Logo
>

Diburu Asing, ini Target Pendapatan dan Harga Saham ANTM Q2

Strategi yang ditempuh tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga menyasar ekspansi infrastruktur serta diversifikasi cadangan.

Ditulis oleh Yunila Wati
Diburu Asing, ini Target Pendapatan dan Harga Saham ANTM Q2
Ilustrasi emas perhiasan. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM - PT Aneka Tambang Tbk atau lebih dengan kode IDX: ANTM, sedang bersinar terang di tengah dinamika pasar komoditas global. Memasuki kuartal kedua 2025, prospek kinerja emiten tambang milik negara ini diproyeksikan kian moncer. 

Sejumlah analis dan pelaku pasar mulai menaruh ekspektasi tinggi, didukung oleh fundamental yang semakin kuat dan permintaan yang stabil untuk komoditas andalannya seperti emas, feronikel, dan bijih nikel.

BRI Danareksa menyebut bahwa ANTM membidik penjualan sebesar 42 ton emas, 19 ribu ton feronikel, dan 14,5 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel untuk sepanjang tahun ini. Target ambisius tersebut diperkirakan mampu mendorong pendapatan ANTM tahun 2025 naik hingga 61 persen menjadi sekitar Rp74 triliun. 

Tak hanya pendapatan yang terdongkrak, laba bersihnya juga diperkirakan melonjak 44 persen menjadi Rp5,3 triliun—angka yang mencerminkan potensi besar di balik operasional yang makin efisien.

Performa gemilang ANTM sebenarnya sudah terlihat sejak awal tahun. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,1 triliun, melonjak tajam sebesar 794 persen secara tahunan. 

Ini menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan sedang berada di jalur yang sangat positif. Peningkatan margin di hampir semua lini bisnis—terutama di segmen emas dan nikel—menjadi kontributor utama. 

Bahkan menurut UBS, margin EBITDA di segmen emas naik menjadi 7,6 persen dari sebelumnya 6,4 persen, lebih tinggi dari ekspektasi analis yang hanya mematok 7 persen.

Tak mengherankan jika para analis mulai menaikkan target harga saham ANTM. UBS, misalnya, telah mengerek target harga ANTM menjadi Rp2.785 dari sebelumnya Rp2.430, berdasarkan proyeksi Price to Earnings Ratio (PER) 2026 yang mencapai 10,4 kali. 

Tak mau ketinggalan, BNI Sekuritas bahkan lebih optimistis dengan menetapkan target harga di angka Rp3.000, menjadikan ANTM sebagai salah satu saham tambang unggulan pilihan mereka tahun ini.

Dengan potensi pertumbuhan pendapatan dan laba yang mengesankan, serta sokongan dari proyeksi harga komoditas global yang masih tinggi, saham ANTM kini dipandang sebagai salah satu primadona di sektor pertambangan. Ditambah dengan strategi ekspansi produksi dan efisiensi biaya operasional yang terus digalakkan, ANTM memiliki modal kuat untuk menembus target-target jangka menengah.

Bagi para investor, cerita sukses ANTM di 2025 bisa menjadi peluang menarik untuk masuk ke saham BUMN berfundamental solid. Apalagi di tengah geliat harga nikel dan emas yang cenderung stabil, serta tren elektrifikasi global yang meningkatkan permintaan nikel, posisi ANTM semakin diperkuat sebagai pemain utama di kawasan.

Melihat semua faktor tersebut, wajar jika pelaku pasar kini menjadikan ANTM sebagai salah satu saham komoditas paling menjanjikan di kuartal kedua 2025

Momentum ini seolah menjadi bukti bahwa, di tengah fluktuasi global, perusahaan tambang dengan strategi jelas dan eksekusi matang seperti ANTM tetap mampu mencetak kinerja cemerlang.

Ini yang Dibidik ANTM

Memasuki kuartal kedua 2025, perusahaan menunjukkan komitmen kuat untuk mempertahankan dan bahkan mempercepat laju pertumbuhan bisnisnya. 

Strategi yang ditempuh tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga menyasar ekspansi infrastruktur serta diversifikasi cadangan melalui pengembangan proyek strategis di sektor emas dan nikel.

Saat ini, Antam sedang membidik konsesi tambang emas baru, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Langkah ini menjadi tindak lanjut dari kenyataan bahwa tambang Pongkor—salah satu aset andalan perusahaan—diperkirakan hanya memiliki sisa umur operasional 3 hingga 4 tahun ke depan.

Perburuan konsesi baru ini penting untuk menjaga kesinambungan pasokan emas perusahaan di masa mendatang, meski potensi aksi akuisisi masih tergolong kecil karena harga emas global yang sedang tinggi.

Di sisi hilirisasi, Antam tengah mempersiapkan pembangunan pabrik percetakan emas senilai Rp1,1 triliun di Gresik. Fasilitas tersebut dirancang untuk mampu memproduksi hingga 5 juta keping emas batangan dan koin, dengan volume setara sekitar 30 ton emas. 

Menariknya, pabrik ini akan beroperasi berdampingan dengan pabrik peleburan emas milik Freeport di kawasan yang sama, menciptakan sinergi terintegrasi dalam rantai pasok produk emas domestik.

Tidak hanya di segmen emas, fokus ekspansi Antam juga diarahkan ke komoditas nikel. Pada kuartal kedua 2025, perusahaan akan menyuntikkan dana sebesar Rp5 triliun untuk pembangunan fasilitas Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), sebuah teknologi pengolahan nikel yang penting untuk mendukung permintaan industri baterai kendaraan listrik. 

Selanjutnya, pembangunan High Pressure Acid Leaching (HPAL) akan dimulai pada kuartal ketiga 2025 sebagai bagian dari strategi hilirisasi lanjutan.

Dampak dari strategi agresif tersebut tercermin dalam proyeksi keuangan terbaru yang dirilis oleh tim analis BRI Danareksa. Berdasarkan panduan yang diperbarui oleh manajemen, Antam kini menargetkan penjualan tahunan sebesar 42 ton emas, 19 ribu ton feronikel, dan 14,5 juta wet metric ton bijih nikel. 

Dengan asumsi produksi dan penjualan ini terealisasi, pendapatan Antam diperkirakan melonjak menjadi Rp74 triliun pada 2025 dan Rp72 triliun pada 2026, meningkat masing-masing sebesar 61 persen dan 52 persen dari estimasi sebelumnya.

Laba bersih perusahaan juga menunjukkan arah yang sejalan. Pada tahun 2025, Antam diprediksi akan membukukan laba sebesar Rp5,3 triliun, dan naik menjadi Rp5,5 triliun pada 2026. Tak berhenti di sana, proyeksi tahun 2027 kini turut dimasukkan dengan estimasi laba bersih mencapai Rp5,7 triliun.

Seluruh strategi ini mencerminkan fokus Antam dalam memperkuat rantai produksi dari hulu ke hilir, memastikan keberlanjutan suplai komoditas utama, serta merespons permintaan global yang kian mengarah ke industri berbasis energi bersih. 

Dengan pendekatan ekspansi yang terukur dan berbasis data, Antam menempatkan dirinya dalam posisi strategis untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

Langkah-langkah konkret yang dijalankan pada kuartal kedua 2025 tidak hanya mencerminkan keseriusan dalam menjalankan roadmap bisnis, tetapi juga menjadi indikator utama mengapa saham ANTM tetap menjadi sorotan para investor di tengah tren positif pasar mineral global.

Sinyal Teknikal Menunjukkan "Sangat Beli"

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tampaknya tengah berada di jalur reli kuat. Berdasarkan analisis teknikal terbaru per 6 Mei 2025 pukul 05:06 GMT, seluruh indikator utama menyatu dalam satu kata: Sangat Beli. 

Baik dari sisi indikator teknikal maupun pergerakan rata-rata (moving average), saham ANTM memberikan sinyal positif yang konsisten—dan itu bukan isyarat yang bisa diabaikan oleh investor.

Dari indikator teknikal, seluruh 8 parameter utama menunjukkan sinyal beli tanpa ada satu pun tanda jual. Ini menegaskan bahwa tren penguatan harga saham ANTM masih sangat solid. 

Indeks RSI (Relative Strength Index) saat ini berada di level 78,93, yang mengindikasikan kondisi overbought—artinya, saham ini telah dibeli secara intens dalam periode terakhir. Begitu juga dengan STOCH RSI yang menyentuh angka 100, menandakan tekanan beli yang sangat tinggi.

Meskipun dalam zona overbought, indikator seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence) dengan nilai 177,61 dan ADX (Average Directional Index) di level 49,49 tetap menyatakan bahwa kekuatan tren naik masih sangat kuat. 

Bahkan indikator lainnya seperti Williams %R di level 0, serta CCI (Commodity Channel Index) yang melonjak ke 184,74, mempertegas bahwa sentimen pasar sangat berpihak kepada saham ini.

Sementara itu, indikator volatilitas ATR (Average True Range) menunjukkan nilai 107,14, menandakan volatilitas sedang berada dalam kategori rendah—yang artinya pergerakan harga cenderung stabil dalam tren naik.

Pada sisi moving average, baik sederhana maupun eksponensial, seluruh kombinasi waktu dari MA5 hingga MA200 kompak berada dalam posisi beli. MA5 menunjukkan harga berada di atas Rp2.288 dan MA200 di kisaran Rp1.525 (sederhana) serta Rp1.611 (eksponensial). 

Ini mengisyaratkan bahwa secara tren jangka pendek hingga jangka panjang, saham ANTM berada di atas rata-rata harga historisnya. Ini biasanya menjadi indikasi kuat bahwa tren naik masih akan berlanjut dan membuka ruang bagi aksi beli lanjutan.

Sementara itu, dari sudut pandang pivot point, level-level penting juga mencerminkan peluang lanjutan kenaikan. Titik pivot klasik berada di Rp2.310, dengan level resistance pertama di Rp2.350 dan resistance kedua di Rp2.380. 

Jika momentum tetap terjaga, bukan tidak mungkin saham ANTM menguji level resistance ketiga di Rp2.420 dalam waktu dekat.

Dengan kombinasi kekuatan tren, minimnya tekanan jual, dan harga yang terus menembus rata-rata kunci, saham ANTM dipandang sebagai kandidat kuat untuk pertumbuhan lanjutan dalam waktu dekat. 

Untuk investor yang mengandalkan analisa teknikal sebagai panduan trading, sinyal "Sangat Beli" di semua lini ini adalah pertanda bahwa reli ANTM masih memiliki bahan bakar untuk terus menanjak.

Namun perlu diingat, meskipun indikator teknikal sangat mendukung, kondisi pasar yang dinamis tetap membutuhkan pengawasan rutin dan strategi manajemen risiko yang cermat. Tetapi untuk saat ini, ANTM berada dalam posisi teknikal terbaiknya dalam beberapa bulan terakhir—dan pasar tampaknya belum akan melepas gasnya.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79