Logo
>

Diramal Bersinar di 2025: CLEO dan Cimory, Cuan Mana?

Ditulis oleh Yunila Wati
Diramal Bersinar di 2025: CLEO dan Cimory, Cuan Mana?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Diramal akan bersinar di 2025, sejumlah emiten di sektor makanan dan minuman memang menunjukkan daya tarik yang kuat bagi para investor. Jika diperbandingkan, emiten seperti CLEO dan Cimory (CMRY) sama-sama menghasilkan cuan menarik, karena ketiga saham tersebut masih kuat diperdagangkan.

    Berdasarkan data yang tersedia pada kuartal III 2024, investasi domestik langsung (DDI) di sektor mamin tercatat mencapai Rp19,8 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 19,4 persen secara tahunan. Hal ini menunjukkan antusiasme yang kuat dari investor untuk sektor ini.

    Tidak hanya itu, investasi asing langsung (FDI) di sektor yang sama tumbuh 17 persen yoy, mengindikasikan bahwa sektor mamin Indonesia memang menjadi daya tarik tersendiri meskipun terdapat tantangan ketidakpastian global.

    Sektor mamin juga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap PDB industri pengolahan non-migas, yang mencapai 40,2 persen pada kuartal III 2024. Angka ini menegaskan bahwa subsektor mamin menjadi pilar utama dalam industri pengolahan Indonesia, serta menjadi sektor yang vital dalam menopang perekonomian.

    Pertumbuhan yang pesat pada sektor ini turut didorong oleh permintaan domestik yang semakin meningkat, seiring dengan adanya kenaikan konsumsi produk-produk makanan dan minuman di Indonesia. Sebagai sektor yang memiliki konsumsi rumah tangga yang tinggi, mamin turut berperan dalam mendongkrak PDB konsumsi, yang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara ini.

    Meskipun demikian, sektor mamin tidak tanpa tantangan. Kenaikan harga bahan baku dan ketergantungan pada komponen impor, seperti gula dan bahan kimia dasar, terus menjadi masalah yang harus dihadapi. Fluktuasi harga komoditas pertanian dapat meningkatkan biaya produksi, sehingga berpotensi menekan profitabilitas perusahaan-perusahaan dalam sektor ini.

    Lantas, manakah yang paling cuan?

    Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)

    Cleo (CLEO), atau PT Sariguna Primatirta Tbk dengan harga saham saat ini sebesar Rp1,395, menunjukkan pergerakan positif dengan keuntungan 25 poin atau meningkat sebesar 1,82 persen dibandingkan dengan harga sebelumnya. Sejak awal pembukaan di Rp1,380, saham ini telah mencatatkan harga tertinggi di Rp1,440, dan harga terendah di Rp1,340, dengan volume transaksi sebesar 53 ribu lot dan nilai transaksi sekitar Rp7,3 miliar.

    Berdasarkan data fundamental, CLEO menunjukkan kinerja yang solid dalam beberapa aspek. Dengan market cap yang mencapai Rp16,740 miliar dan Enterprise Value sebesar Rp17,196 miliar, Cleo berada pada posisi yang cukup baik di pasar.

    Memiliki rasio PE (Price to Earnings) yang tinggi, baik secara tahunan (37,94) maupun TTM (37,19), mengindikasikan bahwa perusahaan ini dinilai cukup mahal dalam konteks earnings per share, namun masih memiliki kinerja yang mengesankan jika dilihat dari sisi pendapatan. CLEO memiliki rasio Price to Sales (5,74), Price to Book Value (9,63), serta Price to Cash Flow yang menunjukkan bahwa perusahaan masih cukup mahal pada nilai per sahamnya dibandingkan dengan standar industri, namun angka-angka ini memperlihatkan potensi kenaikan dalam waktu panjang dengan adanya konsistensi laba dan perbaikan operasional.

    Dari segi profitabilitas, Cleo sangat mengesankan dengan margin laba kotor mencapai 58,6 persen dan margin laba operasi sebesar 22,58 persen, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan.

    Margin laba bersih juga tetap stabil di angka 16,25 persen, mencerminkan efektivitas strategi dan manajemen perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dan menjaga biaya. Selain itu, pertumbuhan pendapatan CLEO yang mencapai 70,08 persen secara YoY serta pertumbuhan laba kotor yang melonjak sebesar 119,31 persen. Catatan ini mengindikasikan perusahaan berada dalam jalur yang sehat menuju ekspansi berkelanjutan.

    Menganalisis dengan pendekatan Warren Buffett, yang menekankan pentingnya perusahaan dengan fundamental yang kuat dan bisnis yang tahan uji sepanjang waktu, Cleo menunjukkan karakteristik perusahaan yang memiliki manajemen efektif dengan rasio pengembalian yang mengesankan seperti Return on Equity (ROE) yang mencapai 25,89 persen dan Return on Assets (ROA) di angka 17,31 persen. Peningkatan laba dan aliran kas yang positif memperlihatkan kinerja yang konsisten meski ada sedikit pengaruh dari fluktuasi bahan baku.

    Cleo juga menunjukkan perhatian terhadap kualitas arus kas, dengan arus kas operasional yang sehat sebesar Rp628 miliar dan free cash flow (FCF) sebesar Rp26 miliar. Dari segi solvabilitas, perusahaan berada dalam posisi aman, dengan rasio utang terhadap ekuitas yang relatif rendah di 0,27, menunjukkan bahwa Cleo tidak terlalu bergantung pada pembiayaan utang. Rasio ini memberikan keyakinan bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dalam pendanaan dan berpotensi terus tumbuh dengan lebih sedikit beban bunga di masa depan.

    Namun, saham CLEO tidak lepas dari risiko yang perlu diperhatikan. Rasio PE yang tinggi dibandingkan dengan standar industri menunjukkan bahwa harga sahamnya sudah berada pada posisi premium, dan pembelian saham dengan harga tersebut memerlukan keyakinan akan berlanjutnya kinerja positif perusahaan ke depannya. Ditambah dengan fluktuasi harga bahan baku, meski ada proyeksi penurunan komoditas yang mendukung, tantangan eksternal seperti harga bahan baku dan ketergantungan impor tetap perlu diperhatikan.

    Rekomendasi untuk investor yang ingin membeli saham CLEO adalah menunggu momen koreksi harga, terutama jika harga saham mampu menembus level Rp1,440 dengan potensi target harga pertama di kisaran Rp1,460 hingga Rp1,710.

    Untuk manajemen risiko, stop-loss yang disarankan dapat diletakkan di level Rp1,340 hingga Rp1,380, mengingat fluktuasi harga di kisaran tersebut. Dengan pendekatan yang hati-hati dan melihat perkembangan fundamental yang solid, saham CLEO menunjukkan potensi bagi investor yang bersiap untuk jangka panjang.

    Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)

    Sementara itu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), pada perdagangan hari ini tercatat di level Rp5,125. Level tersebut menunjukkan kinerja yang menarik dengan latar belakang fundamental yang solid.

    Saham perusahaan ini mengalami fluktuasi harga dengan harga tertinggi hari ini mencapai Rp5,200 dan harga terendah Rp5,050. Namun yang lebih penting adalah kinerja jangka panjang dan kesehatan finansial yang kuat.

    Dengan valuasi saat ini, CMRY memiliki rasio harga terhadap laba (PE Ratio) yang berada di kisaran 26,39 pada basis tahunan, dan sedikit lebih tinggi pada 28,42 jika menggunakan pendekatan trailing twelve months (TTM). Namun, rasio PE yang cenderung lebih tinggi ini menunjukkan bahwa harga saham CMRY dihargai dengan premi di pasar, sesuatu yang harus dipertimbangkan jika dibandingkan dengan rasio PE median pasar IHSG, yang hanya 7,14.

    Investasi ala Buffett lebih menekankan pada pembelian perusahaan dengan prospek jangka panjang yang solid meskipun mungkin harganya lebih tinggi daripada perusahaan rata-rata pasar. Dalam hal ini, investor perlu percaya bahwa kinerja operasional perusahaan mampu menghasilkan pertumbuhan yang konsisten dalam jangka panjang.

    Melihat lebih jauh ke arah profitabilitas, CMRY menunjukkan margin keuntungan kotor yang sangat sehat di level 45,45 persen, yang berarti perusahaan ini efektif dalam mengelola biaya produksinya. Tidak hanya itu, margin laba operasi dan laba bersih masing-masing tercatat di angka 22,32 persen dan 15,91 persen, yang memberi indikasi bahwa perusahaan dapat menjalankan operasinya secara efisien dan tetap menjaga profitabilitas meskipun ada fluktuasi ekonomi.

    Ketika menilai profitabilitas perusahaan, Warren Buffett biasanya mencari perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang tinggi tanpa beban utang yang berlebihan dan dengan potensi yang relatif stabil untuk terus berkembang.

    Selanjutnya, dalam aspek solvabilitas, CMRY menampilkan neraca yang sehat dengan rasio lancar 3,89, yang menunjukkan likuiditas yang kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Perusahaan ini juga bebas dari utang jangka panjang, dengan total kewajiban terhadap aset yang rendah pada 19 persen.

    Pendekatan Buffett dalam memilih perusahaan adalah yang memiliki capital structure yang rendah risiko dan mampu mengelola asetnya dengan baik untuk menghasilkan nilai jangka panjang.

    Dalam hal pertumbuhan, CMRY menunjukkan kinerja yang solid, dengan pertumbuhan pendapatan tahunan mencapai 13,08 persen, yang tentunya menarik bagi investor yang melihat perusahaan ini bukan hanya dari sisi rasio keuangan saat ini, tetapi juga dari potensi pertumbuhannya ke depan.

    Keuntungan yang stabil dan terus berkembang, dipadu dengan pengelolaan utang yang hati-hati, membuat CMRY menjadi perusahaan yang layak dinilai lebih mendalam menggunakan pendekatan value investing ala Buffett.

    Tidak kalah pentingnya adalah manajemen perusahaan. Dengan skor Piotroski F-Score sebesar 8,00, yang mengindikasikan kualitas manajemen yang tinggi dalam hal keberlanjutan kinerja operasional dan manajemen keuangan yang bijaksana, CMRY semakin menarik bagi para investor yang mencari perusahaan dengan kapasitas untuk bertumbuh secara berkelanjutan.

    Buffett sering mencari perusahaan yang dipimpin oleh tim manajemen yang cakap dan memiliki rekam jejak yang baik dalam pengambilan keputusan strategis.

    Sementara itu, harga saham CMRY mengalami kenaikan 27,81 persen pada tahun berjalan (YTD) hingga 5,125 per saham, yang mengindikasikan adanya minat pasar yang tinggi. Namun, investor harus memperhatikan fluktuasi harga saham yang lebih volatile dalam periode satu bulan dan tiga bulan terakhir, masing-masing turun sekitar 7,66 persen dan 6,82 persen.

    Di sinilah pendekatan Buffett mengajarkan pentingnya bersabar dan berfokus pada jangka panjang, bukan terpengaruh oleh pergerakan harga saham harian yang fluktuatif.

    Dengan proyeksi dividend yield sebesar 1,76 persen dan rasio pembayaran dividen sekitar 46,34 persen, CMRY menawarkan kombinasi menarik antara pertumbuhan kapital dan pengembalian dividen bagi investor yang mencari kedua keuntungan ini.

    Melalui pendekatan Buffett, hal ini dapat dilihat sebagai bagian dari valuasi harga yang wajar, di mana return atas investasi adalah faktor penting yang sejalan dengan ekspektasi laba berkelanjutan dari perusahaan yang dikelola dengan baik.

    Secara keseluruhan, CMRY tampak seperti perusahaan yang berada di jalur yang tepat dengan fundamental yang kuat, pemimpin yang kompeten, dan potensi pertumbuhan yang stabil. Dengan perhatian terhadap manajemen risiko, utang yang rendah, dan fokus pada efisiensi operasional, CMRY bisa menjadi pilihan menarik untuk investasi jangka panjang, khususnya bagi mereka yang mengikuti filosofi investasi Warren Buffett.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79