Logo
>

Direktur Beli 3,86 Juta Saham EMTK, di Bawah Harga Pasar

Ditulis oleh Syahrianto
Direktur Beli 3,86 Juta Saham EMTK, di Bawah Harga Pasar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sutiana Ali, Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), telah melakukan pembelian saham perusahaan tersebut dalam rangka pelaksanaan Program MESOP Periode II (Grand Cycle II) pada 11 Desember 2024.

    Dalam keterangannya yang disampaikan keterbukaan informasi pada Jumat, 13 Desember 2024, Titi Maria Rusli, Corporate Secretary EMTK, mengungkapkan bahwa Sutiana Ali membeli saham EMTK melalui pengalihan sebanyak 3.860.000 lembar saham dengan harga Rp436 per saham.

    “Transaksi ini merupakan bagian dari Program MESOP, yang bertujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham langsung,” ujar Titi.

    Setelah transaksi tersebut, total kepemilikan saham Sutiana Ali di EMTK meningkat menjadi 11,8 juta lembar saham, yang setara dengan 0,019 persen dari total saham perusahaan. Sebelumnya, Sutiana Ali memiliki 8 juta lembar saham atau setara dengan 0,013 persen.

    Program MESOP EMTK

    Sebelumnya diberitakan, EMTK berencana melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) melalui Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (Program MESOP).

    Manajemen EMTK menyampaikan bahwa perseroan akan menerbitkan sebanyak 75.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham. Program MESOP ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 11 Desember 2024. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 4 Desember 2024.

    Lebih lanjut, manajemen EMTK menjelaskan bahwa langkah korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 29 Juni 2022, serta telah dikuatkan kembali dalam RUPST pada 12 Juni 2024.

    Dalam rincian lebih lanjut, manajemen menegaskan bahwa Program MESOP akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp436 per saham, dan hasil pelaksanaan program ini akan diumumkan pada 13 Desember 2024.

    Catatan Kerugian Tahun Berjalan

    PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Grup Emtek mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 140,07 miliar sepanjang 2023, berbalik dari keuntungan yang tercatat pada 2022 sebesar Rp 5,44 triliun.

    Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia, penurunan tajam pada laba bersih emiten milik Keluarga Sariaatmadja ini disebabkan oleh penurunan pada beberapa pos keuangan utama.

    Pendapatan bersih EMTK tercatat turun 6,24 persen secara tahunan (YoY), menjadi Rp 9,24 triliun di 2023, sementara pada 2022 perusahaan ini berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 9,85 triliun.

    Rinciannya, pendapatan dari iklan bersih mengalami penurunan sebesar 7,60 persen YoY, berkontribusi sebesar Rp 5,44 triliun. Di sisi lain, pendapatan dari sektor kesehatan dan rumah sakit naik 8,48 persen YoY, berkontribusi Rp 2,06 triliun. Pendapatan dari layanan VAST, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis berjumlah Rp 198,26 miliar, sementara pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp 1,08 triliun pada 2023.

    Meskipun demikian, beban pokok pendapatan yang ditanggung oleh induk usaha PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mengalami penurunan sebesar 2,39 persen YoY, menjadi Rp 6,37 triliun di 2023, berkurang dari Rp 6,53 triliun pada 2022.

    Namun, faktor utama yang menekan kinerja EMTK adalah kerugian dari selisih kurs bersih yang tercatat sebesar Rp 180,67 miliar sepanjang 2023, berbanding terbalik dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 410,15 miliar akibat selisih kurs pada tahun sebelumnya.

    Proses Negosiasi Pengambilahan

    PT Roket Cipta Sentosa (RCS), anak perusahaan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), tengah menggelar proses negosiasi terkait rencana pengambilalihan PT Cardig Aero Services Tbk (CASS).

    Menurut Titi Maria Rusli, Sekretaris Perusahaan EMTK, dalam pernyataan tertulisnya pada Rabu (27/3), RCS yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh EMTK sebesar 99 persen, akan melakukan pembelian saham CASS dari PT Cardig Asset Management (CAM) selaku pengendali PT CASS, serta PT Dinamika Raya Swarna (DRS). Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 27 Maret 2024.

    Lebih lanjut, Titi menyatakan bahwa rencana transaksi tersebut akan dilaksanakan melalui proses tender atau lelang. RCS turut serta dalam proses tender/lelang tersebut dan dipilih oleh CAM dan DRS sebagai pemenang tender/lelang terkait rencana transaksi ini.

    RCS, CAM, dan DRS telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat. RCS setuju untuk membeli 492.127.268 saham CASS yang setara dengan 23,58 persen kepemilikan dari CAM, dan 366.587.032 saham setara dengan 17,57 persen kepemilikan dari DRS. Totalnya, RCS akan membeli 858.714.300 saham CASS senilai Rp704.145.726.000.

    Titi menegaskan bahwa penyelesaian dari rencana transaksi ini masih tergantung pada pemenuhan persyaratan yang diatur dalam perjanjian jual beli saham bersyarat.

    Dia menambahkan bahwa transaksi ini akan mempengaruhi saldo kas EMTK dengan nilai akuisisi ditambah arus kas keluar untuk membeli saham dalam penawaran tender wajib CASS. Namun, transaksi ini juga akan meningkatkan saldo investasi jangka panjang EMTK dalam jumlah tertentu, sehingga kondisi keuangan perusahaan tidak akan mengalami perubahan sebagai akibat dari akuisisi ini. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.