Logo
>

Dipicu Kenaikan Harga Minyak, Laba ELPI Meningkat 65 Persen

Ditulis oleh Syahrianto
Dipicu Kenaikan Harga Minyak, Laba ELPI Meningkat 65 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), sebuah perusahaan pelayaran, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 65 persen year on year (yoy) selama paruh pertama tahun 2024.

    Menurut laporan keuangan terbaru, ELPI mencatat laba bersih sebesar Rp94,00 miliar per Juni 2024, naik dari Rp56,84 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Peningkatan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 38 persen menjadi Rp585,28 miliar, dibandingkan dengan Rp425,17 miliar sebelumnya. Sementara itu, beban perseroan mencapai Rp456,79 miliar.

    Secara segmentasi, kinerja ELPI didorong oleh Segmen Offshore yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp341,51 miliar, sementara Segmen Non-Offshore menyumbang Rp243,73 miliar.

    Menanggapi capaian ini, Sekretaris Korporasi ELPI Wawan Heri Purnomo mengungkapkan rencana untuk mengoptimalkan penggunaan armada kapal baru yang baru saja selesai dibangun, terutama dalam lini bisnis transshipment. Ini sejalan dengan prediksi IEA (International Energy Agency) yang memproyeksikan permintaan global terhadap minyak akan tetap stabil dengan pertumbuhan sekitar 1,2 juta barel per hari.

    "Prediksi ini diharapkan akan meningkatkan permintaan kapal OSV (Offshore Supply Vessel) untuk mendukung aktivitas lepas pantai, termasuk dalam pengeboran dan pemeliharaan produksi minyak dan gas, serta untuk mempersiapkan kontrak baru," kata Wawan dalam pernyataannya, yang dikutip pada Senin, 29 Juli 2024.

    Dari segi neraca, ELPI mencatat total aset sebesar Rp2,48 triliun, mengalami pertumbuhan dari Rp2,36 triliun pada akhir tahun 2023. Sedangkan ekuitas dan liabilitas ELPI masing-masing tercatat sebesar Rp1,92 triliun dan Rp553,42 miliar.

    Pada 2021 ELPI mengalami pertumbuhan pendapatan 12 persen secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar Rp 540,05 miliar. Di 2022, pendapatan ELPI tumbuh 17 persen yoy menjadi Rp632,2 miliar.

    Adapun puncak dari kinerja positif ELPI yaitu pada 2023 berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 1,78 triliun atau menembus 70 persen pertumbuhan pendapatan dibanding 2022.

    Sebelumnya, US Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global naik menjadi 1,1 juta barel per hari untuk tahun 2024, dari sebelumnya 900.000 barel per hari. Proyeksi ini meningkat karena ekspektasi peningkatan perjalanan dan pariwisata di Asia kecuali Jepang.

    Di samping itu, data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 2,428 juta barel pada pekan lalu, melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 1,75 juta barel. Sementara itu, harga konsumen di Tiongkok naik lebih rendah dari perkiraan pada bulan Mei, sementara deflasi produsen terus berlanjut.

    Capex ELPI

    ELPI berencana mengalokasikan dana capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun untuk pengadaan kapal-kapal baru guna menjangkau pangsa pasar di luar Indonesia.

    Alokasi capex tersebut akan digunakan untuk menambah 7 armada kapal baru untuk memenuhi permintaan kapal pendukung offshore baik yang beroperasi di domestik maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional khususnya di Asia Tenggara.

    Melalui keterangan resmi, Chief Operating Officer ELPI Dave Ritandhaka mengatakan, per Februari ELPI akan memulai proyek penunjang rig lepas pantai yang digunakan oleh perusahaan minyak Malaysia Sarawak Sabah Shell dengan durasi 2 tahun.

    "Dimungkinkan juga kami segera dapat beroperasi di Sabah karena kami melihat potensi pasar untuk pekerjaan drilling & support offshore service sangat besar," imbuh Dave.

    Selain pengadaan kapal di atas, ELPI juga berencana untuk melakukan pengadaan satu kapal melalui entitas anak perusahaan yaitu PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA). Kapal yang akan ditambah berjenis Carrier yaitu Mother Vessel Supramax untuk pemuatan cargo.

    Adapun capex tersebut didapatkan melalui kas internal dan pinjaman perbankan yang saat ini telah terdapat beberapa proposal yang masuk. Alokasiini diharap dapat memberikan dampak positif pada peningkatan revenue non offshore.

    Mengutip laporan keuangan kuartal III 2024, Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ELPI kepada entitas induk mencapai Rp146,55 miliar. Nilai tersebut naik 76,58 persen dari Rp82,99 miliar di tahun 2022.

    Lonjakan tersebut utamanya ditopang oleh kenaikan pendapatan ELPI sebesar 76,22 persen menjadi Rp 806,05 miliar dari Rp 457,39 miliar. Adapun pendapatan dari segmen usaha offshore berkontribusi sebesar 61 persen dari total pendapatan atau sekitar Rp 492,40 miliar.

    Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok ELPI ikut terkerek 89,1 persen menjadi Rp616,14 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp325,81 miliar.

    Dari segi permodalan, total aset ELPI naik menjadi Rp2,32 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp1,93 triliun. Sementara Liabilitas dan ekuitas perseroan tercatat masing-masing Rp467,04 miliar dan Rp1,85 triliun. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.