KABARBURSA.COM — Di tengah pasar yang masih bergerak fluktuatif, CGS International Sekuritas Indonesia mengeluarkan enam saham pilihan untuk perdagangan Jumat, 13 Juni 2025.
Rekomendasi ini bersifat spekulatif beli (spec buy), dengan mengandalkan analisis teknikal jangka pendek dan level support yang dianggap cukup solid.
Dari sektor bahan baku, Semen Indonesia (SMGR) disebut memiliki peluang penguatan dalam waktu dekat, selama mampu bertahan di atas support 2.860.
Jika level ini tetap terjaga, SMGR berpotensi menuju area 2.980 hingga 3.040. Namun, jika harga tergelincir ke bawah 2.800, disarankan untuk mengambil langkah cut loss.
Saham energi RAJA juga masuk daftar saham menarik hari ini. Dengan support teknikal di 2.740, RAJA diperkirakan bisa naik ke rentang 2.860 hingga 2.920 apabila tidak menembus batas bawah tersebut. Sinyal pelemahan baru muncul jika harga jatuh di bawah 2.680.
Sektor tambang masih menyimpan peluang lewat AMMN. Saham ini direkomendasikan untuk dibeli selama mampu bertahan di atas 8.025. Bila skenario ini terjaga, AMMN berpotensi melanjutkan kenaikan ke kisaran 8.375 hingga 8.550. Tapi jika turun di bawah 7.850, risiko koreksi lebih dalam harus diwaspadai.
Dari sektor perbankan, Bank Central Asia (BBCA) tetap jadi salah satu andalan. Saham bank terbesar di Indonesia ini memiliki support kuat di 8.950. Selama harga tidak tembus ke bawah 8.775, target kenaikan ke 9.300 hingga 9.475 masih terbuka lebar.
Saham distribusi energi dan bahan kimia AKRA juga dinilai menarik untuk spekulasi hari ini. Dengan level support di 1.260, potensi penguatan menuju 1.310 hingga 1.335 cukup terbuka jika harga mampu bertahan. Namun, tekanan jual di bawah 1.235 bisa menjadi sinyal peringatan.
Terakhir, saham konstruksi ADHI juga direkomendasikan untuk spekulasi beli, selama tidak melemah ke bawah 268. Jika bertahan di atas 274, ADHI diperkirakan akan menguji resistance di 286 hingga 292 dalam waktu dekat.
Meski sentimen pasar belum sepenuhnya stabil, enam saham ini dinilai memiliki peluang teknikal jangka pendek yang layak dicermati. Namun, penting untuk diingat, semua keputusan investasi tetap perlu mempertimbangkan manajemen risiko dan kondisi pasar secara menyeluruh.
IHSG Berpotensi Lanjutkan Pelemahan
Sementara itu, dalam riset MNC Sekuritas, Jumat, 13 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada Kamis, 12 Juni 2025, melemah 0,25 persen ke level 7.204. Koreksi ini menandai berlanjutnya tekanan jual yang mendominasi pergerakan indeks dalam beberapa hari terakhir.
Secara teknikal, IHSG saat ini berada pada fase krusial. Jika mampu menembus level 7.240, terbuka peluang bagi IHSG untuk membentuk wave (v) dari wave [a] dan menguji area 7.263 hingga 7.355.
Namun, jika tekanan jual belum mereda, IHSG pada Jumat, 13 Juni 2025, justru berisiko kembali melemah menuju kisaran 6.713 hingga 7.009, skenario yang saat ini masih terbuka dalam analisis gelombang (wave) label hitam.
Sejumlah saham mencatatkan pergerakan menarik dan mulai masuk radar pelaku pasar, khususnya untuk strategi buy on weakness.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.