KABARBURSA.COM - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 senilai Rp1,5 triliun dan Sukuk Mudharabah Tahap III Tahun 2024 sebesar Rp500 miliar.
Dalam prospektus singkat, Obligasi tersebut terbagi dalam tiga seri. Seri A, dengan nilai Rp215,62 miliar, menawarkan bunga tetap 6,875 persen per tahun dengan tenor 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Pembayaran dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100 persen dari jumlah pokok pada saat jatuh tempo.
Seri B, dengan pokok Rp596,45 miliar, menawarkan bunga tetap 8,250 persen per tahun dengan jangka waktu tiga tahun. Sama seperti Seri A, pembayaran dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.
Seri C, dengan pokok Rp687,92 miliar, menawarkan bunga tetap 8,875 persen per tahun dengan tenor lima tahun. Pembayaran juga dilakukan sepenuhnya pada akhir masa tenor.
DSSA juga meluncurkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 sebesar Rp500 miliar, terbagi menjadi tiga seri. Seri A, senilai Rp184,37 miliar, menawarkan Pendapatan Bagi Hasil setara 13,750 persen atau ekuivalen dengan 6,875 persen per tahun.
Seri B dengan nilai Rp195,9 miliar dan Seri C sebesar Rp119,72 miliar masing-masing menawarkan Pendapatan Bagi Hasil setara 16,500 persen dan 17,750 persen, ekuivalen dengan 8,250 persen dan 8,875 persen per tahun. Pembayaran bagi hasil dilakukan setiap triwulan, dengan pembayaran pertama pada 4 Desember 2024.
Pembayaran bagi hasil terakhir untuk Seri A akan dilakukan pada 14 September 2025, Seri B pada 4 September 2027, dan Seri C pada 4 September 2029.
Aldiracita Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier, dan Trimegah Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi, sementara Bank KB Bukopin bertindak sebagai wali amanat. DSSA memperoleh peringkat idAA dari PEFINDO untuk Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini.
Masa penawaran umum dijadwalkan pada 28-30 Agustus 2024, dengan tanggal penjatahan pada 2 September 2024. Pengembalian uang pemesanan akan dilakukan pada 4 September 2024 bersamaan dengan distribusi elektronik Obligasi dan Sukuk. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 5 September 2024.
Catatkan Lonjakan Harga
Pada perdagangan 13 Agustus 2024, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), bagian dari Grup Sinar Mas, mencatatkan lonjakan harga yang signifikan. Pada pukul 13:53 WIB, saham DSSA diperdagangkan pada harga Rp42.900, melonjak 14,40 persen dan mencetak level tertinggi sepanjang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan memperhitungkan stock split.
Aktivitas Perdagangan:
Volume Saham: 1,28 juta saham diperdagangkan
Frekuensi Transaksi: 3.340 kali
Nilai Transaksi: Rp52,20 miliar
Stock Split: DSSA melakukan stock split pada 18 Juli 2024 dengan rasio 1:10, mengubah nilai nominal saham dari Rp250 per saham menjadi Rp25 per saham. Setelah stock split, saham DSSA yang sebelumnya diperdagangkan dengan nilai nominal lama pada harga Rp290.000 per saham pada 17 Juli 2024 disesuaikan menjadi Rp29.000. Dengan harga saat ini di Rp42.900, saham DSSA telah mengalami kenaikan sekitar 44,82 persen dari harga teoretis pasca stock split.
Lonjakan harga saham DSSA menunjukkan minat pasar yang tinggi dan aktivitas perdagangan yang kuat. Keberhasilan stock split tampaknya telah memberikan dampak positif pada harga saham, meningkatkan likuiditas dan daya tarik investasi pada saham DSSA.
Suspend Perdagangan Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah mengambil langkah tegas dengan suspend perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Saham termahal di BEI ini harus mengalami suspensi pada perdagangan hari ini, Kamis 20 Juni 2024.
Pengumuman suspensi saham DSSA disampaikan oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono, bersama Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A, dalam sebuah keterangan yang dirilis pada Rabu 19 Juni 2024 kemarin.
Alasannya jelas, terdapat peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DSSA.
Langkah cooling down yang dilakukan BEI ini bertujuan melindungi investor. Maka dari itu, BEI menghentikan sementara perdagangan saham DSSA di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Tujuan utama tindakan ini adalah memberikan waktu yang cukup bagi para pelaku pasar untuk mempertimbangkan dengan matang setiap keputusan investasi mereka berdasarkan informasi yang tersedia, demikian ungkap pengumuman BEI.
DSSA Akumulasi Penguatan
Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin 19 Juni 2024, DSSA ditutup di level harga Rp 240.000 per saham, setelah naik 29.950 poin atau melonjak 14,26 persen. Sepanjang tahun ini, harga saham DSSA telah mengakumulasi penguatan sebesar 200 persen.
Lonjakan harga saham ini juga mendorong posisi kapitalisasi pasar (market cap) DSSA. Emiten dari konglomerasi bisnis Sinar Mas ini memiliki market cap senilai Rp 184,93 triliun. Posisi tersebut menempatkan DSSA sebagai saham dengan market cap terbesar peringkat sembilan di BEI.
DSSA juga berada di peringkat ketiga sebagai saham pemimpin penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini. Menyadari harga saham yang sudah tinggi dan sulit dijangkau investor, manajemen DSSA pun memutuskan untuk melakukan aksi korporasi dengan memecah nilai nominal saham atau stock split.
DSSA berencana melakukan stock split dengan rasio 1:10. DSSA akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk aksi korporasi ini pada 25 Juni 2024.
Tahun 2024 menjadi saksi atas performa gemilang PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Saham perusahaan ini tidak hanya mencuri perhatian, tetapi juga memimpin dengan lonjakan harga yang signifikan. Hingga pertengahan tahun, harga saham DSSA telah melonjak 200 persen, sebuah prestasi yang mengesankan dalam industri ini.
Kinerja finansial DSSA juga menunjukkan tren positif. Pendapatan perusahaan meningkat tajam, didorong oleh berbagai inisiatif strategis dan ekspansi bisnis yang tepat sasaran. Kontribusi dari berbagai anak perusahaan dalam sektor energi, infrastruktur, dan teknologi memberikan dampak signifikan terhadap keseluruhan kinerja perusahaan.
DSSA, bagian dari konglomerasi Sinar Mas, mencatatkan laba bersih yang meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh efisiensi operasional yang terus diperbaiki serta diversifikasi portofolio bisnis yang makin solid. Selain itu, DSSA berhasil memperluas pangsa pasar baik di dalam maupun luar negeri, memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri energi dan infrastruktur.
Kapitalisasi pasar DSSA mencapai Rp 184,93 triliun, menjadikannya salah satu emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia. Posisi ini bukan hanya mencerminkan kekuatan finansial perusahaan, tetapi juga kepercayaan investor yang terus meningkat.
Aksi Korporasi Berupa Stock Split
Sebagai respon terhadap harga saham yang tinggi dan untuk memperluas partisipasi investor, manajemen DSSA merencanakan aksi korporasi berupa stock split dengan rasio 1:10. Langkah ini diharapkan akan membuat saham DSSA lebih terjangkau bagi investor ritel dan meningkatkan likuiditas saham di pasar.
Rencana stock split ini akan diajukan untuk persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Juni 2024. Aksi korporasi ini mencerminkan komitmen DSSA untuk terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan menjaga momentum pertumbuhan perusahaan.
Dengan berbagai pencapaian dan strategi yang dijalankan, DSSA berada pada jalur yang tepat untuk mempertahankan kinerja positifnya sepanjang tahun 2024. Para analis pasar memandang optimis terhadap prospek perusahaan ini, yang terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika pasar. Kinerja DSSA pada 2024 tidak hanya menjadi cerminan keberhasilan strategi bisnis, tetapi juga bukti nyata dari visi jangka panjang perusahaan yang berkelanjutan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.