KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 32,483 poin atau 0,45 persen ke level 7.253,372. Selama sepekan, IHSG naik sebesar 2,69 persen, dari level 7.063,577 pada penutupan pekan lalu.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, menyampaikan bahwa data perdagangan saham BEI selama periode 1 sampai 5 Juli 2024 ditutup bervariasi. Kenaikan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi, yaitu sebesar 24,44 persen menjadi 947.000 kali transaksi dari 761.000 kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
"Peningkatan juga terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sepekan ini, yaitu sebesar 2,8 persen menjadi Rp 12.431 triliun dari Rp 12.092 triliun," kata Kautsar dalam keterangan resminya, Sabtu, 5 Juli 2024.
Namun, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 18,79 persen, menjadi 15,55 miliar lembar saham dari 19,147 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga mengalami perubahan, menurun sebesar 34,09 persen menjadi Rp10,65 triliun dari Rp16,16 triliun pada pekan lalu.
Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp558,44 miliar. Sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp5,092 triliun.
Saham Wijaya Karya (WIKA) Naik 73,81 Persen
Berdasarkan data RTI, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menduduki posisi top gainers. Saham WIKA melonjak 73,81 persen atau 62 poin ke level 146 per lembar.
Selain itu, saham PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) naik 32 poin atau 64 persen ke level 82, sementara saham PT MNC Land Tbk (KPIG) melesat 28 poin atau 56 persen ke level 78.
Saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) juga meningkat 32 poin atau 34,04 persen ke level 126. Selain itu, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 295 poin atau 30,57 persen ke level 1.260.
Kenaikan saham-saham ini mencerminkan optimisme investor terhadap kinerja perusahaan tersebut di tengah fluktuasi pasar yang terjadi selama pekan ini. Adanya peningkatan pada saham-saham tertentu juga memberikan kontribusi positif terhadap pergerakan IHSG secara keseluruhan.
Di sisi lain, investor diharapkan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, mengingat volatilitas pasar yang masih tinggi dan potensi perubahan kondisi ekonomi global yang dapat mempengaruhi pasar saham domestik.
IHSG Ditutup Menguat
IHSG BEI, Jumat, 5 Juli 2024, ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 32,47 poin atau 0,45 persen ke posisi 7.253,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,78 poin atau 0,75 persen ke posisi 906,63.
"Pelaku pasar mengantisipasi dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun ini, dengan pemangkasan pertama kemungkinan besar (73 persen peluang) terjadi di bulan September. Federal Reserve sendiri bulan lalu memberi sinyal hanya akan ada satu kali pemangkasan suku bunga tahun ini," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya, Jumat.
Dari sisi makroekonomi, pelaku pasar mencerna rilis data Factory Orders Jerman yang turun 1,6 persen month to month (mtm) pada Mei 2024, bertolak belakang dari ekspektasi pasar yang tumbuh sebesar 0,5 persen (mtm) dan lebih parah dari penurunan 0,6 persen (mtm) pada April 2024. Dengan demikian, Factory Orders memperpanjang tren penurunan menjadi lima bulan beruntun dengan laju tercepat sejak Januari 2024.
Selain itu, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS), yang diprediksi menambah 190.000 pekerja di bulan Juni, lebih rendah dari penambahan 272.000 pekerja di bulan sebelumnya.
Adapun tingkat pengangguran diramal akan naik menjadi 4 persen dari 3,9 persen pada Mei 2024.
Pergerakan IHSG dan Sektor-Sektor Penggerak
Pada Jumat kemarin, IHSG dibuka menguat. IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG tetap di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat dipimpin oleh sektor kesehatan yang naik sebesar 0,99 persen, diikuti oleh sektor barang industri dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 0,83 persen dan 0,70 persen.
Sementara itu, tiga sektor mengalami penurunan yaitu sektor barang baku turun paling dalam dengan minus 0,69 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non-primer yang masing-masing turun sebesar 0,23 persen dan 0,10 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SOLA, PART, MSKY, IOTF, dan MKAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMLE, ALII, PRIM, OASA, dan IBOS.
Sementara itu, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 925.523 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,92 miliar lembar saham senilai Rp9,45 triliun. Sebanyak 281 saham naik, 269 saham menurun, dan 239 saham tidak bergerak nilainya.
Sedangkan vursa saham regional Asia pada sore kemarin bervariasi. Indeks Nikkei menguat 331,59 poin atau 0,82 persen ke 40.912,39. Namun, indeks Hang Seng melemah 228,66 poin atau 1,27 persen ke 17.799,60. Indeks Shanghai juga melemah 7,64 poin atau 0,26 persen ke 2.949,92, dan indeks Strait Times turun 29,06 poin atau 0,85 persen ke 3.410,81. (*)