KABARBURSA.COM - Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melalui Balatkop UKM, bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Desa Tambakrejo, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.
KUB ini nantinya akan mebidang Olahan Makanan Kue Kering. Guna mensukseskan unit tersebut Balatkop UKM Jateng juga menfasilitasi warga dengan Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif yang digelar selama 5 hari, mulai dari tanggal 3 - 7 Juni 2024.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy S. Bramiyanto menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat yang tercatat dengan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
"Pelatihan yang kami fasilitasi diharapkan menjadi batu loncatan untuk meningkatkan ekonomi keluarga peserta disini," ujarnya seperti dikutip, Selasa, 4 Juni 2024.
Selain melaksanakan pelatihan di Desa Tambakrejo, secara bersamaan pelatihan tersebut juga dilaksanakan di Desa Gembyang, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pemalang, Andre Dwy Prayugo menyampaikan harapannya dengan adanya pelatihan ini yaitu terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) atau koperasi sektor produsen guna meningkatkan dan menggerakkan perekeonomian di desa Gembyang.
Teknis Produksi Koperasi
Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengadakan Kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Aspek Produksi Koperasi yang dihadiri oleh 20 Koperasi Sektor Riil dari berbagai komoditas yang ada di Solo.
Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi UKM Jateng, Desy Arijani menyebut dengan adanya kegiatan ini, diharapan Koperasi dapat mengembangkan pangsa pasarnya secara luas baik, dalam negeri maupun luar negeri secara mandiri serta dapat mengembangkan mindset Koperasinya menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Selain itu, kata dia, kegiatan Bimtek ini juga menuntut para Koperasi untuk beradaptasi dan berinovasi di era sekarang ini yang dihadapkan dengan peluang emas untuk menembus pasar global.
Adapun, lanjut dia, Koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah Internasional.
“Dengan produk-produk unggulan yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal, Koperasi dapat menjadi representasi Indonesia di mata dunia,” ucapnya seperti dikutip.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk membuka gerbang menuju pasar global perlu adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya, seperti Peningkatan Kualitas Produk, Pengembangan Strategi Pemasaran, Peningkatan Kapasitas Produksi, Penguatan Sumber Daya Manusia.
“Hal ini bukan lagi mimpi bagi Koperasi tentunya. Dengan kerja keras, sinergi, dan dukungan dari semua pihak, Koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan dan membawa harum nama Koperasi di Indonesia di kancah Internasional,” ucapnya.
Studi Kelayakan Usaha
Dinas Koperasi, UKM Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan kegiatan Studi Kelayakan Usaha.
Kegiatan tersebut berlangsung mulai dari tanggal 20 hingga 22 Mei 2024 di Hotel Grand Master Purwodadi. Acara ini dihadiri oleh berbagai pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Jawa Tengah, yang sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut.
Kepala Dinas Koperasi, UKM Jateng, Eddy S. Bramiyanto mengatakan kegiatan study ini bertujuan sebagai usaha menunjukkan bahwa para pelaku UMKM supaya lebih mampu memahami dan memaknai pentingnya studi kelayakan usaha.
“Dilatih untuk merancang dan menganalisis kelayakan usaha secara mandiri. Dengan demikian, diharapkan UMKM dapat lebih mandiri dalam mengevaluasi kondisi bisnis mereka, meningkatkan peluang mendapatkan pembiayaan, dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan,” ucapnya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai sesi pelatihan dan workshop yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang aspek-aspek penting dalam studi kelayakan usaha, seperti analisis pasar, studi finansial, analisis risiko, dan strategi pemasaran.
Para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi studi kelayakan usaha berdasarkan bisnis mereka masing-masing, yang kemudian dievaluasi oleh para ahli.
Selain itu, lanjut Eddy, kegiatan ini juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan bagi daerah-daerah miskin melalui pengembangan keterampilan dan kemampuan usaha para pelaku UMKM.
“Pemerintah Provinsi aktif memberikan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat usaha, memastikan bahwa pelatihan dan dukungan yang diberikan benar-benar relevan dan bermanfaat,” ungkapnya.
Melalui program ini, pemerintah tidak hanya berharap UMKM dapat berkembang, tetapi juga menciptakan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah. Misalnya, dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, UMKM diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, yang secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Eddy menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas UMKM dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif. “Kolaborasi antara berbagai pihak ini sangat penting untuk memastikan bahwa UMKM dapat terus tumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” jelasnya. (byu/prm)