Logo
>

Efek Pidato Trump dalam Penguatan IHSG

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Efek Pidato Trump dalam Penguatan IHSG

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan yang signifikan pada perdagangan hari ini, didorong oleh kombinasi sentimen eksternal dan domestik yang positif di level menguat sebesar 38 poin atau naik 0,54 persen ke level 7,209 pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2025.

    Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa penguatan IHSG lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, khususnya pelemahan dolar AS atau Dollar Index (DXY), yang merespons pidato pelantikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada 20 Januari lalu.

    "Pasar bereaksi positif terhadap pidato Trump yang menyatakan belum akan ada kenaikan tarif perdagangan baru, khususnya untuk barang-barang impor dari Tiongkok. Pernyataan ini meredakan kekhawatiran pasar yang sebelumnya berekspektasi akan adanya kebijakan proteksionis ekstrem atau Trump Stand for Tantrum Effect," ujar Nafan kepada Kabarbursa.com pada Selasa, 21 Januari 2025.

    Nafan mengatakan, Trump juga menyampaikan komitmennya terhadap kebijakan energi nasional untuk meningkatkan kapasitas energi di Amerika Serikat guna mendukung industrialisasi. Hal ini adalah kebijakan pro-market yang disambut baik oleh pasar global, termasuk kawasan Asia yang mencatat penguatan pada pembukaan perdagangan hari ini.

    Dari sisi domestik, Nafan menyoroti penguatan nilai tukar rupiah sebagai salah satu katalis positif bagi pasar modal Indonesia. "Penguatan rupiah, yang didorong oleh sentimen global, memberikan kepercayaan lebih bagi investor, terutama di tengah kebijakan Bank Indonesia yang baru-baru ini menurunkan suku bunga acuan di luar ekspektasi pasar. Kebijakan ini menjadi stimulus tambahan bagi perekonomian dan pasar ekuitas," tutur dia.

    Dia menambahkan bahwa sentimen domestik lainnya, seperti persiapan Hari Raya Imlek, juga memberikan dampak positif terhadap aktivitas pasar. IHSG terus menciptakan peluang penguatan atau January Effect, didukung oleh aliran modal yang masih deras masuk ke pasar saham domestik.

    Meskipun data ekonomi domestik yang dirilis baru-baru ini tergolong minim, sentimen global dan kebijakan ekonomi yang mendukung memberikan dorongan signifikan bagi pasar. Kondisi itu membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan untuk melanjutkan tren penguatannya dalam beberapa hari ke depan.

    Dengan kombinasi sentimen global yang positif dan kebijakan ekonomi domestik yang mendukung, pelaku pasar diharapkan dapat terus memanfaatkan peluang ini untuk menjaga momentum penguatan Indeks Harga Saham Gabungan ke depan.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tanda-tanda rebound pada perdagangan Senin, 21 Januari 2025.

    Berdasarkan analisis teknikal, IHSG terlihat berusaha menguji level resistance pada garis Moving Average (MA) 50, dengan potensi untuk kembali menguat jika bertahan di atas garis MA20.

    Muhammad Wafi, Analis RHB Sekuritas Indonesia, dalam laporan teknikalnya juga menyebutkan bahwa selama IHSG tetap berada di atas level MA20, maka peluang rebound terbuka lebar.

    “IHSG dapat melanjutkan penguatan dan mencoba untuk breakout garis MA50 guna menguji resistance pada level MA200,” ujar Wafi, Selasa, 21 Januari 2025.

    Namun, apabila IHSG kembali turun dan breakdown MA20, diperkirakan akan menguji support di garis MA5 yang lebih rendah.

    Uji Level Resistance

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tanda-tanda rebound pada perdagangan Senin, 21 Januari 2025.

    Berdasarkan analisis teknikal, IHSG terlihat berusaha menguji level resistance pada garis Moving Average (MA) 50, dengan potensi untuk kembali menguat jika bertahan di atas garis MA20.

    Muhammad Wafi, Analis RHB Sekuritas Indonesia, dalam laporan teknikalnya menyebutkan bahwa selama IHSG tetap berada di atas level MA20, maka peluang rebound terbuka lebar.

    “IHSG dapat melanjutkan penguatan dan mencoba untuk breakout garis MA50 guna menguji resistance pada level MA200,” ujar Wafi, Selasa, 21 Januari 2025.

    Namun, apabila IHSG kembali turun dan breakdown MA20, diperkirakan akan menguji support di garis MA5 yang lebih rendah.

    Sebelumnya, IHSG pada perdagangan Senin, 20 Januari 2025, tercatat menguat 0,22 persen ke level 7.170. Berdasarkan analisis dari MNC Sekuritas, penguatan ini dianggap sebagai bagian awal dari gelombang [c] dari gelombang B, dengan target pengujian lebih lanjut pada level 7.222 hingga 7.323.

    Namun, jika IHSG terkoreksi dan menembus level support 6.931, MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG dapat melanjutkan penurunan menuju level 6.742 hingga 6.835.

    Secara keseluruhan, meskipun IHSG menunjukkan penguatan, penting bagi investor untuk terus memantau level support dan resistance utama untuk mengidentifikasi peluang dan potensi risiko yang mungkin terjadi di pasar saham.(*)

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".