KABARBURSA.COM - Meskipun beberapa bank, seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), terdepak dari indeks IDX High Dividend 20, namun mereka tetap menegaskan rencananya untuk membagikan dividen yang sama seperti beberapa tahun terakhir.
Meskipun keluar dari indeks tersebut, beberapa bank ini memiliki Dividen Payout Ratio (DPR) yang konsisten dan tidak banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur BJBR, Yuddy Renaldi, menyatakan bahwa BJBR secara historis telah memberikan dividen yang atraktif, dan meskipun keluar dari indeks, bank ini akan tetap membagikan dividen dalam jumlah yang besar, dengan besaran akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Yuddy menekankan konsistensi BJBR dalam mencatatkan hasil positif, bahkan di masa pandemi.
Presiden Direktur BNGA, Lani Darmawan, juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, BNGA telah membayar dividen dengan besaran yang konsisten dan tidak mengalami penurunan.
Lani menekankan bahwa BNGA belum pernah absen membagikan dividen dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun belum dapat memastikan dividen untuk kinerja 2023, Lani menyatakan untuk menunggu pengumuman resmi.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, menyatakan bahwa sejumlah bank tersebut seharusnya tetap layak dipertahankan dalam kategori IDX High Dividend 20 berdasarkan perbandingan dividen yield mereka yang tinggi, berkisar antara 6 persen-8 persen.
Pandhu mengindikasikan bahwa alasan BEI untuk mengeluarkan bank-bank tersebut dari indeks mungkin bukan karena yield, melainkan pertimbangan lain yang tidak dijelaskan secara rinci.