Logo
>

Emiten Tambang DSSA Kantongi Dana Rp1 Triliun, ini Peruntukkannya

Ditulis oleh Yunila Wati
Emiten Tambang DSSA Kantongi Dana Rp1 Triliun, ini Peruntukkannya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten yang bergerak di sektor energi dan infrastruktur, baru saja mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp1 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Kesepakatan ini dituangkan dalam perjanjian kredit yang ditandatangani pada 6 Februari 2025.

    Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada Jumat, 7 Februari 2025, manajemen DSSA menyatakan bahwa fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk operasional perusahaan serta pembiayaan pengembangan entitas anak. Pendanaan ini juga dijamin dengan aset milik perseroan, memberikan kepastian kepada pihak kreditur mengenai kelangsungan investasi.

    Dampak dari tambahan kredit ini terhadap struktur keuangan DSSA cukup signifikan. Manajemen mencatat bahwa rasio bersih utang terhadap ekuitas (net debt-to-equity ratio) perusahaan meningkat menjadi sekitar 17 persen. Meskipun demikian, langkah ini diyakini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis dan ekspansi usaha.

    DSSA sendiri merupakan perusahaan yang memiliki portofolio bisnis di berbagai sektor, termasuk energi, infrastruktur, dan pertambangan. Dengan adanya fasilitas pembiayaan dari BNI ini, DSSA semakin memperkuat posisinya di industri dan membuka peluang untuk mempercepat berbagai proyek strategis yang sedang berjalan.

    Sekilas Tentang DSSA

    PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), yang didirikan pada tahun 1996, memulai operasional komersialnya pada tahun 1998. Sejak awal, perusahaan ini telah mengembangkan sejumlah lini bisnis yang beragam, dengan fokus utama pada sektor pembangkitan listrik dan uap, pertambangan, serta perdagangan batu bara dan emas. Selain itu, DSSA juga memiliki lini bisnis teknologi dan perdagangan pupuk serta bahan kimia melalui anak perusahaannya.

    Sebagai pemain penting di sektor energi, DSSA mengoperasikan empat pembangkit listrik captive dengan total kapasitas 300 MW, yang tersebar di beberapa lokasi strategis, yaitu Serang, Tangerang, dan Karawang. Keberadaan pembangkit listrik ini mendukung pasokan energi baik untuk operasional internal perusahaan maupun untuk kebutuhan pihak lain yang bergantung pada layanan pembangkitan listrik. Dengan berbagai sumber daya dan infrastruktur yang dimiliki, DSSA mampu memainkan peran penting dalam menyediakan solusi energi yang handal dan efisien.

    Perusahaan ini juga berada di bawah naungan grup usaha Sinarmas, sebuah grup besar yang mencakup berbagai sektor industri, dan memiliki jaringan bisnis yang luas. Kantor pusat DSSA terletak di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta, yang menjadi pusat pengelolaan dan koordinasi operasional perusahaan.

    Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di industri yang kompetitif, DSSA terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan bisnisnya, menjalin kemitraan strategis, dan berinvestasi dalam pengembangan teknologi terbaru. Langkah-langkah tersebut diambil untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.

    Pada tanggal 10 Desember 2009, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melaksanakan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak 100.000.000 saham kepada publik. Dalam proses IPO ini, perusahaan menerbitkan 12,98 persen dari total saham yang terdaftar, yang mencakup saham pendiri sebanyak 670.552.320 saham, sehingga total saham yang tercatat di bursa mencapai 770.552.320 saham.

    Harga penawaran saham saat IPO ditetapkan sebesar Rp1.500 per saham, yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp150.000.000.000 (150 miliar) dari investor. Proses penawaran saham ini melibatkan beberapa pihak sebagai penjamin emisi utama, yakni PT HD Capital, PT Sinarmas Sekuritas, PT Victoria Sekuritas, dan PT Yulie Sekurindo, sementara PT Sinartama Gunita bertindak sebagai biro administrasi efek yang mengelola aspek administratif penawaran ini.

    Saham-saham perusahaan ini tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia, yang menandakan status perusahaan sebagai emiten yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh bursa untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Sejak saat itu, saham DSSA telah menjadi salah satu yang diperdagangkan secara publik di pasar saham Indonesia.

    Pergerakan Saham DSSA

    PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengalami penurunan harga saham yang signifikan pada 7 Februari 2025, tercatat turun sebesar Rp5.575 atau 11,61 persen, dengan harga terakhir berada di Rp42.450 per saham. Saham perusahaan ini dibuka pada harga Rp47.975, namun turun mencapai titik terendah di Rp42.250 sebelum sedikit pulih ke posisi penutupan tersebut. Volume perdagangan tercatat cukup tinggi dengan lebih dari 979.000 saham diperdagangkan dalam 816 frekuensi transaksi, menghasilkan nilai transaksi sekitar Rp6,19 miliar.

    Harga saham yang menurun tajam ini tentu menarik perhatian investor, mengingat rasio Price-to-Earnings (PE) perusahaan mencapai 297 kali, yang sangat tinggi, menunjukkan ekspektasi pasar terhadap kinerja laba yang masih perlu pembuktian lebih lanjut. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp262,73 triliun, DSSA berada di posisi kedelapan terbesar di pasar saham Indonesia, dan menduduki peringkat kedua dalam sektor industri terkait, menunjukkan pengaruh besar yang dimilikinya meski harga sahamnya terkoreksi tajam.

    Selain itu, berdasarkan data terbaru, perseroan memiliki laba per saham (EPS) sebesar Rp143, yang menunjukkan potensi keuntungan yang masih bisa dinikmati oleh investor dalam jangka panjang meski ada fluktuasi harga saham yang signifikan saat ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79