

    Data dari Departemen Perdagangan menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, dengan revisi penurunan pada belanja konsumen dan investasi perusahaan, serta perlambatan pada ukuran inflasi utama. Hal ini terjadi menjelang laporan pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan April pada hari Jumat.

    Mark Hackett, kepala riset investasi di Nationwide, menyatakan bahwa biasanya diharapkan pasar akan mengalami kenaikan setelah revisi penurunan pada PDB karena menunjukkan perekonomian sedang berada dalam kondisi moderat, tugas Fed telah selesai, dan ada potensi penurunan suku bunga. Namun, reaksi pasar tidak sesuai dengan harapan tersebut.

    Indeks S&P 500 (.SPX) turun sebesar 31,47 poin atau 0,60 persen menjadi 5.235,48, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) merosot 183,50 poin atau 1,08 persen menjadi 16.737,08. Sedangkan Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun sebesar 330,06 poin atau 0,86 persen menjadi 38.111,48.

    Setelah penutupan perdagangan, saham Dell Technologies (DELL.N) turun lebih dari 12 persen karena perusahaan melaporkan kinerja keuangan kuartalannya, sementara saham HP (HPQ.N) melonjak 17 persen setelah mencatatkan pendapatan kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan.

    Saham Tesla (TSLA.O) naik 1,5 persen setelah laporan bahwa perusahaan bersiap untuk mendaftarkan perangkat lunak 'Full Self-Driving' mereka di China. Saham peritel Best Buy (BBY.N) mengalami kenaikan sebesar 13,4 persen setelah melampaui perkiraan laba kuartalannya, sementara jaringan department store Kohl's (KSS.N) merosot 22,9 persen setelah memangkas perkiraan penjualan dan laba tahunannya.

    Sementara itu, saham kecerdasan buatan, Nvidia (NVDA) juga turun lebih dari 3 persen, dan mencatat sesi negatif pertamanya setelah laporan pendapatan blockbuster minggu lalu. Padahal NVIDIA sempat memperpanjang beberapa kenaikan ke perdagangan aftermarket setelah melonjak sekitar 7 persen.

    Namun hal ini tidak diterjemahkan ke dalam kekuatan di bursa berjangka Wall Street, karena saham-saham yang lebih luas tetap lemah di tengah meningkatnya kewaspadaan atas penurunan suku bunga AS.

    Saham Microsoft juga turun lebih dari 3 persen, dan menjadi hari terburuk sejak Oktober.

    Penurunan saham-saham di Wall Street turut menyeret indeks-indeks utama karena pengaruh perusahaan-perusahaan tersebut bobot yang besar di pasar. Sementara itu, indeks Russell 2000 yang berfokus pada usaha kecil naik 1 persen.

    Pergerakan harga saham pada Kamis terjadi di tengah minggu perdagangan yang sulit dipotong hari libur. S&P 500 telah tergelincir sekitar 1,3 persen, sedangkan Nasdaq telah merosot 1,1 persen dalam sepekan. Sementara itu, Dow telah anjlok lebih dari 2 persen minggu ini.

    “Pada titik ini, indeks berada satu langkah mundur setelah mencapai titik tertinggi baru-baru ini,” kata wakil presiden eksekutif di Coastal WealthJason Heller.

    Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,10 miliar saham, dengan rata-rata 12,9 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir. Investor juga mempertimbangkan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal pertama, serta laporan terpisah yang menunjukkan peningkatan klaim pengangguran mingguan yang lebih tinggi dari perkiraan.

    Lebih lanjut, di sisi lain, sentimen imbal hasil Treasury AS 10 tahun juga menjadi sentimen investor minggu ini. Imbal hasil yang lebih tinggi bisa menjadi berita buruk bagi investor saham. Meskipun minggu ini sulit, semua indeks berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri satu bulan perdagangan, Nasdaq dan S&P 500 masing-masing melonjak hampir 7 persen dan 4 persen di bulan Mei. Dow juga telah naik 0,8 persen dalam sebulan.

    “Investor memperkirakan akan berlanjutnya fluktuasi di pasar karena kekhawatiran seputar belanja konsumen dan suku bunga,” kata kepala investasi di Bellwether Wealth Clark Bellin.

    “Kami masih melihat pertumbuhan di pasar yang sebagian besar adalah momentum investasi,” pungkas Bellin.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.