KABARBURSA.COM - Asosiasi Depo Kontainer Indonesia atau ASDEKI baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Alta Elite Sdn Bhd untuk memperkuat bisnis depo kontainer di kawasan ASEAN dan mejadikan Indonesia sebagai lokomotif industri di bidang ini.
Salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan ASDEKI adalah PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), melalui anak perusahaannya PT Masaji Tatanan Kontainer Indonesia yang bergerak di bidang transportasi dan logistik kontainer. Di tengah kondisi pasar yang menantang, SMDR terus berupaya menjaga stabilitas dengan strategi keuangan yang solid, meskipun pendapatan dan laba bersih mengalami penurunan.
Profil PT Samudera Indonesia Tbk
PT Samudera Indonesia Tbk didirikan pada 1992 dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri pelayaran Indonesia. Perusahaan ini didirikan untuk mendukung kegiatan pelayaran dengan memberikan layanan yang profesional, efisien, dan kompetitif kepada para pelanggan.
Dikutip dari laman resminya, Samudra Indonesia adalah hasil penggabungan dari beberapa divisi manajemen kapal di berbagai unit bisnis pelayaran. Samudera didukung oleh tim ahli dan kompeten yang mengoperasikan kapal dengan standar keselamatan tinggi serta mematuhi persyaratan nasional dan internasional.
Sistem manajemen keselamatan yang diterapkan oleh Samudera mengacu pada berbagai regulasi internasional seperti International Safety Management Code for Safe Operation of Ships and for Pollution Prevention (ISM Code), serta sistem manajemen mutu ISO 9001, manajemen lingkungan ISO 14001, kesehatan dan keselamatan kerja ISO 45001, dan sistem manajemen keamanan (ISPS Code).
Tidak hanya itu, Samudera juga mematuhi konvensi Maritime Labour Convention 2006 (MLC 2006), Ship Energy Efficiency Management Plan (SEEMP), Cyber Security Management System, serta mengadopsi Tanker Management and Self-Assessment (TMSA), Offshore Vessel Management and Self-Assessment (OVMSA), dan Offshore Vessel Inspection Database (OVID). Sistem ini dikembangkan secara independen dari konsep hingga implementasi di kapal dan kantor.
Samudera telah mengembangkan Integrated Ship Management System (ISMS) sebagai tulang punggung sistem informasi dan teknologi yang mendukung kegiatan operasional bisnis sehari-hari. Layanan yang disediakan oleh perusahaan ini meliputi manajemen kapal termasuk manajemen teknis, manajemen awak kapal, manajemen pengadaan, dan asuransi laut. Selain itu, Samudera menawarkan layanan inspeksi pra-pembelian, pengawasan bangunan baru, manajemen proyek dry-docking, penganggaran, pemberian bendera ulang, administrasi kapal, dan pusat pelatihan.
Berdasarkan data terbaru dari Stockbit, struktur pemegang saham PT Samudera Indonesia menunjukkan mayoritas saham dimiliki oleh entitas korporat dan masyarakat. PT Samudera Indonesia Tangguh memegang 57,98 persen saham, setara dengan 9,49 miliar saham, menjadikannya pemegang saham terbesar dan pengendali utama perusahaan.
Selain itu, PT Ngrumat Bondo Utomo memiliki 15,19 persen saham, yang setara dengan 2,49 miliar saham. Sementara itu, masyarakat non-warkat memiliki 20,63 persen saham, atau sekitar 3,38 miliar saham, dan masyarakat warkat memegang 6,2 persen saham, setara dengan 1,02 miliar saham.
Kinerja Keuangan
PT Samudera Indonesia Tbk terus menunjukkan kinerja yang solid di tengah arus pasar yang dinamis. Berdasarkan data keuangan yang dirilis Stockbit, perusahaan yang mmeiliki kode saham SMDR ini mencatat pendapatan sebesar Rp2,483 triliun pada kuartal pertama tahun 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan pendapatan pada kuartal pertama tahun 2023 sebesar Rp3,11 triliun dan Rp3,59 triliun pada kuartal pertama tahun 2022. Penurunan ini mencerminkan tekanan yang dihadapi perusahaan dalam beberapa waktu terakhir.
Meskipun begitu, SMDR tetap optimis dengan proyeksi tahunan yang diharapkan mencapai Rp9,93 triliun untuk 2024. Hal ini sejalan dengan tren tahunan sebelumnya, di mana pendapatan tahunan mencapai Rp11,92 triliun pada 2023 dan Rp17,94 triliun pada 2022.
Dari segi valuasi, rasio harga terhadap pendapatan (PE ratio) saat ini tercatat sebesar 6,90, yang menunjukkan bahwa saham SMDR diperdagangkan dengan valuasi yang relatif murah. Rasio harga terhadap penjualan (price to sales ratio) berada di angka 0,55, mengindikasikan bahwa setiap rupiah dari penjualan dihargai lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar saham.
Selain itu, rasio harga terhadap nilai buku (price to book value ratio) sebesar 0,80 menunjukkan bahwa saham perusahaan diperdagangkan di bawah nilai bukunya, yang bisa menjadi indikasi adanya potensi undervaluation. Rasio harga terhadap arus kas (price to cashflow ratio) sebesar 1,77 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang cukup kuat.
Dalam hal solvabilitas, rasio lancar (current ratio) SMDR berada di angka 2,60, sementara rasio cepat (quick ratio) sebesar 2,58. Angka-angka ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimiliki. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) tercatat sebesar 0,43, menunjukkan struktur modal yang cukup solid dengan tingkat utang yang terkendali.
Dari sisi profitabilitas, SMDR mencatat return on assets (ROA) sebesar 4,62 persen dan return on equity (ROE) sebesar 11,58 persen. Gross profit margin berada di angka 16,18 persen, sementara operating profit margin tercatat sebesar 8,83 persen dan net profit margin sebesar 6,49 persen. Angka-angka ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan dari pendapatan yang diperoleh.
Pendapatan per saham (EPS) selama dua belas bulan terakhir (TTM) tercatat sebesar Rp55,07, sedangkan EPS tahunan (annualised) sebesar 39,38 rupiah. Pendapatan per saham dari penjualan (revenue per share) tercatat sebesar Rp689,90.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp6,22 triliun dan jumlah saham beredar sebanyak 16,38 miliar, SMDR menunjukkan stabilitas yang signifikan dalam pasar saham. Perusahaan ini terus berupaya untuk mempertahankan kinerja yang baik melalui strategi yang adaptif dan inovatif, memastikan bahwa mereka tetap kompetitif di industri pelayaran dan logistik.
Dividen dan Laba Bersih
SMDR mencatat dividen sebesar Rp12 per saham untuk periode TTM (Trailing Twelve Months). Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 30,47 persen, perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memberikan keuntungan kepada para pemegang saham. Dividen yield sebesar 3,16 persen mencerminkan return yang dihasilkan dari investasi saham perusahaan ini. Tanggal ex-dividend terbaru adalah 5 Juli 2024.
Laporan Keuangan
Pendapatan SMDR selama periode TTM mencapai Rp11,297 triliun, dengan laba kotor sebesar Rp1,99 triliun. EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tercatat sebesar Rp2,76 triliun, sementara laba bersih mencapai Rp902 miliar. Angka-angka ini menunjukkan meskipun pendapatan perusahaan mengalami penurunan, SMDR masih mampu menjaga profitabilitasnya.
Neraca Keuangan
Pada kuartal terakhir, SMDR memiliki total aset sebesar Rp19,50 triliun dan total kewajiban sebesar Rp8,48 triliun. Utang jangka pendek tercatat sebesar Rp762 miliar, sedangkan utang jangka panjang sebesar Rp2,60 triliun. Total ekuitas perusahaan mencapai Rp7,78 triliun, menunjukkan struktur modal yang kuat dengan proporsi ekuitas yang sehat.
Arus Kas
Arus kas operasi (TTM) mencapai Rp3,51 triliun, mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya. Arus kas dari investasi tercatat negatif sebesar Rp3,10 triliun, mengindikasikan adanya investasi signifikan yang dilakukan oleh perusahaan. Arus kas dari pembiayaan juga negatif sebesar Rp1,52 triliun. Belanja modal (capital expenditure) pun negatif tercatat sebesar Rp2,53 triliun, dengan arus kas bebas (free cash flow) sebesar Rp978 miliar.
Pertumbuhan
Pertumbuhan pendapatan kuartal tahunan (YoY) mengalami penurunan sebesar 20,18 persen, sedangkan pertumbuhan tahunan pendapatan juga turun 20,18 persen. Laba bersih kuartalan (YoY) mengalami penurunan signifikan sebesar 60,76 persen, demikian juga dengan laba bersih tahunan yang turun 65,28 persen. EPS (Earnings Per Share) kuartalan dan tahunan masing-masing turun sebesar 60,74 persen dan 93,06 persen, mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah kondisi pasar yang sulit.
Performa Harga Saham
Performa harga saham SMDR menunjukkan kenaikan sebesar 40,74 persen dalam satu bulan terakhir, 25,83 persen dalam tiga bulan terakhir, dan 1,60 persen dalam enam bulan terakhir. Dalam periode satu tahun, harga saham meningkat sebesar 2,15 persen, sementara dalam tiga tahun terakhir mencatat kenaikan sebesar 192,31 persen. Kinerja saham dalam lima tahun terakhir meningkat 512,90 persen dan dalam sepuluh tahun terakhir mencapai 1,166,67 persen. Return harga saham year-to-date (YTD) adalah 18,75 persen, dengan harga tertinggi selama 52 minggu sebesar Rp400 dan harga terendah Rp252.
Data ini menggambarkan bahwa meskipun SMDR menghadapi tantangan signifikan, perusahaan tetap menunjukkan ketahanan dengan strategi keuangan yang solid dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.(pin/*)