Logo
>

Emiten Transportasi ini Targetkan Laba Double Digit, Terdorong IKN?

Ditulis oleh Yunila Wati
Emiten Transportasi ini Targetkan Laba Double Digit, Terdorong IKN?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) menargetkan pertumbuhan laba double digit untuk tahun 2024, berkat performa positif pada semester pertama tahun ini dan ekspektasi peningkatan mobilitas di semester kedua.

    Pada semester pertama 2024, perusahaan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp266,47 miliar, yang meningkat 0,79 persen dibandingkan Rp264,39 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai Rp2,33 triliun, naik 11,48 persen dari Rp2,09 triliun pada tahun lalu.

    Pendapatan dari armada taksi menyumbang Rp1,7 triliun, meningkat dari Rp1,57 triliun tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan dari sewa armada dan pengemudi tercatat Rp562,83 miliar, sementara pendapatan dari komisi lelang mencapai Rp15,05 miliar. Penjualan kendaraan menyumbang Rp27,49 miliar, dan sewa gedung Rp1,74 miliar.

    CEO PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono, mengungkapkan optimisme bahwa perusahaan akan mencapai pertumbuhan laba double digit di tahun 2024. Optimisme ini didasarkan pada siklus tahunan yang menunjukkan bahwa semester kedua biasanya mengalami lebih banyak mobilitas dan aktivitas dibandingkan semester pertama.

    Dia menjelaskan bahwa pada semester pertama, libur Idul Fitri dan Idul Adha mempengaruhi mobilitas, sedangkan di semester kedua, meskipun ada libur Natal dan Tahun Baru, dampaknya terhadap mobilitas tidak sebesar libur Idul Fitri dan Idul Adha.

    Dengan target pertumbuhan laba double digit dan hasil positif di semester pertama, PT Blue Bird Tbk menunjukkan prospek yang cerah untuk sisa tahun 2024.

    Investasi Rp250 Miliar di IKN

    Blue Bird Group telah mengalokasikan dana sebesar Rp250 miliar untuk investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dana ini akan digunakan untuk membangun fasilitas transportasi umum, termasuk halte serta pengadaan bus dan taksi listrik.

    CEO Blue Bird, Andre Djokosoetono, mengungkapkan bahwa investasi ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap proyek strategis nasional tersebut. Dia menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah unit bus dan taksi listrik untuk beroperasi di IKN. Pada fase awal, layanan bus dan taksi listrik di IKN akan gratis, dengan bus dan taksi yang disediakan adalah kendaraan listrik.

    Andre juga menyebutkan rencana pembangunan fasilitas untuk pergantian kendaraan dari bahan bakar bensin ke kendaraan listrik, sebagai bagian dari upaya IKN untuk menjadi kota dengan kendaraan bebas emisi. Fasilitas ini, yang disebut Park and Ride, akan menjadi tempat bagi kendaraan berbahan bakar bensin untuk beralih ke kendaraan listrik.

    Chief Strategy Officer Blue Bird, Andrew Arristianto, menambahkan bahwa perusahaan sudah menyiapkan lima unit bus listrik yang mulai beroperasi di IKN sejak awal Agustus 2024. Jumlah bus listrik ini kemungkinan akan bertambah sesuai dengan kebutuhan.

    Untuk fasilitas taksi listrik, Blue Bird Group telah menyiapkan sepuluh unit Hyundai Kona yang juga mulai beroperasi. Selain itu, perusahaan telah menyiapkan 14 lokasi halte bus di IKN, dengan dua di antaranya sudah selesai dibangun dan 12 lainnya diharapkan selesai pada akhir bulan ini.

    Lokasi halte yang sudah berdiri meliputi area di depan Hotel Nusantara dan Bank Indonesia, serta beberapa titik lainnya di sepanjang Sumbu Kebangsaan Barat ke Timur.

    Bisnis Non Taksi

    PT Blue Bird Tbk. (BIRD), emiten taksi yang dimiliki oleh keluarga Djokosoetono, tengah merancang strategi untuk meningkatkan pendapatan dari lini bisnis non-taksi. Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono, mengungkapkan bahwa kontribusi pendapatan dari lini bisnis non-taksi masih tergolong kecil, dengan 73 persen pendapatan berasal dari taksi dan 27 persen dari bisnis non-taksi seperti penyewaan kendaraan, bus, travel, dan logistik. Untuk itu, Blue Bird akan fokus pada pengembangan sektor non-taksi untuk mendorong pertumbuhan.

    Salah satu strategi utama adalah menambah rute-rute baru untuk layanan travel Cititrans, yang sudah mencakup kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Semarang, dan Malang. Selain itu, perusahaan berencana untuk memperbanyak kendaraan rental, baik untuk jangka panjang maupun pendek, dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan pada semester II-2024.

    Untuk mendukung rencana ekspansi ini, Blue Bird telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp2,5 triliun tahun ini. Hingga Juni 2024, capex yang telah digunakan mencapai sekitar Rp400 miliar, yang mayoritas dialokasikan untuk peremajaan armada taksi, bus, dan kendaraan rental, serta investasi dalam infrastruktur lainnya. Perseroan berencana membeli hingga 7.000 unit kendaraan baru untuk peremajaan dan penambahan armada, termasuk kendaraan listrik untuk memenuhi permintaan mobilitas yang terstandarisasi.

    Blue Bird juga telah mengoperasikan 220 unit mobil listrik untuk layanan E-Bluebird, E-Silverbird, dan E-Goldenbird, serta menambah 10 unit Hyundai Kona EV di Ibu Kota Nusantara (IKN). Target pertumbuhan perusahaan adalah dua digit setiap tahunnya, dan mereka optimis dapat mencapai target tersebut.

    Laporan keuangan menunjukkan bahwa laba bersih Blue Bird pada semester I-2024 mengalami kenaikan tipis sebesar 1,37 persen menjadi Rp263,01 miliar dibandingkan dengan Rp259,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan juga meningkat sebesar 11,26 persen menjadi Rp2,32 triliun dari Rp2,09 triliun pada semester I-2023. Pendapatan ditopang oleh segmen taksi yang menyumbang Rp1,7 triliun, sementara segmen non-taksi menyumbang Rp655,59 miliar.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79