KABARBURSA.COM - Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau emiten bakal membagikan dividen tunai tahun buku 2023. Dua emiten PT Carsurin Tbk (CRSN) dan PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) masuk masa cum date pada hari ini, Selasa, 9 Juli 2024.
PT Carsurin Tbk (CRSN) akan membagikan Dividen Tunai untuk periode tahun buku 2023 yaitu sebesar Rp6.796.200.000 atau Rp2,35 per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada tanggal 28 Juni 2024.
Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilakukan pada tanggal 8 Juli dan 9 Juli 2024 sementara itu Cum dan Ex Dividen di Pasar Tunai pada 10 Juli dan 11 Juli 2024. Selanjutnya dividen akan diberikan ke pemegang saham pada 1 Agustus 2024. Cum date sendiri adalah hari terakhir investor membeli saham emiten untuk mendapatkan hak.
Sementara itu PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2023 dengan total sebesar Rp2.870.265.953 atau Rp0,76 per saham.
Jadwal dividen MHKI adalah Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilakukan pada tanggal 8 Juli dan 9 Juli 2024. Cum dan Ex Dividen di Pasar Tunai pada 10 Juli dan 11 Juli 2024. Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 10 Juli 2024. Pembayaran dividen tunai pada tanggal 9 Agustus 2024.
Kinerja Emiten CRSN
Emiten di sektor inspeksi, pengujian, dan sertifikasi alias CRSN tersebut optimistis laba bersih pada 2024 akan mencapai Rp39,08 miliar, meningkat 44 persen dibandingkan dengan Rp27 miliar pada 2023 sejalan cerahnya sektor testing, inspection, and certification (TIC) di Indonesia.
Hal ini didorong dengan pendapatan 2024 yang diperkirakan mencapai Rp468 miliar, meningkat 5 persen dibandingkan Rp443 miliar pada 2023. "Prospek bisnis sektor TIC akan stabil dan cerah tahun ini," ujar Direktur Utama PT Carsurin Tbk Sheila Tiwan.
Dia menyatakan cerahnya prospek industri TIC di Indonesia didorong kebutuhan industri akan komitmen terhadap lingkungan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi. Selain itu, naiknya permintaan layanan berkualitas tinggi dan berteknologi maju, serta meningkatnya kesadaran konsumen tentang kualitas produk dan keamanan, yang didorong pertumbuhan perdagangan global.
Dia menjelaskan perusahaan sedang mengembangkan sejumlah peluang di sektor ekonomi hijau, seperti perdagangan karbon, pengujian lingkungan, dan sertifikasi gas rumah kaca. Selain itu, perusahaan juga melihat peluang pengujian baterai kendaraan listrik, rantai pasok bijih nikel, serta sektor listrik hilir. “Kami juga membidik peluang bisnis infrastruktur maritim, transportasi laut, dan barang berbahaya,” kata dia.
Pada 2023, CRSN berhasil meraih pendapatan Rp444,4 miliar, meningkat 22,31 persen dari Rp363,4 miliar pada 2022. Pendapatan didukung lini usaha utama perusahaan, yaitu jasa inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi, dan penjualan produk.
Sementara itu, laba kotor 2023 sebesar Rp229,6 miliar, meningkat 25,17 persen dari Rp183,4 miliar pada 2022. Laba operasi 2023 mencapai Rp54,39 miliar, meningkat 11,67 persen dari Rp48,71 miliar pada 2022.
Aset perusahaan pada 2023 mencapai Rp306,05 miliar, meningkat 79,9 persen dari Rp170,1 miliar pada 2022.
Berdiri pada 1968, Carsurin menjadi salah satu pionir di industri TIC di Indonesia dan merupakan perusahaan swasta pertama di sektor ini yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023.
Didukung 17 laboratorium di seluruh Indonesia, CRSN melakukan revitalisasi sejumlah laboratoriumnya, termasuk di Samarinda, Kendari, Cikarang, Palembang, dan Pontianak. Selain itu, fasilitas operasi yang sedang dikembangkan di Bogor, Jakarta, dan Kolaka.
Kinerja Emiten MHKI
Prospektus saham IPO MHKI menunjukan bahwa dalam kinerja 3 tahun, MHKI berhasil mencatatkan kinerja yang terus bertumbuh positif, terutama pada periode secara tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dengan raihan Pendapatan mencapai Rp132,19 miliar, melonjak kenaikan 36 persen yoy dibandingkan dengan kinerja pada periode 31 Desember 2021 yang mencatatkan Pendapatan hanya Rp97,04 miliar.
Alhasil berbuah manis pada Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan MHKI menjadi senilai Rp29,57 miliar, mencatatkan kenaikan 222 persen yoy dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun 2021 yang mencatatkan Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan hanya Rp9,15 miliar.
Peningkatan ini terutama didukung penuh oleh hasil impresif meningkatnya volume permintaan penjualan oleh customer baru.
Dengan Rasio Profitabilitas mengalami kenaikan secara positif hampir secara keseluruhan di 31 Desember 2022, MHKI berhasil mencatatkan kinerja Laba Bersih terhadap Pendapatan atau Net Profit Margin (NPM) mencapai 22,56 persen, angka ini jauh melesat dibandingkan tahun 2021 yang tercatat 9,39 persen.
Selanjutnya, pada Return on Asset (RoA) berhasil mencapai 17,53 persen, dan Return on Equity (RoE) mencatatkan kinerja 19,64 persen, hal ini mengindikasikan bahwa MHKI berhasil memaksimalkan aset dan modal yang dimiliki untuk memperoleh laba. (*)