KABARBURSA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar 'Tebus Paket Suka-suka' bagi warga terdampak banjir di tiga kecamatan, Gayamsari, Genuk, dan Kecamatan Semarang Utara.
Warga bisa membayar secara sukarela atau seikhlasnya untuk mendapatkan beras sebanyak 2,5 kilogram. Warga pun merasa senang dengan adanya kegiatan ini, apalagi kualitas barang yang dijual juga cukup baik.
Seperti Aslamiah, warga RT 9/3 Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari menyatakan senang mendapatkan 2,5 kilogram beras dengan hanya membayar Rp5.000.
"Alhamdulillah, saya senang sekali bisa beli beras 2,5 kilogram dengan bayar hanya Rp5.000, seikhlasnya. Ini sangat terbantu," kata Aslamiah, Kamis, 4 April 2024.
Menurut dia, biasanya membeli beras Rp16.000 per kilogram, namun dengan tebus suka-suka ini bisa mendapatkan beras jauh lebih terjangkau. "Terima kasih untuk pemerintah sudah membuat program ini," ucapnya.
Senada dengan Sriyani, warga Kelurahan Pandean Lamper juga bersyukur bisa mendapatkan beras 2,5 kilogram dengan membayar seikhlasnya.
"Alhamdulillah bisa nebus dengan harga murah, padahal harga beras sedang mahal. Tadi saya bayar Rp5.000. Semoga bantuan seperti ini lebih masif lagi, jangan hanya di kelurahan tapi di RT RW juga," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat terdampak bencana banjir.
"Semoga menjelang Hari Raya Idulfitri bisa membantu masyarakat terdampak banjir dan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran," kata Mbak Ita sapaan akrabnya.
Menurutnya, tujuan dari 'Tebus Paket Suka-suka', sebenarnya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa meski dalam kondisi terdampak banjir masih bisa berbagi.
"Seluruh hasil dari acara 'Tebus Paket Suka-suka' Mau itu Rp 1.000 atau Rp 5.000 kami salurkan ke PMI," terangnya.
Hevearita menambahkan, untuk acara Tebus Paket Suka-suka ini memakai sistem kupon yang diberikan kepada warga terdampak banjir.
Menurut dia, Tebus Paket Suka-suka ini secara tidak langsung bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Acara dimeriahkan dengan hadirnya Pak Rahman atau Pasar Rakyat Murah dan Aman.
"Dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pak Rahman ini, diharapkan bisa menekan inflasi, sehingga Semarang jadi kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) terendah di Jawa Tengah," ujar Hevearita.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.