KABARBURSA.COM-Harga emas menurun dengan sedikit setelah mencapai puncaknya dalam satu bulan terakhir pada sesi sebelumnya. Kemarin, harga emas mencapai level tertinggi sejak 2 Februari 2024.
Pada Jumat (1/3) pukul 6.27 WIB, harga emas spot mengalami penurunan tipis sebesar 0,03persen menjadi US$ 2.043,71 per ons troi. Dalam rentang satu minggu, harga emas spot menguat sebesar 0,41persen.
Sementara itu, harga emas kontrak April 2024 di Bursa Komoditas melemah 0,15persen menjadi US$ 2.051,70 per ons troi. Dalam periode yang sama, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) naik 0,11persen.
Emas mencatat level tertinggi dalam sebulan pada hari Kamis, didorong oleh pelemahan dolar AS. Pelemahan ini terjadi setelah data inflasi AS sesuai dengan perkiraan. Perhatian pasar beralih kepada komentar lebih lanjut dari pejabat Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga.
"Emas hanya memerlukan alasan untuk dibeli, dan alasan itu ditemukan melalui data yang sesuai dengan konsensus setelah pembacaan inflasi yang kuat baru-baru ini," ujar Analis logam independen Tai Wong dikutip dari Reuters Jumat 1 Maret 2024.
Wong menambahkan bahwa emas mungkin menghadapi resistensi teknis di sekitar US$ 2.065 per ons troi. "Data menunjukkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3persen pada bulan Januari, sementara indeks harga inti PCE naik 0,4persen. Data yang dirilis kemarin menekan dolar AS, membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang lainnya.," ungkapnya.
"Walaupun inflasi pilihan The Fed sebesar 0,4persen untuk bulan ini tidak akan membawa penurunan suku bunga lebih dekat dari bulan Juni," tambah Wong.
Meskipun emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi untuk mengendalikan kenaikan harga dapat menghambat investasi dalam emas batangan karena tidak menawarkan bunga. "Saat ini, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga Fed sebesar 62persen pada bulan Juni, menurut CME FedWatch Tool," kata Wong.
Pada awal pekan ini, para pejabat Fed mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga, meskipun pemangkasan tersebut mungkin akan dilakukan lebih lanjut dalam tahun ini. "Ketegangan yang stabil dalam pernyataan The Fed menunjukkan bahwa tidak ada terburu-buru dalam menurunkan suku bunga dan bahwa berita tersebut telah diantisipasi di pasar," kata Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures David Meger
Meger menambahkan bahwa jika ada potensi perubahan yang mendorong gagasan menurunkan suku bunga lebih cepat, hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi harga emas.