KABARBURSA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap melakukan kunjungan pertamanya ke Korea Utara dalam 24 tahun, mempererat hubungan dengan pemimpinnya, Kim Jong Un. Kim telah membantu memperkuat militer Rusia dalam perang di Ukraina dengan memasok ribuan peluru artileri setiap hari. Sebagai imbalannya, Korea Utara kemungkinan menerima bantuan militer yang meningkatkan ancaman terhadap AS dan sekutunya di Asia Timur.
Rusia dan Korea Utara telah meningkatkan perdagangan komoditas dan senjata, memanfaatkan jalur kereta api dan pelabuhan terdekat untuk berdagang tanpa ancaman intersepsi. Putin ingin menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Kim, yang telah menyediakan senjata untuk perang di Ukraina, selain sedan mewah yang ia berikan kepada Kim awal tahun ini. Kim mengundang Putin ke Korea Utara saat mereka bertemu di Rusia pada bulan September.
Citra satelit menunjukkan peningkatan transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia. Korea Utara memiliki salah satu persediaan amunisi terbesar yang kompatibel dengan senjata yang digunakan Rusia di garis depan Ukraina. Perdagangan ini dilakukan hampir tanpa hambatan melalui jalur kereta api melintasi perbatasan mereka dan pelabuhan terdekat.
Rusia membutuhkan peluru artileri, roket artileri, rudal balistik jarak pendek, dan suku cadang untuk beberapa sistem senjata era Soviet yang digunakan di Ukraina, seperti tank T-54 dan T-62. Rusia sangat termotivasi mencari lebih banyak senjata dari Korea Utara karena Ukraina menerima kiriman senjata baru dari AS dan Eropa.
Korea Utara membutuhkan uang tunai, komoditas, dan teknologi untuk proyek kapal selam dan satelit mata-mata. Ekonomi Korea Utara diperkirakan bernilai sekitar USD24,5 miliar pada tahun 2022. Sejauh ini, Rusia telah menyediakan makanan, bahan mentah, dan suku cadang senjata kepada Korea Utara. Jika transfer senjata meningkat, Rusia kemungkinan akan mengirim lebih banyak teknologi militer, yang akan meningkatkan ancaman Pyongyang.
Kaitan Duet Rusia-Korut dengan Perang di Ukraina?
Kim telah mengunjungi pabrik-pabrik amunisi dan mengawasi uji coba senjata yang dapat dikirim ke Rusia. Ini termasuk peluncur roket ganda dan rudal balistik jarak pendek. Militer Ukraina diperkuat oleh bantuan AS, termasuk Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS). Senjata Korea Utara dapat mengimbangi peningkatan penggunaan ATACMS oleh Ukraina.
Dampak bagi AS
Transfer senjata Korea Utara ke Rusia meningkatkan kebutuhan Ukraina akan bantuan militer dari AS dan Eropa. Bantuan yang diterima Kim dari Rusia memudahkan dia mengabaikan permintaan AS untuk pembicaraan perlucutan senjata nuklir. Teknologi senjata yang diterima Korea Utara meningkatkan kemampuannya untuk menyerang Jepang, Korea Selatan, dan bahkan daratan utama AS.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, berbagai negara dan organisasi internasional telah menerapkan serangkaian sanksi untuk menekan Rusia. Sanksi-sanksi ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan ekonomi dan militer Rusia, memaksa mereka untuk menghentikan agresi di Ukraina. Meskipun berdampak signifikan, Rusia terus mencari cara untuk mengatasi hambatan ini melalui aliansi dengan negara-negara seperti Korea Utara dan China.
Sanksi-sanksi Internasional kepada Rusia:
- Sanksi Ekonomi: Pembatasan akses ke pasar keuangan global dan pembekuan aset bank-bank Rusia.
- Embargo Energi: Pelarangan impor minyak dan gas dari Rusia oleh beberapa negara Barat.
- Sanksi Perdagangan: Larangan ekspor teknologi canggih, termasuk semikonduktor dan perangkat lunak.
- Sanksi Individu: Pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi individu-individu penting, termasuk pejabat tinggi pemerintah dan oligarki Rusia.
- Sanksi Diplomatik: Pengusiran diplomat Rusia dan pembatasan hubungan diplomatik. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.