KABARBURSA.COM - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menutup kuartal II-2025 dengan catatan yang bercampur antara tekanan kinerja akibat cuaca ekstrem dan optimisme langkah strategis di paruh kedua tahun ini.
Dalam paparan publik pada Rabu, 6 Agustus 2025, manajemen mengungkapkan bahwa pendapatan perusahaan turun 3,8 persen secara kuartalan, terutama karena curah hujan tinggi yang menghambat operasional tambang.
Volume overburden turun 4 persen menjadi 33,4 juta bcm, sementara produksi batu bara bertahan di 4,2 juta ton. Akibatnya, total material moved terkoreksi 4% ke level 36,6 juta bcm.
Meski demikian, manajemen DEWA menegaskan prospek semester kedua masih positif. Kuncinya ada pada kedatangan batch kedua alat berat yang kini sudah berada di area tambang dan tengah dirakit.
Tiga fleet baru, terdiri dari enam truk dan satu excavator, dijadwalkan mulai beroperasi pada awal September, sementara sisanya akan menyusul pada Oktober 2025.
Tambahan armada ini diharapkan mampu mendongkrak volume overburden internal hingga 19,98 juta bcm pada kuartal III, melonjak 47,1 persen dibanding kuartal sebelumnya, lalu meningkat lagi menjadi 23,54 juta bcm di kuartal IV.
Manajemen percaya peningkatan kapasitas ini akan memberi dorongan signifikan terhadap margin EBITDA.
Namun, di sisi lain, DEWA juga bersiap melakukan impairment terhadap sejumlah aset tetap dan persediaan pada kuartal III. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga nilai wajar aset sekaligus memperkuat neraca keuangan.
Tak hanya fokus pada operasional, perseroan juga menyiapkan agenda strategis di ranah korporasi. Pada RUPS yang dijadwalkan 10 September 2025, manajemen akan meminta persetujuan pemegang saham untuk menghapus saldo laba negatif melalui penyesuaian akun saldo laba terhadap translasi mata uang asing.
Sementara itu, di lini eksplorasi, DEWA melalui Gayo Mineral Resources memprioritaskan pengembangan dua dari delapan pit yang dimiliki. Rencana ini akan dijalankan bertahap hingga rilis laporan JORC pada 2027.
Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani, melihat langkah DEWA ini menunjukkan upaya perusahaan memperkuat cadangan jangka panjang, tidak hanya mengandalkan produksi yang ada saat ini.
Dengan kombinasi pembaruan armada, strategi peningkatan produksi, manuver restrukturisasi keuangan, dan fokus pada eksplorasi, DEWA membidik rebound kinerja di sisa tahun ini. Tantangan eksternal masih ada, namun arah langkah yang jelas memberi sinyal optimisme bagi pasar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.