KABARBURSA.COM - PT Elnusa Tbk optimistis dapat menutup tahun 2024 dengan kinerja yang positif, didorong oleh konsistensi operasional yang terjaga di hampir seluruh lini bisnis. Keberhasilan ini mencakup sektor jasa hulu migas, distribusi dan logistik energi, hingga jasa penunjang, yang terus berkembang dengan baik.
Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2008, Elnusa berhasil mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarahnya pada 2024, mencapai Rp503 miliar. Pencapaian gemilang ini berlanjut hingga kuartal III 2024, dengan laba bersih yang tercatat sebesar Rp551 miliar, mencatatkan kenaikan 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp407 miliar.
Selama tahun ini, Elnusa telah menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi dinamika industri energi, melalui serangkaian inovasi dan penguatan kerja sama strategis dengan mitra-mitranya. Kontribusi besar dari seluruh anak perusahaan Elnusa juga memperkuat pencapaian ini, dengan setiap lini bisnis memainkan peran vital dalam kemajuan perusahaan.
Jayanty Oktavia Maulina, Manager Corporate Communication Elnusa, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian sepanjang tahun ini. "Kami bersyukur atas pencapaian yang diraih, termasuk efisiensi operasi dan pengelolaan aset strategis yang optimal. Dengan dukungan penuh dari seluruh Perwira, kami yakin dapat mengakhiri tahun 2024 dengan kinerja yang positif," ungkap Jayanty.
Keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan prinsip Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang ketat, serta komitmen terhadap pengembangan inovasi dan teknologi yang adaptif di seluruh lini bisnis. Selain itu, fokus pada keberlanjutan melalui inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG) turut menjadi pendorong utama.
Menatap tahun 2025, Elnusa telah menyiapkan berbagai strategi bisnis untuk menjaga momentum pertumbuhan yang tercatat di tahun sebelumnya. Salah satunya adalah memperluas kemitraan strategis guna memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Elnusa juga terus memperkuat ekspansi dengan mengembangkan layanan unggulan dalam pengelolaan unit bisnis, terutama di sektor distribusi & logistik energi serta jasa hulu migas. Perusahaan juga aktif menjajaki peluang investasi yang tepat guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa keberlanjutan pertumbuhan Elnusa bergantung pada dua hal utama: efisiensi operasional dan inovasi berkelanjutan, serta kolaborasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan. Upaya ini didorong oleh perbaikan yang dilakukan manajemen Elnusa dan anak perusahaan, yang saling bersinergi untuk memperkuat posisi kami sebagai mitra terpercaya di sektor jasa energi," tutup Jayanty.
Operasi Hulu Minyak Dan Gas Bumi
PT Elnusa Tbk (ELSA) resmi menghadirkan teknologi CO Log atau Carbon-Oxygen Logging untuk mendukung kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
Untuk diketahui, CO Log adalah alat yang sering digunakan dalam industri hulu migas untuk memantau reservoir serta mengidentifikasi kandungan minyak yang masih tersisa serta potensial untuk diproduksikan kembali.
Dalam kerjanya, CO Log akan mengukur kadar karbon dan oksigen yang terdapat di dalam formasi. Andai nanti ditemukan kadar karbon, maka ada kandungan hidrokarbon. Sedangkan kalau ditemukan oksigen maka yang terkandung adalah air.
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja, mengatakan pemanfaatan CO Log terbilang efektif untuk menilai sisa kandungan minyak di dalam suatu sumur. Berdasarkan perhitungan tersebut, perusahaan migas kemudian bisa menentukan metode apa yang tepat dilakukan untuk sumur tersebut secara ekonomis, apakah sumur tersebut harus ditutup atau masih dapat diproduksikan kembali.
Saat ini, penggunaan CO Log menjadi relevan dikarenakan adanya ribuan sumur tua dan idle di Indonesia. Terlebih, perusahaan migas seperti Pertamina grup juga tengah menggencarkan kegiatan reaktivasi sumur tua/idle well.
“Alat CO Log ini sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan hidrokarbon di dalam formasi untuk daerah-daerah yang mature, terutama sumur tua atau sumur idle yang ingin diketahui apakah masih ada sisa minyak atau hidrokarbon di dalamnya,” jelas Bachtiar dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dikutip, Senin, 16 September 2024.
Bachtiar melanjutkan, pembelian alat ini disasar perusahaan untuk pasar yang terbuka lebar dari banyaknya sumur tua. Dia bilang, upaya ini menjadi langkah nyata dukungan Elnusa dalam meningkatkan produksi migas nasional.
Adapun Elnusa sendiri telah lama bergelut dengan teknologi CO Log generasi lama sejak 2005 dengan menggandeng sub kontraktor CO Log dari salah satu perusahaan internasional.
Dengan upaya yang dilakukan, perusahaan dengan kode saham ELSA ini siap bersaing untuk meramaikan pasar jasa CO Log.
“Untuk perusahaan dalam negeri, saat ini baru Elnusa yang terjun ke CO Log service ini.Hal ini akan menjadi competitive advantage bagi Elnusa untuk mendapatkan pekerjaan terkait CO Log di Indonesia,” ucap Bachtiar.
Elnusa akan melakukan survei dengan alat CO Log pada sumur-sumur minyak tua Pertamina yang ada di Jambi, Prabumulih, Cirebon, Jawa Timur, sampai Kalimantan.
Bachtiar menyampaikan andai pasar mempunyai respon yang apik, perusahaan bakal mengkaji untuk penambahan 2-4 unit CO Log lagi pada 2025 mendatang.(*)