Logo
>

Ekonomi Eropa Ambruk, ini Penyebabnya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Ekonomi Eropa Ambruk, ini Penyebabnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Uni Eropa (UE) tengah menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Komisi Eropa baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi untuk zona euro pada tahun 2024, merujuk pada kondisi yang tidak menggembirakan.

    Meskipun diperkirakan inflasi akan turun sebesar 2,7 persen, prospek pertumbuhan tetap rendah. Diproyeksikan bahwa kawasan dengan mata uang tunggal ini hanya akan tumbuh sebesar 0,8 persen.

    Tingginya ketegangan geopolitik menjadi salah satu penyebab utama dari situasi ini, menambah ketidakpastian yang mencekam bagi perekonomian. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebagai respons terhadap perlambatan ekonomi dan pertumbuhan harga konsumen yang melambat. Ini terjadi meskipun saat ini ECB mempertahankan suku bunga pada tingkat stabil.

    "Meskipun berhasil menghindari resesi teknis pada paruh kedua tahun lalu, prospek ekonomi UE di kuartal pertama tahun 2024 tetap lemah," ujar komisaris ekonomi UE, Paolo Gentiloni, kepada wartawan di Brussels.

    Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, kinerja ekonomi Eropa terlihat jauh lebih buruk. Misalnya, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) meningkat menjadi 2,5 persen pada tahun sebelumnya, sementara Eropa terus mengalami tantangan.

    Sektor konsumen AS memperoleh keuntungan dari stimulus pandemi yang lebih besar daripada yang ada di Eropa. Selain itu, dampak perang di Ukraina terhadap harga energi juga semakin memperparah kondisi UE.

    Jerman, sebagai ekonomi terbesar di kawasan tersebut, juga terpukul. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan hanya sebesar 0,3 persen pada tahun 2024, menurun dari proyeksi sebelumnya. Konsumsi swasta terganggu oleh penurunan daya beli, sementara sektor konstruksi dan energi mengalami hambatan akibat kenaikan biaya dan kekurangan tenaga kerja.

    Meskipun demikian, ada harapan bahwa ekonomi akan pulih. Meski pertumbuhan diproyeksikan hanya sebesar 1,2 persen tahun 2025, adanya peningkatan ini menunjukkan potensi perbaikan. Perancis, sebagai ekonomi terbesar kedua di UE, juga diproyeksikan mengalami pertumbuhan yang lebih baik meskipun perkiraan tersebut juga dipangkas.

    Dengan berbagai faktor yang mungkin mendukung pertumbuhan, termasuk pasar tenaga kerja yang kuat dan pelonggaran kondisi kredit secara bertahap, diharapkan bahwa UE akan melihat pemulihan ekonomi yang lebih kokoh dalam beberapa tahun ke depan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi