Logo
>

Cadangan Devisa RI Berpotensi Terkuras, Analis Baca Hal Ini

Ditulis oleh Syahrianto
Cadangan Devisa RI Berpotensi Terkuras, Analis Baca Hal Ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Potensi terkurasnya cadangan devisa (cadev) Indonesia diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan sebelumnya yang mencapai USD3,6 miliar. Hal ini terjadi setelah rupiah mendapat tekanan selama April hingga turun di Rp16.260 per USD.

    Bank Indonesia melakukan intervensi besar saat nilai tukar rupiah merosot di bawah Rp16.200 per USD saat pasar dibuka setelah liburan Lebaran baru-baru ini. Intervensi dilakukan di pasar spot, pasar forward domestik (DNDF), dan pasar surat berharga negara (SBN). Pengeluaran dana lebih besar terjadi dalam intervensi pasar spot daripada di pasar forward domestik.

    Kontrak NDF, yang dikenal sebagai nondeliverable, akan diselesaikan pada waktu tertentu di masa mendatang. Saat nilai tukar rupiah mengalami tekanan maksimal, kontrak NDF dengan jangka waktu 1 bulan pernah mencapai Rp16.332 per USD. Sementara itu, kontrak dengan jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan berada pada level Rp16.424 per USD dan Rp16.533 per USD pada tanggal 16 April tersebut.

    Tindakan Bank Indonesia meningkatkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen pada tanggal 24 April tidak segera mengembalikan nilai tukar rupiah di bawah Rp16.000 per USD. Hingga saat ini, nilai tukar rupiah masih mengalami pelemahan, ditutup pada level Rp16.046 per dolar AS, turun 0,13 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Menurut perhitungan Bahana Sekuritas, selama masa ketidakstabilan yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, Bank Indonesia telah menyuntikkan dana setidaknya sebesar USD250 juta per hari atau total USD5 miliar dalam satu bulan jika tingkat intervensi tetap pada tingkat tersebut setiap harinya. Jumlah ini jauh lebih besar daripada intervensi Bank Indonesia di pasar valuta asing pada tahun 2023 ketika nilai tukar rupiah tertekan, yang mencapai USD1,8 miliar dalam satu bulan dari April hingga Oktober tahun lalu.

    Tetapi, sejak kenaikan BI rate pada 24 April, kebutuhan untuk intervensi di pasar spot dan NDF mengalami penurunan. "Bahkan terjadi situasi di mana kurva forward terbalik, di mana nilai tukar rupiah di NDF Singapura lebih tinggi daripada nilai tukar spot di Jakarta.," kata Head of Equity Research Bahana Sekuritas.

    Tidak hanya itu, terjadi penarikan dolar dari instrumen FX swaps yang juga meningkatkan cadangan devisa Bank Indonesia. Selain itu, modal asing kembali masuk ke pasar Surat Berharga Negara ketika imbal hasil SBN dengan tenor 10 tahun melonjak di atas 7 persen.

    "Alhasil, Perhitungan kami, nilai cadev pada April akan turun ke kisaran USD137 miliar hingga USD139 miliar," kata Satria.

    Posisi cadev Maret sudah tergerus ke USD140,4 miliar. Bila prediksi itu tepat, maka selama April, penurunan cadev berkisar USD3,4 miliar hingga USD1,4 miliar, lebih rendah ketimbang Maret yang terkuras hingga USD3,6 miliar.

    Hasilnya, dalam empat bulan pertama tahun ini, ada potensi cadev telah terkuras hingga USD9,4 miliar. Ini akan menjadi rekor periode penurunan terpanjang, empat bulan berturut-turut, setidaknya sejak pandemi Covid-19 ketika nilai cadangan devisa anjlok sampai USD9,47 miliar dalam sebulan saja pada Maret 2020.

    Sementara prediksi Mega Capital Sekuritas, nilai cadev April kemungkinan turun antara USD3 miliar hingga USD4 miliar karena terkuras intervensi rupiah. "Ada kemungkinan lebih besar ketimbang (penurunan) Maret," kata Lionel Prayadi, Fixed Income and Macro Strategist Mega Capital Sekuritas.

    BI dijadwalkan akan mengumumkan data cadangan devisa April pada esok hari pukul 10.00 WIB. Pada siang hari pukul 14.00 WIB, Gubernur BI Perry Warjiyo dijadwalkan akan menggelar konferensi pers tentang perkembangan ekonomi terkini.

    Ada dugaan, anjloknya nilai cadangan devisa pada April serta masih bertahannya rupiah melemah di atas Rp16.000 per USD mendorong bank sentral memberikan penegasan sinyal agar pasar tidak gelisah. Meski sejatinya saat ini di pasar SBN sudah berlangsung momentum bullish yang berhasil menurunkan yield SBN 10Y di bawah 7 persen. Sedangkan arus keluar modal asing di pasar saham masih berlangsung dengan IHSG hari ini ditutup turun di 7.123,61.

    Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Perry menyebut, keputusan menaikkan BI rate ke 6,25 persen pada 24 April lalu telah berhasil menarik lagi dana asing masuk. Pada 3 Mei lalu, asing mencatat pembelian SBN terbesar USD236,3 juta, nilai pembelian sehari terbesar sejak November 2023.

    Namun, rupiah masih terkapar di atas Rp16.000 per USD. BI memprediksi, rupiah baru bergerak menguat di bawah Rp16.000 per USD pada kuartal IV-2024.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.