KABARBURSA.COM - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) meyakini permintaan lahan kawasan industri memiliki potensi untuk terus meningkat setelah kuartal I-2024 atau pasca Pemilu. Perusahaan ini juga merasakan pengaruh sikap "wait and see" dari sebagian investor selama periode politik.
Data prapenjualan atau marketing sales DMAS mencatatkan sebesar Rp 560 miliar pada kuartal I-2024. Meskipun turun 6,35 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 598 miliar.
Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari, menyatakan bahwa segmen industri masih menjadi penyumbang utama marketing sales DMAS pada awal 2024. Perusahaan ini telah menjual lahan kawasan industri sekitar 18 hektare (Ha) dalam tiga bulan pertama tahun ini.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:DMAS",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Penjualan lahan kawasan industri DMAS pada kuartal pertama didominasi oleh data center, yang menyumbang lebih dari 50 persen dari total penjualan.
Menurut Tondy, permintaan lahan juga berasal dari sektor terkait seperti otomotif, logistik, dan fast-moving consumer goods (FMCG).
Dengan potensi permintaan yang tinggi, Manajemen DMAS optimis bahwa target marketing sales sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2024 dapat tercapai.
Meskipun begitu, DMAS tidak membahas kemungkinan penambahan lahan baru sebagai kawasan industri tahun ini. Perusahaan menyadari bahwa lahan kosong di wilayah Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat, semakin terbatas sementara permintaannya terus meningkat.
Dengan tren kenaikan harga lahan industri, DMAS memperkirakan potensi kenaikan minimal 5 persen pada tahun ini.