Logo
>

Dolar AS Menguat, Pasar Menanti Rilis Sejumlah Data

Ditulis oleh Yunila Wati
Dolar AS Menguat, Pasar Menanti Rilis Sejumlah Data

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dolar AS menguat pada Rabu, 28 Agustus 2024 waktu setempat karena adanya pembelian akhir bulan dan faktor teknis setelah sebelumnya jatuh ke level terendah dalam lebih dari setahun. Para trader menunggu data yang akan mempengaruhi keputusan Federal Reserve mengenai pelonggaran kebijakan moneter di masa depan.

    Pasar valuta asing mengalami volatilitas tajam bulan ini akibat kekhawatiran tentang potensi resesi di AS dan sinyal hawkish dari Bank of Japan, yang mempengaruhi dolar dan membuat mata uang utama lainnya menguat. Demikian laporan dari Reuters di New York pada Rabu, 28 Agustus 2024 atau Kamis, 29 Agustus 2024 pagi WIB.

    Para trader juga menunggu laporan keuangan dari Nvidia, perusahaan chip kecerdasan buatan (AI) yang telah menarik perhatian besar di Wall Street dan sekitarnya dalam beberapa tahun terakhir. Dolar juga sensitif terhadap pergerakan pasar saham tahun ini.

    "Dengan sejumlah risiko yang mengancam, termasuk laporan keuangan Nvidia malam ini dan laporan penggajian non-pertanian yang penting pada Jumat depan, para trader mengurangi eksposur mereka dan membeli dolar AS dibandingkan mata uang lainnya," kata Karl Schamotta, Chief Market Strategist Corpay di Toronto.

    Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,5 persenmenjadi 101,11. Ini adalah kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Juni. Namun, secara keseluruhan Agustus, dolar AS turun 2,8 persen, penurunan bulanan terbesar sejak November 2023. Dolar mencapai level terendah dalam 13 bulan di 100,51 pada sesi sebelumnya, akibat penyesuaian ekspektasi terhadap pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.

    "Kenaikan dolar hari ini dapat dimaklumi mengingat penurunan tajam bulan ini. Kita telah melihat depresiasi dolar yang signifikan, turun 5 persen pada paruh kedua 2024," kata Boris Kovacevic, analis Convera di Wina, Austria.

    "Melihat tren ini, saya akan mengaitkan pembelian dolar hari ini dengan arus akhir bulan yang biasa, terutama mengingat penurunan dolar bulan ini."

    Investor juga memperkirakan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga bulan depan setelah sikap dovish Chairman Jerome Powell pekan lalu. Perdebatan kini berpusat pada apakah pemangkasan akan sebesar 50 basis poin atau 25 basis poin.

    Perhitungan saat ini menunjukkan peluang untuk pemangkasan yang lebih besar sekitar 37 persen, tidak berubah dari Selasa, 27 Agustus 2024 malam, menurut kalkulasi LSEG. Pasar juga memperkirakan pelonggaran sekitar 105 basis poin hingga akhir tahun.

    Menantikan Data

    Pasar masih menantikan data yang akan dirilis minggu ini, termasuk perkiraan awal untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika pada kuartal kedua dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang merupakan ukuran inflasi favorit Federal Reserve. Jika angka-angka ini lebih rendah dari yang diperkirakan, dolar mungkin akan melemah.

    "Namun, mengingat pasar telah lama memperkirakan penurunan suku bunga mulai September, penurunan dolar bisa saja melambat. Dukungan bagi dolar mungkin akan terbentuk di sekitar level 100,18/30 dalam Indeks DXY," kata Matt Simpson, analis dari City Index.

    "Secara umum, valuasi di berbagai aset tampak tinggi. Jika investor mulai ragu dalam beberapa pekan ke depan, kekuatan dolar secara global mungkin akan kembali berfungsi," tambah Schamotta.

    Terhadap yen, dolar naik 0,5 persen menjadi 144,685 yen, menjauh dari level terendah dalam tiga minggu yang tercatat pada Senin, 26 Agustus 2024.

    Euro turun 0,6 persen menjadi USD1,1116, tetapi masih berada di dekat puncak 13 bulan yang terlihat awal pekan ini. Investor menunggu data inflasi zona euro untuk Agustus yang akan dirilis akhir minggu ini, yang dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter Bank Sentral Eropa.

    Poundsterling turun 0,6 persen menjadi USD1,3186, setelah mencapai level tertinggi sejak Maret 2022 pada Selasa, 27 Agustus 2024. Penurunan ini terjadi karena para trader berspekulasi bahwa Bank of England mungkin akan lebih lambat dalam melonggarkan kebijakan moneter dibandingkan dengan Federal Reserve.

    Dolar Australia mencapai level tertinggi hampir delapan bulan terhadap dolar AS setelah data menunjukkan inflasi domestik melambat ke posisi terendah empat bulan pada bulan Juli, meskipun upaya umum untuk meredam kenaikan harga masih belum memuaskan. Dolar Australia terakhir turun 0,2 persen menjadi USD0,6780.

    Rupiah Ikut Menguat

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada hari ini, Rabu, 28 Agustus 2024. Per dolar AS bernilai Rp15.400-an.

    Mengutip data RTI, dolar AS pagi ini tercatat turun 1 poin atau bertambah 0,01 persen ke level Rp15.489. Dolar AS berada di level tertingginya pada Rp15.514 dan terendahnya Rp15.470.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79