Logo
>

DMMX Simpan Dana IPO Sebesar Rp18,61 Miliar

Ditulis oleh Pramirvan Datu
DMMX Simpan Dana IPO Sebesar Rp18,61 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX), emiten penyedia platform media digital, melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) hingga 30 Juni 2024.

    Direktur Utama DMMX, Budiasto Kusuma, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa perusahaan memperoleh dana sebesar Rp619,23 miliar dari IPO yang efektif pada 21 Oktober 2019, setelah dikurangi biaya sebesar Rp16,17 miliar. Dengan demikian, hasil bersih IPO yang diterima DMMX mencapai Rp603,06 miliar.

    Lebih lanjut, Budiasto menjelaskan bahwa DMMX telah menggunakan dana IPO sebesar Rp452,2 miliar untuk peningkatan modal kerja, Rp120,6 miliar untuk peningkatan teknologi komunikasi informasi, dan Rp11,54 miliar untuk pengembangan sumber daya manusia.

    Dengan demikian, total dana IPO yang telah direalisasikan DMMX mencapai Rp584,4 miliar. Sisa dana sebesar Rp18,61 miliar masih disimpan di Bank CIMB Niaga Tbk dalam bentuk giro dengan tingkat suku bunga 4,5 persen.

    Ekspansi Lewat Podcast Deddy Corbuzier

    Emiten teknologi dan konten, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), menargetkan pertumbuhan double digit pada 2024 dengan berbagai strategi ekspansi yang telah disiapkan.

    Direktur Utama DMMX, Budiasto Kusuma, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah fokus pada pemulihan bisnis seiring tren digitalisasi di pasar ritel yang semakin meningkat.

    “Ini bukan hanya momentum pemulihan, tetapi juga saatnya untuk tumbuh dan ekspansi. Kami optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan double digit seperti tahun lalu,” kata Budiasto dalam keterbukaan informasi.

    DMMX memiliki dua fokus utama, yaitu memaksimalkan kontrak channel dengan retailer besar dan memperluas segmen bisnis baru, terutama di level pemula. Perusahaan ini menggunakan layanan Infrastructure as a Service (IaaS) untuk mendigitalkan toko-toko dan outlet UMKM.

    “Kami juga melengkapi dengan beragam produk baru untuk mendukung dua channel tersebut, baik yang sudah memiliki kontrak maupun segmen baru,” tambahnya.

    Selama 2023, DMMX mencatat pendapatan senilai Rp1,94 triliun. Segmentasi trade marketing mendominasi dengan kontribusi Rp1,68 triliun, disusul penjualan perangkat keras Rp119,03 miliar, IaaS mencapai Rp79,91 miliar, dan grosir digital Rp43,45 miliar.

    Bisnis konten dan hiburan menyumbang Rp6,49 miliar, jasa pengelolaan Rp24,07 miliar, dan platform bursa iklan Rp1,5 miliar.

    Tingkat Porsi Kepemilikan Saham

    Komisaris PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX), Hartono Franscesco, meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya pada 26 Oktober 2023. Ia membeli 10 juta lembar saham DMMX dengan total nilai transaksi mencapai Rp3,87 miliar.

    Direktur Utama DMMX, Budiasto Kusuma, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa Hartono Franscesco melakukan pembelian saham tersebut dengan harga rata-rata Rp387 per lembar saham, sehingga total transaksi mencapai Rp3,87 miliar.

    Sebelumnya, pada periode 18 hingga 26 April 2023, Hartono Franscesco juga telah membeli 30.664.400 lembar saham DMMX dengan harga rata-rata Rp678,89 per saham.

    "Tujuan dari pembelian saham ini adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung," ujar Budiasto.

    Dengan pembelian terbaru ini, kepemilikan saham Hartono Franscesco di DMMX meningkat dari 182,75 juta lembar saham atau setara 2,38 persen, menjadi 192,75 juta lembar saham atau setara 2,51 persen.

    Solusi Ritel Pintar Berbasis AI

    Mengawali 2024, DMMX Grup langsung bergerak cepat dalam melakukan ekspansi bisnis. Salah satu langkah strategis adalah implementasi solusi ritel pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) di Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara melalui ZKDigimax Pte. Ltd, perusahaan patungan antara ZKTeco Co., Ltd. (ZKTeco) dan PT Digital Mediatama Maxima.

    Supardi Tan, Chief Executive Officer ZKDigimax, mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil menjalin kesepakatan dan melakukan pemasangan di berbagai ritel. Solusi ini meliputi layar digital berbasis AI di hotel, supermarket, hingga bandara di berbagai negara.

    "Di antaranya adalah hotel Marriott Dubai dan implementasi Electronic Shelf Label (ESL) pertama kalinya di hotel NH Collection Dubai The Palm untuk area Timur Tengah, layar digital berbasis AI di Tambo Peru Supermarket, dan Sanna Clinic Peru di Amerika Selatan," ujar Supardi dalam keterangan resminya, 5 Januari 2024.

    Selain itu, pemasangan layar digital berbasis AI juga dilakukan di Vkook Vietnam Supermarket dan Shilla Duty Free Changi Airport di Asia Tenggara.

    Supardi menjelaskan lebih lanjut bahwa implementasi solusi ritel pintar berbasis AI ini diharapkan dapat memudahkan retailer untuk mengelola konten pada layar promosi secara terpusat melalui infrastruktur Cloud.

    "Konten bisa dikirimkan secara cepat, dinamis, dan sesuai target audiens menggunakan teknologi berbasis AI. Ini merupakan kelanjutan dari upaya kami dalam membangun infrastruktur kecerdasan buatan (AI) untuk memberdayakan ekosistem ritel pintar di pasar global," tambah Supardi.

    Langkah ini merupakan bagian dari ekspansi global perusahaan. Saat ini, perusahaan berfokus pada 15 negara, termasuk Chile, Peru, Dubai, Malaysia, Indonesia, Panama, Kolombia, Kazakhstan, Spanyol, Thailand, Vietnam, Kenya, Singapura, Mesir, Angola, Afrika Selatan, dan Meksiko.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.