KABARBURSA.COM – PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) akan menambah modal melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue.
Perseroan berencana menawarkan 4,02 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham dan harga pelaksanaan Rp150 per saham.
Corporate Secretary BUVA, Rian Fachmi, menjelaskan bahwa aksi korporasi ini merupakan koreksi atas prospektus sebelumnya yang diterbitkan pada 10 September 2025.
“Rights issue ini merupakan bagian dari strategi perseroan memperkuat struktur modal sekaligus mendukung pengembangan bisnis hotel di Bali,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Senin, 27 Oktober 2025.
Rian menambahkan, pelaksanaan rights issue telah memperoleh persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 22 Juli 2025. Total dana yang akan dihimpun dari aksi korporasi ini diperkirakan mencapai Rp603,98 miliar.
Menurut keterbukaan informasi, seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung ekspansi usaha dan penguatan struktur keuangan.
Sebesar Rp416,23 miliar akan digunakan untuk membayar sisa harga akuisisi 99,99 persen saham PT Bukit Permai Properti (BBP) dari PT Summarecon Bali Indah dan PT Bali Indah Development.
Selain itu, sekitar Rp107,6 miliar akan digunakan untuk pembelian dan pengembangan lahan di kawasan Pecatu, Bali, serta Rp76,6 miliar untuk penyertaan modal pada PT Bukit Bali Properti (BBP).
“Aksi korporasi ini sejalan dengan rencana strategis perseroan memperluas portofolio properti premium di Bali, khususnya di wilayah Pecatu dan Uluwatu," tegas Rian.
Dalam aksi rights issue ini, pemegang saham pengendali PT Nusantara Utama Investama (NUI) menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya atas 2,69 miliar HMETD dan juga menyerap hak milik pemegang saham lainnya, termasuk milik Hapsoro.
NUI juga bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) untuk saham baru yang tidak diambil oleh pemegang saham publik. Jika seluruh saham baru tidak terserap, kepemilikan NUI dapat meningkat dari 67,02 persen menjadi sekitar 72,4 persen setelah pelaksanaan rights issue.
BUVA menetapkan jadwal pelaksanaan rights issue dengan tanggal pencatatan (recording date) pada 5 November 2025, dan periode perdagangan HMETD di Bursa Efek Indonesia berlangsung 7–13 November 2025. Penjatahan saham tambahan dijadwalkan 18 November 2025 dan distribusi saham baru 19 November 2025.
Per Juni 2025, BUVA mencatat pendapatan Rp166,12 miliar, naik 5,26 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat Rp81,39 miliar, berbalik dari rugi Rp9,3 miliar pada semester I 2024.
Kinerja positif ini ditopang kenaikan okupansi hotel dan efisiensi biaya operasional. Total aset per Juni 2025 mencapai Rp2,03 triliun, dengan ekuitas Rp1,43 triliun dan liabilitas Rp599,65 miliar. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.