Logo
>

Bus Mudik Dilarang Pakai Klakson Telolet, Bakal Didenda

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bus Mudik Dilarang Pakai Klakson Telolet, Bakal Didenda

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melarang seluruh operator bus untuk menggunakan klakson telolet karena dianggap mengancam keselamatan jalan.

    Larangan ini diperbarui setelah Kemenhub mencatat masih banyak bus yang menggunakan klakson telolet, bahkan kecelakaan pada Minggu, 17 Maret 2024, di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, yang melibatkan korban anak kecil.

    Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Danto Restyawan, mengatakan bahwa rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa penggunaan klakson telolet dapat mengakibatkan kehabisan pasokan udara atau angin, yang berdampak pada fungsi rem kendaraan yang kurang optimal.

    “Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Dinas Perhubungan di seluruh Indonesia untuk lebih memperhatikan dan memeriksa penggunaan komponen tambahan seperti klakson telolet pada setiap angkutan umum saat melakukan pengujian berkala,” ujar Danto, Selasa, 19 Maret 2024.

    Dia juga mengimbau agar penguji tidak meluluskan kendaraan angkutan umum yang melanggar aturan terkait penggunaan klakson telolet, yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.

    Di sisi lain, Perum Damri memastikan bahwa armadanya tidak menggunakan klakson telolet sesuai dengan aturan Kemenhub. Corporate Secretary Damri, Chrystian RM Pohak, menjelaskan bahwa mereka mengikuti Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang telah ditetapkan.

    “Jadi klakson yang kita gunakan sesuai standar. Bahkan kalau bus-bus PO swasta penuh dengan lampu warna-warni dan running teks yang heboh, kita tidak memperbolehkan hal tersebut karena dapat mengganggu pengguna jalan lainnya,” ungkap Chrystian, Senin, 25 Maret 2024.

    Selain memperhatikan aspek armada, Perum Damri juga menjaga agar pengemudinya berada dalam kondisi prima sebelum berangkat, terutama dalam masa mudik Lebaran saat ini.

    Chrystian menegaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pemeriksaan fisik dan psikologis terhadap pengemudi untuk memastikan mereka dalam kondisi yang sehat.

    “Terutama menjelang Lebaran, kami juga melakukan tes narkoba, alkohol, dan tensi karena kadang pengemudi tidak memperhatikan pola makan dengan baik, sehingga tekanan darahnya tidak normal. Namun, alhamdulillah, sampai saat ini kondisi pengemudi kami tetap terjaga dengan baik,” jelasnya. (*/adi)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi