Logo
>

Catatkan Kinerja Kuat di Paruh Pertama 2025, BUY untuk DSNG?

Laba DSNG melonjak 81,9 persen di 1H25 berkat produktivitas sawit dan margin sehat, saham menguat tajam dengan sinyal teknikal masih kuat mendukung rekomendasi beli.

Ditulis oleh Yunila Wati
Catatkan Kinerja Kuat di Paruh Pertama 2025, BUY untuk DSNG?
Ilustrasi perkebunan sawit. Foto: IG @salimivomaspratama.

KABARBURSA.COM - Kinerja PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) pada paruh pertama 2025 memberikan alasan kuat bagi investor untuk kembali menaruh minat pada saham emiten perkebunan ini. 

Dari sisi fundamental, DSNG membukukan lonjakan laba bersih sebesar 81,9 persen secara tahunan menjadi Rp915,8 miliar di semester I/2025, sejalan dengan ekspektasi analis dan konsensus. Pendorong utamanya adalah hasil panen tandan buah segar (FFB) yang melampaui perkiraan. 

Dalam catatan MNC Sekuritas, produktivitas kebun mencapai 5,7 kali lipat di kuartal kedua, lebih tinggi dari proyeksi 5,1 kali. Kondisi ini membawa total produksi semester I menjadi 1,087 juta ton, naik hampir 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal tersebut cukup meyakinkan bagi manajemen untuk menaikkan proyeksi produksi setahun penuh sebesar 3,5 persen ke 2,23 juta ton, dan sekaligus merevisi target laba bersih tahun ini ke Rp2 triliun, yang berarti pertumbuhan lebih dari 70 persen dibandingkan tahun lalu.

Valuasi Murah, Saham Sangat Impresif

Dari kacamata keuangan, DSNG masih menawarkan valuasi yang relatif murah. Rasio price to earnings (PER) forward hanya sekitar 8 kali, jauh di bawah rata-rata pasar. Price to book value pun di kisaran 1,5 kali, yang mencerminkan harga saham masih wajar meskipun kinerja tengah melonjak. 

Margin profitabilitas pun cukup sehat, dengan margin laba bersih mencapai 16,1 persen di kuartal kedua. Tingkat pengembalian modal (ROE) di 14,9 persen dan return on capital employed di 17,5 persen menunjukkan perusahaan mampu mengelola aset secara produktif. 

Meski struktur permodalan ditopang utang, rasio utang terhadap ekuitas yang hanya 0,43 kali masih dalam kategori konservatif.

Dari sisi likuiditas, DSNG memiliki posisi kas Rp893 miliar dengan free cash flow mencapai Rp1,6 triliun. Angka ini memberikan ruang bagi perusahaan untuk terus membayar dividen tanpa mengganggu agenda ekspansi. 

Meskipun yield dividen saat ini hanya 1,6 persen, payout ratio yang rendah di bawah 15 persen justru menjadi sinyal positif. Hal ini dikarenakan masih banyak ruang untuk pembagian dividen lebih besar jika kinerja keuangan konsisten terjaga.

Bagaimana dengan sahamnya di pasar? Secara teknikal, tren DSNG terlihat sangat impresif. 

Dalam tiga bulan terakhir, harga saham melonjak hampir 90 persen, dan sepanjang tahun ini sudah naik lebih dari 56 persen. Bahkan jika ditarik ke setahun terakhir, penguatan mencapai lebih dari 90 persen. 

Sinyal Beli Sangat Kuat

Indikator teknikal mayoritas mengeluarkan sinyal beli. Relative Strength Index (RSI) memang sudah berada di zona overbought di atas 83, namun indikator lain seperti MACD, ADX, hingga Williams %R tetap menunjukkan momentum penguatan. 

Rangkuman teknikal harian dan mingguan menyimpulkan status “sangat beli”, didukung pula oleh pergerakan harga yang jauh di atas moving average jangka pendek maupun panjang.

Meski reli yang terlalu cepat sering kali menimbulkan risiko koreksi, tren harga DSNG saat ini ditopang oleh fundamental yang membaik dan proyeksi laba yang lebih tinggi. 

Kenaikan harga bukan semata euforia, melainkan berlandaskan pada perbaikan produktivitas kebun dan kenaikan margin keuntungan. Faktor inilah yang membuat rekomendasi beli masih relevan, meskipun investor perlu mencermati volatilitas jangka pendek yang biasanya muncul setelah reli besar.

Secara keseluruhan, kombinasi antara pertumbuhan laba yang agresif, valuasi yang masih relatif rendah, struktur permodalan sehat, dan sinyal teknikal yang solid membuat strategi membeli saham DSNG di level saat ini masih cukup tepat. 

Investor jangka panjang bisa mengandalkan prospek kenaikan kinerja hingga akhir tahun, sementara trader perlu lebih waspada terhadap potensi koreksi teknis dalam jangka pendek.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79