KABARBURSA.COM-Harga emas mencatat rekor tertinggi atau all time high (ATH) Senin 11 Maret Lalu. Menurut data dari Bloomberg, harga emas terus menguat hingga mencapai rekor tertinggi baru di level US$ 2.188 per ons troi.
Namun, pada Kamis 14 Maret 2024, harga emas mengalami koreksi sebanyak 0,39persen menjadi US$ 2.165 per ons troi hingga pukul 19.20 WIB.
Harga emas batangan bersertifikat Antam dari Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik pada Kamis 14 Maret 2024. Berdasarkan situs resmi Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam kini mencapai Rp 1.203.000, meningkat Rp 3.000 dari harga pada Rabu 13 Maret 2024 yang sebesar Rp 1.200.000 per gram.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, menegaskan bahwa emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTAM, terbukti pada capaian kinerja periode Januari – September 2023 di mana emas menyumbang 62persen terhadap total penjualan perusahaan. Berdasarkan hal ini, perusahaan percaya bahwa emas akan menjadi komoditas yang memberikan kontribusi signifikan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan pada tahun 2024.
Direktur & Chief Investor Relations Officer Bumi Resources Minerals (BRMS), Herwin W. Hidayat, mengatakan bahwa kenaikan harga emas akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. "Produksi emas BRMS terus meningkat sejak tahun 2020, dan pada tahun 2024, BRMS menargetkan harga emas bisa mencapai di atas 35.000 ons troi," ucapnya Jumat 15 Maret 2024.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, melihat bahwa kenaikan harga emas disebabkan oleh pelemahan dolar indeks dan imbal hasil treasury yang menurun, didukung oleh ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga di semester II-2024. Selain itu, ketidakpastian pemilu AS dan peningkatan tensi geopolitik global juga turut mendorong penguatan harga emas.
Dampak positif kenaikan harga emas juga terlihat pada kinerja saham-saham emiten produsen emas dalam negeri seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Para ahli merekomendasikan strategi investasi berdasarkan potensi kinerja perusahaan, dengan beberapa rekomendasi beli (buy), tahan (hold), dan tambahkan (add) pada saham-saham terkait.