KABARBURSA.COM - Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) diyakini memberikan dampak positif terhadap pergerakan pasar kripto, terutama Bitcoin.
Berdasarkan data Coinmarketcap pada Selasa, 19 November 2024, kapitalisasi pasar kripto global naik 2,56 persen dalam 24 jam terakhir, mencapai USD3,08 triliun. Bitcoin (BTC), sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami kenaikan 1,69 persen dalam 24 jam terakhir, dengan harga saat ini mencapai USD90.900 per koin atau setara Rp1,44 miliar (kurs Rp15.842).
Sementara, pada hari ini, 20 November 2024 pukul 11.18 WIB, harga Bitcoin terpantau bergerak di posisi hijau, naiksebesar 0,85 persen ke USD92,128,84.
CEO Veiris Gabriel Rey, mengatakan sentimen positif yang dirasakan bitcoin setelah Trump menjadi Presiden AS akan terus berlanjut. Menurut dia, hal ini tidak lepas dari kebijakan sang Presiden yang pro terhadap kripto.
"Trump juga berjanji akan melakukan strategic bitcoin reserve, yang artinya devisa negara Amerika akan dibelikan Bitcoin seperti negara El Salvador," kata dia kepada KabarBursa.Com, Rabu, 20 November 2024.
Tak hanya itu, Rey menyebut orang-orang di sekitar Trump juga pro terhadap kripto. Dirinya menjelaskan, Trump dalam kampanyenya beberapa waktu lalu menegaskan ingin menjadikan AS sebagai negara yang memimpin industri kripto.
Kendati bitcoin sedang dalam jalur yang positif, Trump dinilai akan tetap menjadikan USD sebagai mata uang global. Apalagi, kata Rey, acuan pres indeks harga kripto saat ini masih menggunakan USD.
"Saya yakin, dengan menerapkan kebijakan ini dalam jangka panjang, maka ini akan mendukung kripto secara tidak langsung dalam jangka panjang dan ini seperti simbiosis mutualisme," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan pengamat pasar kripto Desmond Wira. Dia memprediksi, efek positif terhadap bitcoin ini akan berlangsung hingga Trump dilantik sebagai Presiden AS pada Januari 2025.
"Setelah itu pelaku pasar akan mencermati bagaimana realisasi kebijakan Trump, apakah benar pro kripto atau tidak," jelasnya kepada KabarBursa.Com, hari ini.
Sebelumnya diberitakan, Fyqieh Fachrur, seorang trader di Tokocrypto mengungkapkan, bahwa Bitcoin baru-baru ini mencapai puncak harga sebesar USD93.300 pada 13 November dan tetap stabil di atas USD90 ribu pada 17 November. Hal ini menarik perhatian investor dan analis pasar.
Salah satu faktor utama yang mendukung lonjakan harga ini adalah peningkatan jumlah pengguna baru di jaringan Bitcoin, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada 5 November.
“Pasar optimistis momentum bullish ini akan terus berlanjut, dengan banyak analis memproyeksikan bahwa Bitcoin berpotensi mencapai USD 100 ribu dalam waktu dekat,” tulis Fyqieh dalam risetnya, dikutip Selasa, 19 November 2024.
Fyqieh menambahkan, konsolidasi harga Bitcoin di sekitar level USD 90 ribu menyoroti pentingnya level support dan resistance kunci dalam menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Dalam analisis teknikal, level USD 88 ribu dianggap sebagai support penting. Jika Bitcoin berhasil bertahan di atas level ini, tambah Fyqieh, peluang untuk mencapai USD 100 ribu akan semakin besar.
“Namun, jika harga turun di bawah USD 88 ribu, Bitcoin kemungkinan akan bergerak menuju support sekunder di sekitar USD 80.783,” ujarnya, menambahkan.
Fyqieh juga mencatat bahwa indikator teknikal seperti Bull-Bear Power (BBP) memberikan sinyal positif. BBP yang tinggi mencerminkan dominasi pembeli di pasar, memperkuat prospek kelanjutan kenaikan harga.
Secara keseluruhan, dengan dukungan dari faktor teknikal dan fundamental, tutur dia, Bitcoin tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mencapai USD100 ribu, terutama jika level support USD88 ribu tetap terjaga.
Dalam perkembangan lain, MicroStrategy Inc. melaporkan pembelian 51.780 Bitcoin senilai sekitar USD 4,6 miliar. Pembelian ini merupakan akuisisi terbesar perusahaan sejak mulai mengumpulkan aset digital lebih dari empat tahun lalu.
Pasar kripto, khususnya Bitcoin, menunjukkan tren bullish yang didukung oleh kombinasi faktor fundamental dan teknikal. Lonjakan harga yang stabil, ditambah dengan strategi investasi agresif dari institusi besar, meningkatkan optimisme bahwa Bitcoin berpeluang menembus angka USD 100 ribu dalam waktu dekat.
Namun, investor diingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi, terutama jika harga Bitcoin menembus level support kritis.
Jadi, kesimpulannya, saat ini pesona Bitcoin memukau banyak investor, baik pemula maupun yang telah senior. Keuntungan yang ditawarkan dan kestabilan Bitcoin di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global, membuat banyak yang meminangnya.
Bitcoin saat ini telah menjadi safe haven, seperti layaknya emas, namun dengan risiko tinggi.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.