KABARBURSA.COM - Harga emas dunia menunjukkan pelemahan pada hari ini, Senin, 7 Oktober 2024, setelah laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi.
Diperkirakan, harga emas akan mengalami fluktuasi yang signifikan dalam pekan ini akibat rilis berbagai data ekonomi dari AS, termasuk laporan inflasi dan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Menurut data dari Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat lalu, harga emas turun 0,14 persen menjadi USD2.652,24 per troy ons. Sepanjang pekan lalu, harga emas melemah selama tiga hari berturut-turut, dengan total penurunan mencapai 0,4 persen, dan secara keseluruhan harga emas turun 0,22 persen dalam sepekan.
Pada hari ini, pukul 06:16 WIB, harga emas tercatat kembali terdepresiasi 0,05 persen menjadi USD2.650,93 per troy ons. Penurunan harga emas ini terjadi setelah laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan mengurangi harapan untuk pemotongan suku bunga yang agresif oleh The Fed dalam waktu dekat, sehingga memperkuat nilai dolar AS (DXY).
Dari laporan yang dilansir oleh The Daily Star, pertumbuhan lapangan kerja di AS meningkat pada bulan September, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen. Data ini semakin mengurangi tekanan bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan mereka di awal November 2024.
Tai Wong, seorang trader logam independen di New York, mengungkapkan bahwa harga emas terjatuh karena laporan pekerjaan yang kuat tampaknya akan mengunci pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan November.
Berdasarkan survei dari CME FedWatch Tool, sekitar 94,9 persen pelaku pasar memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan bulan depan. Sementara itu, 5,1 persen sisanya masih berpendapat bahwa The Fed tidak akan melakukan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Kondisi ini menyebabkan DXY melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu terakhir, yang menjadikan logam mulia lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri.
Dengan situasi ini, investor akan terus memantau rilis data ekonomi yang akan datang untuk menilai arah kebijakan moneter The Fed dan dampaknya terhadap harga emas di pasar global.
Harga Emas Dunia Pekan ini
Harga emas diprediksi akan mengalami volatilitas tinggi pekan ini, seiring dengan banyaknya rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS).
Pada Kamis, 10 Oktober 2024 mendatang, AS akan mengeluarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode September 2024, yang menjadi perhatian utama pasar.
Sebagai latar belakang, IHK untuk Agustus 2024 menunjukkan inflasi sebesar 0,2 persen secara bulanan (month to month/mtm), dengan inflasi tahunan melandai menjadi 2,5 persen (year on year/yoy) dari sebelumnya 2,9 persen pada Juli. Ini menandai tingkat kenaikan tahunan terendah sejak Februari 2021, yang menunjukkan bahwa inflasi mulai mendekati target 2 persen yang ditetapkan oleh bank sentral AS, The Fed.
IHK inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, mengalami kenaikan sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pada Agustus. Kenaikan ini dipicu oleh lonjakan harga dalam sektor layanan tempat tinggal dan transportasi, yang menjadi faktor penting dalam perhitungan inflasi.
Selain data IHK, pada hari yang sama juga akan dirilis data klaim pengangguran awal secara mingguan. Data ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi pasar tenaga kerja AS, yang merupakan indikator penting bagi kebijakan moneter The Fed.
Selanjutnya, pada Kamis, 10 Oktober, investor akan menantikan rilis Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Dokumen ini memberikan wawasan mengenai kebijakan moneter AS dan dapat memberikan petunjuk tentang arah keputusan suku bunga di masa depan.
Kedua data ini, inflasi dan risalah FOMC, adalah yang paling ditunggu oleh para pelaku pasar. Pasar berharap informasi ini akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan The Fed dan dampaknya terhadap ekonomi, serta bagaimana hal ini akan memengaruhi harga emas dalam waktu dekat.
Para investor diharapkan untuk memantau dengan seksama perkembangan ini, karena hasilnya dapat memicu pergerakan signifikan dalam harga logam mulia.
Harga Emas Antam dan USB di Pegadaian
Pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 7 Oktober 2024, harga emas batangan baik dari Antam maupun UBS terpantau stagnan, tanpa adanya pergerakan yang signifikan. Harga emas 24 karat Antam untuk ukuran terkecil, yakni 0,5 gram, dijual dengan harga Rp811.000, sementara emas cetakan UBS dengan ukuran yang sama dibanderol Rp776.000.
Menurut informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat Antam tetap sama dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan perdagangan pekan lalu, yaitu pada 30 September 2024, terlihat bahwa harga emas Antam dan UBS mengalami kenaikan. Emas Antam ukuran 0,5 gram naik Rp10.000 dari Rp801.000, sedangkan emas UBS dengan ukuran yang sama juga naik Rp10.000 dari harga sebelumnya yang sebesar Rp766.000.
Untuk emas Antam ukuran 1 gram, Pegadaian menjualnya seharga Rp1.520.000, sedangkan emas UBS dijual dengan harga Rp1.435.000. Harga emas 24 karat Antam ukuran 5 gram kini dibanderol Rp7.365.000, sedangkan cetakan UBS dengan berat yang sama dijual Rp7.038.000.
Adapun untuk emas batangan 10 gram, harga cetakan Antam adalah Rp14.673.000, sementara emas UBS dihargai Rp14.001.000. Untuk cetakan Antam ukuran 50 gram, Pegadaian mematok harga Rp73.027.000, sedangkan ukuran yang sama untuk cetakan UBS dijual seharga Rp69.719.000. Untuk 100 gram, harga emas Antam adalah Rp145.973.000, sementara emas UBS dijual Rp139.381.000.
Emas ukuran terbesar yang tersedia di Pegadaian, yaitu 1.000 gram, bisa dibeli dengan harga Rp1.458.165.000 untuk cetakan Antam, sedangkan cetakan UBS saat ini belum tersedia.
Proses pembelian emas di Pegadaian dapat dilakukan secara langsung di outlet atau melalui daring dengan menggunakan aplikasi yang tersedia di Playstore atau Appstore. Calon pembeli perlu mengisi formulir untuk membuka rekening tabungan emas dan melampirkan KTP atau paspor.
Saldo emas yang ditabung dapat dicetak dalam berbagai bentuk, termasuk emas batangan dari Antam, UBS, Galeri 24, UBS Disney, Lotus Archi, dan Dinar, dengan pilihan keping mulai dari 1, 2, 5, 10, 25, 50, 100, 250, 500, hingga 1.000 gram, serta 1/4, 1/2, dan 1 Dinar. (*)