Logo
>

COIN Cetak EBITDA Rp56,9 Miliar di Semester I 2025

Kinerja COIN Semester I 2025 Melampaui Pendapatan Setahun Penuh 2024.

Ditulis oleh Syahrianto
COIN Cetak EBITDA Rp56,9 Miliar di Semester I 2025
PT Indokripto Koin Semesta Tbk, emiten yang melakukan initial public offering (IPO) dengan kode emiten COIN, melaporkan kinerja keuangan dan operasional semester pertama 2025. (Foto: Dok. Indokripto Koin Semesta)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Indokripto Koin Semesta Tbk, emiten yang melakukan initial public offering (IPO) dengan kode emiten COIN, melaporkan kinerja keuangan dan operasional semester pertama 2025 dengan EBITDA mencapai sebesar Rp56,9 miliar dan laba bersih sebesar Rp25,6 miliar. 

    Pencapaian EBITDA yang solid mencerminkan kinerja operasional yang kuat pada COIN.

    Direktur Utama COIN Ade Wahyu mengungkapkan performa kinerja perseroan tidak terlepas dari COIN yang sudah sepenuhnya beroperasi pada tahun ini. 

    Selain itu, pada periode tersebut, COIN melalui anak usahanya, yakni PT Central Finansial X (CFX) selaku bursa aset kripto juga secara bertahap terus melakukan onboarding para Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) sebagai anggota Bursa CFX yang turut berkontribusi pada peningkatan kinerja.

    "Pencapaian ini menandai rampungnya fase konsolidasi dan transformasi kami. Kinerja perseroan pada periode Januari hingga Juni 2025 adalah cerminan dari model bisnis portofolio kami yang sepenuhnya mendukung ekosistem kripto dan kini telah beroperasi secara penuh dan efisien. Bahkan pendapatan COIN pada semester pertama tahun ini telah melampaui pendapatan sepanjang 2024,” jelas Ade di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025.

    “Kami akan terus memperkuat portofolio usaha dan terus berupaya menangkap peluang baru untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan. Perseroan juga berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan operasional kedua anak usahanya, yakni Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC agar tetap mengedepankan transparansi, inovasi, dan berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik,” lanjut Ade. 

    Perseroan juga mencatat pendapatan sebesar Rp113,15 miliar, atau naik 187 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

    Tidak hanya dari sisi pendapatan, Perseroan berhasil mengurangi liabilitas jangka pendek secara drastis dari Rp231,95 miliar pada akhir 2024 menjadi hanya Rp60,70 miliar per 30 Juni 2025. 

    Sepanjang paruh pertama tahun 2025, COIN juga berhasil mengantongi arus kas bersih dari aktivitas operasi yang positif sebesar Rp71,17 miliar.

    Perseroan optimistis kinerja positif akan terus berlanjut pada sisa tahun ini seiring dengan kondisi pasar aset kripto yang masih berada dalam tren positif. 

    Untuk meningkatkan pendapatan pada akhir tahun 2025, pengembangan produk serta usaha yang dilakukan oleh entitas anak seperti produk derivatif kripto terus didorong.

    “Sepanjang tahun 2025, Bursa CFX sebagai entitas anak Perseroan juga fokus mendorong pertumbuhan derivatif kripto yang berfungsi sebagai lindung nilai, sehingga ketika harga spot aset kripto mengalami perubahan, transaksi derivatif tetap berjalan untuk memasang posisi lindung nilai,” terang Ade.

    Sebagaimana diketahui, COIN merupakan perusahaan holding yang menaungi dua anak usahanya, yaitu PT Central Finansial X (CFX) selaku Bursa Aset Kripto pertama dan satu-satunya di Indonesia dan PT Kustodian Koin Indonesia (Indonesia Coin Custodian/ICC) selaku lembaga penyimpanan aset kripto. 

    Adapun kedua anak usaha COIN tersebut sudah berizin dan diawasi oleh OJK. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.