KABARBURSA.COM - Dinas Koperasi, UKM Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan kegiatan Studi Kelayakan Usaha.
Kegiatan tersebut berlangsung mulai dari tanggal 20 hingga 22 Mei 2024 di Hotel Grand Master Purwodadi. Acara ini dihadiri oleh berbagai pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Jawa Tengah, yang sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut.
Kepala Dinas Koperasi, UKM Jateng, Eddy S. Bramiyanto mengatakan kegiatan study ini bertujuan sebagai usaha menunjukkan bahwa para pelaku UMKM supaya lebih mampu memahami dan memaknai pentingnya studi kelayakan usaha.
“Dilatih untuk merancang dan menganalisis kelayakan usaha secara mandiri. Dengan demikian, diharapkan UMKM dapat lebih mandiri dalam mengevaluasi kondisi bisnis mereka, meningkatkan peluang mendapatkan pembiayaan, dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan,” ucapnya, Selasa, 21 Mei 2024.
Kegiatan ini melibatkan berbagai sesi pelatihan dan workshop yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang aspek-aspek penting dalam studi kelayakan usaha, seperti analisis pasar, studi finansial, analisis risiko, dan strategi pemasaran.
Para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi studi kelayakan usaha berdasarkan bisnis mereka masing-masing, yang kemudian dievaluasi oleh para ahli.
Selain itu, lanjut Eddy, kegiatan ini juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan bagi daerah-daerah miskin melalui pengembangan keterampilan dan kemampuan usaha para pelaku UMKM.
“Pemerintah Provinsi aktif memberikan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat usaha, memastikan bahwa pelatihan dan dukungan yang diberikan benar-benar relevan dan bermanfaat,” ungkapnya.
Melalui program ini, pemerintah tidak hanya berharap UMKM dapat berkembang, tetapi juga menciptakan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah. Misalnya, dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, UMKM diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, yang secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Eddy menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas UMKM dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif. “Kolaborasi antara berbagai pihak ini sangat penting untuk memastikan bahwa UMKM dapat terus tumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para pelaku UMKM di Jawa Tengah tidak hanya mampu bersaing di pasar lokal, tetapi juga dapat menembus pasar nasional dan internasional.
“Kami ingin UMKM Jateng menjadi motor penggerak ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan,” pungkas Eddy.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pemberdayaan UMKM. Dengan pendekatan yang tepat, pelatihan yang intensif, dan dukungan berkelanjutan, UMKM di seluruh Indonesia dapat semakin kuat dan mandiri, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.