Agus menerangkan, masing-masing tahap menawarkan harga pelaksanaan yang berbeda, yaitu Rp863 per lembar untuk Tahap I dan Rp363 per lembar untuk Tahap II. "Harga pelaksanaan yang lebih rendah pada Tahap II memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan saham dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga dapat mendorong partisipasi yang lebih luas," tuturnya.
Jumlah hak opsi yang tersedia, sambung Presiden Direktur BMHS itu, juga bervariasi pada setiap tahap. Tahap I memberikan hak opsi untuk maksimal 22,5 juta saham, sementara Tahap II memberikan hak opsi untuk hingga 2,5 juta saham. Hak opsi yang tidak dikonversi selama periode ini masih bisa digunakan pada periode pelaksanaan berikutnya, memberikan fleksibilitas bagi karyawan dalam memanfaatkan kesempatan ini.
Adapun, penerbitan saham baru melalui konversi hak opsi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perusahaan, namun juga membawa potensi dilusi bagi pemegang saham yang ada. Dengan asumsi seluruh hak opsi dikonversi, total jumlah saham beredar akan meningkat sebesar 25 juta lembar. Meski peningkatan ini berpotensi menekan harga saham secara temporer akibat dilusi, langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperkuat basis ekuitasnya.
Program MESOP ini, ujar Agus, diharapkan tidak hanya membantu meningkatkan struktur modal perusahaan, tetapi juga berdampak positif pada loyalitas karyawan. Dengan memberikan akses kepemilikan saham kepada karyawan, PT Bundamedik dapat memperkuat keterikatan mereka terhadap perusahaan. "Hal ini diharapkan mampu meningkatkan semangat kerja dan kinerja karyawan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan," tutup Agus melalui keterbukaan informasi itu.
Selain memperkuat struktur ekuitas, pelaksanaan MESOP ini juga dipandang sebagai langkah penting dalam mendukung likuiditas perusahaan. Dana yang diperoleh dari konversi hak opsi ini dapat dialokasikan untuk berbagai kebutuhan perusahaan, termasuk investasi dalam pengembangan fasilitas atau program kesehatan yang lebih baik. Skema ini juga memungkinkan Bundamedik untuk menjaga kesehatan arus kas tanpa harus bergantung pada pinjaman eksternal atau utang.
Program MESOP ini juga menunjukkan komitmen Bundamedik terhadap transparansi dan kepatuhan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mewajibkan perusahaan untuk mengumumkan informasi material kepada publik. Langkah ini membantu membangun kepercayaan pemegang saham dan investor, memperkuat posisi Bundamedik sebagai institusi keuangan yang patuh dan memiliki integritas tinggi.
Penawaran MESOP ini mendapat sambutan positif dari pasar, terutama dari kalangan investor yang melihat program ini sebagai peluang bagi karyawan untuk memiliki keterlibatan lebih dalam perusahaan. Harga pelaksanaan yang kompetitif menjadi daya tarik tersendiri bagi karyawan yang ingin memperluas portofolio investasi mereka sambil turut serta dalam mendorong pertumbuhan Bundamedik.
Dengan struktur penawaran dan tenor yang fleksibel, program ini diharapkan dapat memberikan hasil stabil bagi karyawan sekaligus mendukung target pertumbuhan dan ekspansi perusahaan ke depan.
Langkah strategis ini juga mencerminkan visi PT Bundamedik Tbk untuk tidak hanya membangun perusahaan yang kuat secara finansial, tetapi juga berkelanjutan, melalui pendekatan yang melibatkan karyawan dalam pencapaian tujuan jangka panjang.
Kinerja Saham BMHS
Saham BMHS menunjukkan peningkatan performa harga pada perdagangan hari ini, Senin, 28 Oktober 2024. Saham BMHS ditutup naik sebesar 2 poin atau 0,68 persen ke posisi 294 per lembar, dengan total volume transaksi mencapai 746.300 saham. Kenaikan ini menunjukkan minat investor yang terus meningkat pada saham ini, sejalan dengan tren positif di sektor kesehatan.
Saham BMHS dibuka di level 292, sama dengan harga penutupan sebelumnya. Sepanjang hari ini, saham ini bergerak pada kisaran harga 284 hingga 310, mencatatkan harga tertinggi di 310 sebelum ditutup lebih rendah. Dengan total transaksi senilai Rp306,4 miliar, saham ini menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan dengan jumlah lot yang diperdagangkan mencapai 11 ribu lot, lebih tinggi dari rata-rata volume harian yang berada di sekitar 1,77 juta saham.
Dari sisi permintaan dan penawaran, aktivitas pembelian oleh investor asing tercatat sebesar Rp46,8 miliar, sementara penjualan asing tercatat lebih rendah, yaitu Rp28,0 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen investor asing terhadap BMHS masih positif, didukung oleh tingginya frekuensi transaksi yang mencapai 230 kali dalam satu sesi perdagangan.
Dengan batas atas (ARA) di level 364 dan batas bawah (ARB) di 220, saham BMHS memiliki ruang kenaikan yang cukup besar jika tren positif ini berlanjut. (*)