Logo
>

CTRA Optimis Raup Marketing Sales Rp11 Triliun di 2025

Hingga kuartal I 2025, nilai marketing sales yang diraih CTRA sebesar Rp3,2 triliun atau mencapai 29 persen dari target selama setahun.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
CTRA Optimis Raup Marketing Sales Rp11 Triliun di 2025
RUPST dan public expose PT Ciputra Development Tbk, Selasa, 17 Juni 2025. (Foto: KabarBursa/Hutama Prayoga).

KABARBURSA.COM - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) optimistis bisa menggapai target marketing sales pada 2025. Beberapa strategi pun telah dicanangkan emiten properti ini. 

Direktur CTRA, Tulus Santoso menyampaikan target marketing sales perusahaan di tahun 2025 senilai Rp11 triliun. Ia mengaku optimistis mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menjaga tren positif pertumbuhan CTRA secara berkelanjutan. 

"Optimisme ini karena kami senantiasa mengedepankan inovasi produk yang berkesinambungan, didukung jajaran manajemen yang sangat berpengalaman, serta memiliki reputasi sebagai perusahaan yang baik dan terpercaya sehingga menjadi pilihan utama bagi pelanggan," ujar dia di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025.

Adapun hingga kuartal I 2025, nilai marketing sales yang diraih CTRA sebesar Rp3,2 triliun atau mencapai 29 persen dari target selama setahun. 

Sementaera itu Head of Investor Relations & Corporate Finance CTRA, Aditya Ciputra Sastrawinata menjelaskan untuk mendukung pencapaian target marketing sales tahun 2025, CTRA akan menggencarkan peluncuran klaster-klaster baru di proyek yang sedang berjalan. 

Ia menerangkan hingga kuartal I 2025, pihaknya telah meluncurkan beberapa klaster baru di proyek CitraGarden Bintaro, CitraGarden Serpong, dan CitraLand Surabaya. 

"Selanjutnya kami berencana untuk meluncurkan klaster-klaster baru di proyek CitraGarden City Jakarta, CitraGarden Serpong, Citra City Sentul, CitraRaya Tangerang, serta di beberapa proyek lainnya," jelas dia. 

Aditya memaparkan, target marketing sales di 2025 ini didukung oleh penjualan hunian tapak atau residensial dengan target kontribusi 82 persen atau diharapkan stabil dibandingkan tahun lalu. 

Kemudian, lanjut dia, ruko dengan target kontribusi 14 persen atau meningkat 7 persen dari tahun lalu. Sedangkan apartemen ditargetkan berkontribusi 4 persen atau meningkat 6 persen dibandingkan tahun lalu.

"Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) yang masih berlaku sampai sekarang," papar Aditya. 

CTRA Catat Kinerja Kuartal I 2025 Solid

Sementara itu, membuka tahun 2025 kinerja keuangan CTRA cukup meyakinkan. Di tengah situasi pasar properti yang masih penuh tantangan, emiten ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang solid pada kuartal pertama.

Laporan keuangan perusahaan menunjukkan total pendapatan mencapai Rp2,73 triliun per akhir Maret 2025. Angka ini tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang berada di kisaran Rp2,31 triliun. 

Lini atas ini ditopang oleh penjualan properti residensial dan komersial yang tetap tumbuh positif di berbagai proyek utama perusahaan.

Dari sisi laba bersih, CTRA membukukan Rp669 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2025. Jika dibandingkan dengan capaian kuartal I 2024 yang sebesar Rp528 miliar, terlihat ada lonjakan sekitar 27 persen. 

Margin laba bersih pun tercatat tetap sehat di atas 24 persen. Ini menjadi sinyal bahwa perusahaan masih mampu menjaga efisiensi dan mengendalikan beban usaha secara cermat.

Sementara itu, EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) yang menjadi indikator kekuatan operasional tercatat sebesar Rp1,03 triliun. Meski lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tembus Rp1,48 triliun, angka tersebut tetap menunjukkan daya tahan bisnis yang kuat, terutama dalam menjaga arus kas dari kegiatan inti.

Catatan lain yang patut disorot adalah pertumbuhan laba usaha yang menembus Rp935 miliar, naik dari Rp786 miliar di periode yang sama tahun lalu. 

Ini menegaskan bahwa dorongan pertumbuhan tak hanya datang dari sisi pendapatan, tapi juga efisiensi biaya dan strategi operasional yang tepat sasaran.

Dari sisi neraca, rasio keuangan CTRA masih menunjukkan fundamental yang sehat. Return on Assets (ROA) berada di angka 1,42 persen dan Return on Equity (ROE) di 2,93 persen. Ini adalah dua indikator penting yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset dan ekuitas yang dimiliki. Rasio ini stabil, meskipun belum menyamai masa-masa booming properti.

Saham CTRA sendiri diperdagangkan dalam kisaran harga Rp650 hingga Rp1.430 per saham selama 52 minggu terakhir. Pergerakan harga sejauh tahun berjalan (YTD) mencatatkan penguatan tipis sekitar 1 persen, mencerminkan optimisme pelaku pasar yang masih berhati-hati.

Dengan capaian marketing sales yang juga mencetak rekor baru di angka Rp11 triliun sepanjang 2024 lalu, serta peluncuran proyek-proyek baru di berbagai wilayah, CTRA tampaknya siap menjaga momentum pertumbuhannya sepanjang 2025. 

Kombinasi kinerja finansial yang terjaga, strategi ekspansi yang progresif, dan manajemen risiko yang rapi menjadikan CTRA tetap layak dicermati oleh investor yang mengincar eksposur di sektor properti.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.