Logo
>

Bursa Siang: IHSG Menguat, Saham Asia Bergerak Negatif

Sektor keuangan, infrastruktur, dan teknologi turut berkontribusi menjaga stabilitas indeks, masing-masing menguat 0,63 persen, 0,71 persen, dan 0,58 persen.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Siang: IHSG Menguat, Saham Asia Bergerak Negatif
Hall Bursa Efek Indonesia. (Foto: KabarBursa.com/Abbas).

KABARBURSA.COM - Di tengah sentimen global yang belum stabil, pasar saham Indonesia justru menunjukkan ketahanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup sesi pertama perdagangan Selasa, 17 Juni 2025 dengan kenaikan 0,73 persen atau 52 poin ke level 7.169. 

Sejak dibuka di posisi 7.177 pagi tadi, indeks sempat menyentuh level tertinggi harian di 7.181 dan terendah di 7.145, sebelum akhirnya menutup sesi tetap di zona hijau.

Penguatan ini didukung oleh performa mayoritas sektor yang menunjukkan sinyal positif. Dari 803 saham yang diperdagangkan, 303 saham ditutup menguat, 276 saham melemah, dan sisanya bergerak mendatar. 

Sentimen investor tampaknya masih cukup konstruktif, meski dinamika global memberi tekanan psikologis tersendiri.

Sektor konsumsi primer mencatat penguatan paling tajam, naik 1,66 persen ke level 736, diikuti sektor bahan baku yang juga mencatat kinerja solid dengan penguatan 1,58 persen. 

Sektor keuangan, infrastruktur, dan teknologi turut berkontribusi menjaga stabilitas indeks, masing-masing menguat 0,63 persen, 0,71 persen, dan 0,58 persen. Sementara itu, sektor transportasi dan properti juga mengalami penguatan meskipun dalam skala yang lebih terbatas.

Namun tidak semua sektor mengikuti arus positif. Sektor energi, kesehatan, dan industri mencatat pelemahan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,71 persen, 0,52 persen, dan 0,61 persen. 

Melemahnya sektor energi sejalan dengan kekhawatiran pasar atas stabilitas harga komoditas global.

Dari sisi nilai transaksi, lima emiten dengan aktivitas perdagangan tertinggi hari ini adalah BRMS (Rp552,83 miliar), ANTM (Rp495,25 miliar), AMMN (Rp384,92 miliar), BRPT (Rp309,98 miliar), dan PGEO (Rp266,36 miliar). 

Besarnya nilai transaksi pada saham-saham tersebut menunjukkan bahwa investor masih aktif memburu peluang meskipun pasar global tengah bergerak dengan pola yang tidak menentu.

Investor Asia Khawatirkan Rencana Evakuasi Trump

Di kawasan regional, mayoritas bursa Asia mencatat kinerja yang cenderung negatif. Kekhawatiran investor dipicu oleh eskalasi tensi geopolitik di Timur Tengah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak evakuasi dari Teheran dan meninggalkan KTT G7 lebih awal. 

Meski sejauh ini konflik antara Israel dan Iran dinilai masih terkendali, pasar tetap bereaksi waspada.

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,44 persen, sementara Taiex Taiwan mencatat kenaikan 0,53 persen. Di sisi lain, bursa China dan Korea Selatan bergerak negatif. Shanghai Composite turun 0,19 persen, CSI300 terkoreksi 0,15 persen, dan Kospi Korea Selatan melemah 0,28 persen. Bursa Australia juga ditutup melemah 0,16 persen.

Kondisi pasar uang turut mencerminkan ketidakpastian global. Yen Jepang menguat tipis terhadap dolar AS, sedangkan dolar Singapura dan yuan China mengalami pelemahan. Rupiah juga mengalami pelemahan ringan ke level Rp16.271 per dolar AS, turun 0,04 persen dibanding hari sebelumnya. 

Meski masih dalam batas wajar, pergerakan ini menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai lebih berhati-hati merespons dinamika global.

Dengan penguatan IHSG hari ini, pasar domestik kembali menunjukkan daya tahan yang cukup solid, terutama didukung oleh sektor-sektor yang berorientasi konsumsi dan kebutuhan dasar. 

Namun, ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga energi tetap menjadi faktor eksternal yang perlu terus dipantau. Stabilitas domestik akan diuji oleh seberapa kuat ekonomi Indonesia mampu menyerap tekanan dari luar tanpa kehilangan momentum pemulihan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79