Logo
>

DEWA Direkomendasikan BUY, tapi Perhatikan Sejumlah Tantangan ini

DEWA mencatat lonjakan laba bersih dan sinyal teknikal positif, mendorong OSO Securities beri rekomendasi buy. Namun valuasi mahal dan arus kas negatif jadi tantangan investor.

Ditulis oleh Yunila Wati
DEWA Direkomendasikan BUY, tapi Perhatikan Sejumlah Tantangan ini
Aktivitas tambang PT Darma Henwa. Foto: Dok DEWA.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) kembali menjadi sorotan setelah OSO Securities memberikan sinyal buy dengan target harga 230, entry buy di 218–222, serta dukungan dari indikator teknikal yang menunjukkan peluang golden cross pada Stochastic. 

    Rekomendasi ini menarik perhatian investor yang tengah mencari momentum dari saham sektor jasa pertambangan, terutama setelah performa harga DEWA mencatat lonjakan luar biasa lebih dari 240 persen dalam satu tahun terakhir. 

    Namun, pertanyaannya: apakah rekomendasi tersebut realistis jika dilihat dari teknikal harian dan fundamental perusahaan?

    Dari sisi teknikal, gambaran harian DEWA memang menampilkan sinyal yang cukup beragam. Moving Average masih didominasi sinyal beli, terutama pada MA5, MA10, MA50 hingga MA200, yang menandakan tren menengah dan panjang masih terjaga positif. 

    Namun, indikator momentum memberi pesan hati-hati. RSI berada di 50,4 alias netral, sementara MACD menunjukkan sinyal beli tipis. ADX di 26,3 menandakan tren sedang, tetapi belum cukup kuat untuk reli panjang. 

    Stochastic justru melemah, berada di zona bawah dengan kecenderungan oversold, meski peluang golden cross membuka potensi pembalikan harga dalam jangka pendek. 

    Dengan kondisi ini, secara teknikal DEWA masih berpeluang menguji level target 230 seperti yang direkomendasikan OSO. Tetapi, rentang support 214–216 menjadi kunci penting yang tidak boleh ditembus jika momentum ingin tetap terjaga.

    Sementara itu, jika menengok fundamental, DEWA memperlihatkan lonjakan kinerja signifikan pada 2025. Laba bersih kuartal II tercatat Rp99 miliar, jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp6 miliar. 

    Secara trailing twelve months (TTM), laba bersih menembus Rp170 miliar, naik lebih dari sepuluh kali lipat dibanding 2024. Net profit margin mencapai 6,5 persen, dengan pertumbuhan laba bersih tahunan yang spektakuler hingga 1.484 persen. 

    Angka-angka ini jelas memberi dukungan bagi optimisme jangka pendek.

    Meski demikian, valuasi DEWA masih mengundang tanda tanya. Price to Earnings Ratio (PER) TTM tercatat 53,1, jauh di atas median IHSG di 8,94. Hal ini menunjukkan harga saham sudah cukup mahal dibanding rata-rata pasar. 

    Earnings yield pun hanya 1,88 persen, menandakan potensi dividen atau keuntungan berbasis laba relatif tipis. Lebih jauh, arus kas perusahaan belum sepenuhnya sehat. Free cash flow masih negatif Rp1,39 triliun, meski cash on hand sebesar Rp632 miliar memberikan bantalan likuiditas sementara.

    Altman Z-Score yang hanya 1,05 juga menandakan perusahaan masih berada di zona rawan jika menghadapi tekanan finansial yang lebih berat.

    Dengan kombinasi ini, rekomendasi buy dari OSO Securities dapat dikatakan cukup logis untuk jangka pendek, karena momentum teknikal mendukung adanya potensi kenaikan ke level 230. Namun, investor tetap harus mencermati bahwa fundamental perusahaan belum sepenuhnya solid. 

    Valuasi mahal, rasio utang yang masih signifikan, serta free cash flow negatif menjadi catatan penting bagi investor jangka panjang.

    Bagi trader jangka pendek, rekomendasi OSO dapat diikuti dengan disiplin ketat pada level cut loss di bawah 212. Sementara untuk investor jangka menengah hingga panjang, saham DEWA masih membutuhkan bukti konsistensi kinerja keuangan dan perbaikan arus kas agar layak dikoleksi sebagai portofolio berjangka. 

    Dengan kata lain, DEWA saat ini lebih cocok diperlakukan sebagai saham momentum daripada saham berbasis fundamental kuat.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79