KABARBURSA.COM - Pinhome, platform properti terkemuka di Indonesia, baru saja meluncurkan inovasi terbarunya yang memungkinkan masyarakat melacak harga rumah secara akurat dan mudah melalui dua indeks baru, yaitu Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI).
CEO sekaligus Co-founder Pinhome, Dayu Dara Permata, menyatakan bahwa PHVI dan PHRI adalah bukti nyata komitmen Pinhome untuk merevolusi industri properti Indonesia dengan menghadirkan transparansi dan aksesibilitas informasi.
“Dengan data yang akurat dan mudah diakses, kami yakin semua pihak dapat membuat keputusan properti yang tepat, baik dalam membeli, menjual, sewa-menyewa, maupun dalam merencanakan pembangunan dan membuat kebijakan perumahan,” kata Dayu Dara dalam siaran persnya, Jumat, 21 Juni 2024.
Dara menjelaskan bahwa indeks harga pembelian dan sewa properti ini dirancang untuk memberikan gambaran secara akurat tentang tren harga jual dan sewa rumah di berbagai wilayah dan tipe properti.
Indeks ini didasarkan pada analisis data komprehensif dari database Pinhome yang luas, mencakup lebih dari 1 juta inventori perumahan di seluruh Indonesia.
“Temuan ini menjadi revolusi industri properti yang memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Tren Harga Jual Rumah
PHVI mengungkapkan beberapa temuan menarik untuk kuartal pertama tahun 2024. Rumah tipe kecil (≤54) menjadi favorit pembeli rumah pertama dan milenial, mendorong kenaikan harga jual tertinggi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebesar 11 persen, Jakarta Selatan 9 persen, Jakarta Pusat 8 persen, dan Bogor 8 persen.
Namun, penurunan harga rumah tipe kecil terlihat di Jakarta Utara sebesar 16 persen, Jakarta Barat 13 persen, dan Tangerang 14 persen.
Di sisi lain, PHRI mencatat lonjakan harga sewa rumah tipe kecil (≤54) di Jakarta Selatan sebesar 15 persen, Kabupaten Bandung 12 persen, Kota Bandung 7 persen, dan Kabupaten Bandung Barat 7 persen.
Sementara itu, penurunan harga sewa tahunan terjadi di Kota Bogor sebesar 32 persen, Jakarta Utara 24 persen, dan Jakarta Pusat 22 persen.
Wilayah Jakarta Timur mencatat kenaikan harga sewa tertinggi untuk rumah tipe 55-120, mencapai 20 persen. Kota-kota penyangga di sekitar DKI Jakarta umumnya mengalami penurunan harga sewa tahunan, dengan penurunan tertinggi terjadi di Tangerang sebesar 18 persen, Bogor 14 persen, dan Kabupaten Bekasi 10 persen.
Indeks ini juga menawarkan informasi harga jual dan sewa rumah terkini serta terpercaya, sehingga memberdayakan para pelaku industri properti, pembeli, pemilik rumah, penyewa, hingga pemerintah daerah dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas dan strategis.
Selain itu, indeks ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merencanakan dan membuat kebijakan perumahan yang lebih efektif, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor properti yang lebih transparan dan terdata dengan baik.
Dengan adanya PHVI dan PHRI, Pinhome berharap dapat terus mendukung pertumbuhan sektor properti di Indonesia, serta memberikan solusi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.
Tips Beli Rumah untuk Gen Z
Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diinisiasi pemerintah bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pembiayaan perumahan.
Generasi Z, khususnya, diperkirakan akan menghadapi kesulitan untuk dapat membeli rumah tanpa bantuan pembiayaan seperti yang ditawarkan oleh Tapera.
Namun, kebijakan ini tidak luput dari kritik dan penolakan. Banyak pihak, termasuk generasi muda yang berpenghasilan minimum, merasa keberatan dengan potongan gaji sebesar 3 persen yang terdiri dari 2,5 persen potongan pekerja dan 0,5 persen potongan pemberi kerja.
Tejasari Asad, seorang Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, menyatakan bahwa sudah ada banyak program dan fasilitas yang tersedia untuk membantu Gen Z yang berpenghasilan UMR dalam membeli rumah. Menurutnya, ada empat kunci utama yang perlu diperhatikan oleh generasi muda untuk bisa memiliki rumah:
1. Nilai Kredit yang Baik
Memiliki Bank Indonesia (BI) score yang baik sangat penting untuk mendapatkan pinjaman bank.
2. Memilih Rumah Sesuai Kemampuan Keuangan
Cicilan KPR sebaiknya tidak melebihi 1/3 dari penghasilan.
3. Memanfaatkan Program KPR Subsidi
Menggunakan program KPR subsidi jika memenuhi syarat.
4. Mempersiapkan Uang Muka (DP)
Menyiapkan DP sesuai dengan kebutuhan KPR.
Sementara itu, Andy Nugroho, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, juga mengemukakan pandangan yang serupa.
Menurut dia, meski sulit, membeli rumah tanpa bantuan pembiayaan tetap memungkinkan, meski memerlukan waktu lebih lama untuk menabung.
Ia menekankan pentingnya bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan guna mempermudah proses pembelian rumah.
Andy juga memberikan tips untuk mengatur keuangan bagi mereka yang bergaji UMR:
1. Memilih Rumah yang Realistis
Fokus pada rumah yang bisa dijangkau dan dimiliki, bukan hanya yang diimpikan.
2. Simulasi Pembayaran KPR
Mendapatkan simulasi pembayaran KPR dari pengembang untuk memahami besaran DP dan cicilan bulanan yang dibutuhkan.
3. Menabung untuk DP dan Pembayaran Pertama
Idealnya menabung sebesar 20 persen dari harga rumah untuk DP.
4. Menyisihkan Pendapatan
Menyisihkan setidaknya 10 persen dari pendapatan untuk tabungan DP rumah. Jika mendapat bonus dari tempat kerja, sebaiknya sisihkan 30-50 persen untuk tabungan KPR.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan generasi muda bisa lebih mudah mencapai impian memiliki rumah sendiri, meskipun menghadapi tantangan finansial. (*)