KABARBURSA.COM - Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) mengumumkan kemajuan dalam implementasi pengalihan saham hasil Buy Back.
Hermawan Tarjono, Direktur DSSA menjelaskan bahwa DSSA telah mengalihkan saham treasuri sebanyak 154.105.327 lembar saham pada periode 1 Januari 2024 hingga 30 Juni 2024 dengan harga rata-rata Rp48.000 per saham. Seperti dalam keterangan tertulisnya hari Selasa 2 Juli 2024.
Dia menambahkan bahwa hingga tanggal 30 Juni 2024, belum ada saham treasuri yang berhasil dialihkan, sehingga jumlah saham treasuri yang masih dimiliki DSSA tetap sebanyak 154.105.327 lembar saham.
Suspend Perdagangan Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengambil langkah tegas dengan suspend perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Saham termahal di BEI ini harus mengalami suspensi pada perdagangan hari ini, Kamis 20 Juni 2024.
Pengumuman suspensi saham DSSA disampaikan oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono, bersama Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A, dalam sebuah keterangan yang dirilis pada Rabu 19 Juni 2024 kemarin.
Alasannya jelas, terdapat peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DSSA.
Langkah cooling down yang dilakukan BEI ini bertujuan melindungi investor. Maka dari itu, BEI menghentikan sementara perdagangan saham DSSA di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Tujuan utama tindakan ini adalah memberikan waktu yang cukup bagi para pelaku pasar untuk mempertimbangkan dengan matang setiap keputusan investasi mereka berdasarkan informasi yang tersedia, demikian ungkap pengumuman BEI.
Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin 19 Juni 2024, DSSA ditutup di level harga Rp 240.000 per saham, setelah naik 29.950 poin atau melonjak 14,26 persen. Sepanjang tahun ini, harga saham DSSA telah mengakumulasi penguatan sebesar 200 persen.
Lonjakan harga saham ini juga mendorong posisi kapitalisasi pasar (market cap) DSSA. Emiten dari konglomerasi bisnis Sinar Mas ini memiliki market cap senilai Rp 184,93 triliun. Posisi tersebut menempatkan DSSA sebagai saham dengan market cap terbesar peringkat sembilan di BEI.
DSSA juga berada di peringkat ketiga sebagai saham pemimpin penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini. Menyadari harga saham yang sudah tinggi dan sulit dijangkau investor, manajemen DSSA pun memutuskan untuk melakukan aksi korporasi dengan memecah nilai nominal saham atau stock split.
DSSA berencana melakukan stock split dengan rasio 1:10. DSSA akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk aksi korporasi ini pada 25 Juni 2024.
Tahun 2024 menjadi saksi atas performa gemilang PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Saham perusahaan ini tidak hanya mencuri perhatian, tetapi juga memimpin dengan lonjakan harga yang signifikan. Hingga pertengahan tahun, harga saham DSSA telah melonjak 200 persen, sebuah prestasi yang mengesankan dalam industri ini.
Kinerja finansial DSSA juga menunjukkan tren positif. Pendapatan perusahaan meningkat tajam, didorong oleh berbagai inisiatif strategis dan ekspansi bisnis yang tepat sasaran. Kontribusi dari berbagai anak perusahaan dalam sektor energi, infrastruktur, dan teknologi memberikan dampak signifikan terhadap keseluruhan kinerja perusahaan.
DSSA, bagian dari konglomerasi Sinar Mas, mencatatkan laba bersih yang meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh efisiensi operasional yang terus diperbaiki serta diversifikasi portofolio bisnis yang makin solid. Selain itu, DSSA berhasil memperluas pangsa pasar baik di dalam maupun luar negeri, memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri energi dan infrastruktur.
Kapitalisasi pasar DSSA mencapai Rp 184,93 triliun, menjadikannya salah satu emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia. Posisi ini bukan hanya mencerminkan kekuatan finansial perusahaan, tetapi juga kepercayaan investor yang terus meningkat.
Sebagai respon terhadap harga saham yang tinggi dan untuk memperluas partisipasi investor, manajemen DSSA merencanakan aksi korporasi berupa stock split dengan rasio 1:10. Langkah ini diharapkan akan membuat saham DSSA lebih terjangkau bagi investor ritel dan meningkatkan likuiditas saham di pasar.
Rencana stock split ini akan diajukan untuk persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Juni 2024. Aksi korporasi ini mencerminkan komitmen DSSA untuk terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan menjaga momentum pertumbuhan perusahaan.
Dengan berbagai pencapaian dan strategi yang dijalankan, DSSA berada pada jalur yang tepat untuk mempertahankan kinerja positifnya sepanjang tahun 2024. Para analis pasar memandang optimis terhadap prospek perusahaan ini, yang terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika pasar. Kinerja DSSA pada 2024 tidak hanya menjadi cerminan keberhasilan strategi bisnis, tetapi juga bukti nyata dari visi jangka panjang perusahaan yang berkelanjutan.
Penawaran Umum Berkelanjutan
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan segera meluncurkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I dengan total senilai Rp4,2 triliun dan Rp2,8 triliun secara berturut-turut.
Pada tahap awal, Wakil Presiden Direktur DSSA, Lokita Prasetya, mengungkapkan bahwa obligasi yang ditawarkan terdiri atas Obligasi Berkelanjutan I DSSA Tahap I Tahun 2024 senilai Rp350 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I DSSA Tahap I Tahun 2024 senilai Rp150 miliar.
Lokita menjelaskan bahwa penawaran ini merupakan salah satu opsi pembiayaan yang akan memperkuat posisi keuangan perusahaan, mendukung transformasi menuju bisnis hijau, dan pengembangan bisnis teknologi.
Penawaran tersebut terdiri atas tiga seri dengan bunga atau tingkat bagi hasil yang bervariasi dan jangka waktu yang berbeda. Pembayaran kupon dilakukan secara berkala setiap tiga bulan.
Dana hasil emisi akan dialokasikan sebagian besar untuk pengembangan bisnis penyediaan layanan internet dan multimedia entitas anak perusahaan, PT Eka Mas Republik, sementara sisanya untuk modal kerja dan keperluan perusahaan lainnya.
Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I perusahaan telah mendapatkan peringkat idAA (Double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Proses book building akan dimulai pada 19 Maret 2024 hingga 25 Maret 2024, dengan masa penawaran umum dari 2 April 2024 hingga 5 April 2024. Penjatahan dijadwalkan pada 16 April 2024, dan investor dapat melakukan pembayaran pada 17 April 2024.
Distribusi secara elektronik dan pengembalian dana pemesanan kepada pemegang akan dilakukan pada 18 April 2024, dengan rencana pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 April 2024.
Dalam pelaksanaan emisi, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.